Cara membuat jurnal umum sederhana – Pernah enggak sih kamu susah buat identifikasi setiap transaksi yang terjadi sama usaha kamu?
Misalnya aja nih, kamu bingung cara memasukkan transaksi ke dalam pembukuan keuangan dan klasifikasi transaksi tersebut masuk ke akun yang mana?
Mungkin bukan kamu aja yang merasakan itu apalagi untuk pebisnis pemula pasti awalnya juga kewalahan mengurus laporan keuangan usaha mereka.
Nah, maka dari itu kamu perlu banget buat jurnal keuangan usaha terlebih dahulu untuk mengklasifikasikan setiap transaksi yang terjadi pada bisnis kamu.
Jurnal pertama yang bisa kamu gunakan adalah jurnal umum akuntansi. Apa itu jurnal umum akuntansi ?
Jurnal umum adalah catatan setiap transaksi keuangan (pemasukan dan pengeluaran) yang terjadi pada usaha kamu dalam satu periode.
Untuk penjelasan lebih lengkap mengenai pengertian dan fungsi jurnal umum kamu bisa baca artikel di bawah sini.
Baca juga : Jurnal Umum Adalah, Pengertian dan Cara Membuatnya
Lalu, gimana cara membuat jurnal umum untuk bisnis? Aku akan menjelaskan lebih lanjut tentang langkah membuat jurnal umum.
Cara Membuat Jurnal Umum Bisnis
Ada beberapa langkah dalam membuat jurnal umum untuk usaha kamu, diantaranya:
- Identifikasi setiap bukti transaksi yang terjadi misalnya invoice, kuitansi (kwitansi), nota dan lainnya
- Selanjutnya, kamu identifikasi lagi akun yang terpengaruh oleh transaksi tersebut dan klasifikasi berdasarkan akun utang, modal, dan harta.
- Lalu, kamu tetapkan penambahan atau pengurangan pada akun yang terkait dengan semua transaksi
- Buat kategori akun tersebut ke dalam kredit dan debit
- Terakhir, kamu bisa lakukan pencatatan keseluruhan transaksi dengan bukti transaksinya.
Untuk menghindari kesalahan membuat jurnal umum, kamu harus tau dulu penempatan saldo normal di setiap kelompok pada masing-masing akun.
Keterangan:
- Kalau aktiva bertambah maka posisinya berada di debit sedangkan bila aktiva berkurang posisinya ada di kredit.
- Sedangkan pada poin modal, pendapatan, dan kewajiban bila bertambah posisinya berada di kredit dan jika berkurang berada di debit.
- Terakhir, beban bertambah berada di debit dan jika berkurang saldo normal berada di kredit.
Baca juga : Tahapan dan Contoh Jurnal Penyesuaian Untuk Bisnis Kamu
Contoh Jurnal Umum
Nah, sekarang kita masuk ke contoh kasus jurnal umum.
Misalnya pada tanggal 10 Maret 2020, Adi membuka sebuah toko yang bernama “Abadi Jaya”. Adi mempunyai modal awal sebesar Rp. 20.000.000 dan sudah menyetorkannya.
Lalu pada tanggal 13 Maret 2020, Toko Adi membeli kebutuhan perlengkapan sebesar Rp. 3.000.000 secara kredit.
Dan tanggal 31 Maret 2020, Toko Abadi Jaya membayarkan beban listrik dan beban telepon sebesar Rp 500.000
Maka pencatatan jurnal umumnya sebagai berikut :
Itu dia cara melakukan pencatatan jurnal umum untuk bisnis kamu, catatan tersebut juga bisa kamu lakukan secara manual ataupun menggunakan software pembukuan.
Apalagi sekarang udah ada aplikasi pembukuan yang terintegrasi dengan semua penjualan kamu mulai dari offline maupun online dan semuanya dilakukan secara otomatis.
Nah, platform yang menyediakan aplikasi tersebut adalah Jubelio. Karena Jubelio merupakan salah satu platform omnichannel.
Jadi, semua toko jualan kamu di marketplace, e-commerce, dan sosial webstore ataupun toko fisik bisa terintegrasi dan semuanya bisa kamu akses hanya dalam satu sistem aja.
Disitu kamu juga bisa melakukan pencatatan persediaan barang, penyusunan katalog barang, bahkan sistem manajemen gudang juga ada.
Kamu enggak perlu lama lagi catat laporan keuangan secara manual karena sekarang sudah otomatis. Kalo kamu mau tahu tentang aplikasi pembukuan Jubelio, kamu bisa klik tanya Jubelio di bawah ini ya