Kalau kamu pernah belanja online, pasti sudah familiar dengan momen paling ditunggu: paket sampai ke depan rumah. Nah, proses pengiriman barang dari gudang atau hub logistik terakhir ke tangan pembeli inilah yang disebut last mile delivery.
Meskipun terlihat simpel, ternyata last mile delivery adalah salah satu tahap paling rumit dan krusial dalam rantai pasok (supply chain). Di sinilah kepuasan pelanggan banyak ditentukan.
Yuk, kita kupas lebih dalam tentang apa itu last mile delivery, tantangan yang dihadapi, peluang bisnis, dan strategi jitunya!
Apa Itu Last Mile Delivery?
Last mile delivery adalah proses pengiriman tahap akhir dalam logistik, yaitu dari pusat distribusi, warehouse, atau titik drop-off terakhir menuju lokasi penerima barang.
Contoh gampangnya, ketika kurir mengantar paket e-commerce dari gudang ekspedisi ke alamat rumah kamu, itu sudah masuk ke proses last mile delivery.
Last mile delivery itu ibarat wajah terakhir dari sebuah brand di mata pelanggan. Barang bisa diproduksi dengan baik, dikemas rapi, dan diproses cepat di gudang, tapi kalau telat sampai atau rusak di jalan, pengalaman pelanggan jadi rusak.
Kalo tadi kita udah bahas tentang apa itu last mile delivery, berikutnya ada beberapa peran penting yang membuat kenapa last mile delivery disebut “the moment of truth” dalam dunia logistik antara lain:
-
Jembatan antara bisnis dan pelanggan
Last mile delivery adalah titik kontak langsung antara perusahaan logistik, e-commerce, atau retail dengan pembeli. Ini momen krusial di mana ekspektasi pelanggan akhirnya dipenuhi atau malah dikecewakan. -
Menentukan kecepatan rantai pasok (supply chain speed)
Nggak peduli seberapa canggih warehouse management system atau seberapa cepat proses packing, kalau pengiriman last mile lambat, pelanggan tetap merasa tidak puas. -
Salah satu faktor biaya terbesar dalam logistik
Banyak studi menunjukkan bahwa last mile delivery bisa menyumbang hingga 50% lebih dari total biaya pengiriman. Biaya bensin, tenaga kurir, hingga rute yang berliku-liku bikin tahap ini jadi mahal dan menantang. -
Menjadi diferensiasi bisnis
Perusahaan seperti Amazon, Gojek, Grab, dan Shopee Express sukses bersaing karena punya layanan last mile delivery yang cepat, transparan, dan bisa diandalkan.
Baca juga: Arti Drop Off, Keunggulan, dan Bedanya Pick Up Dalam Pengiriman
Kenapa Last Mile Delivery Itu Penting?
Last mile delivery bukan sekadar “barang diantar kurir”. Buat bisnis, tahap ini adalah strategi kompetitif. Buat pelanggan, tahap ini adalah pengalaman personal.
Beberapa alasan kenapa last mile delivery jadi hal yang sangat penting:
1. Meningkatkan Customer Experience
Last mile delivery punya peran besar dalam menciptakan pengalaman belanja yang menyenangkan.
Konsumen modern sudah terbiasa dengan layanan serba cepat, apalagi dengan hadirnya platform on-demand seperti Gojek dan Grab yang bikin mereka bisa pesan makanan atau barang kebutuhan harian dan sampai hanya dalam hitungan menit.
Oleh karena itu, ekspektasi itu juga menular ke dunia e-commerce. Kalau paket datang lebih cepat dari perkiraan, konsumen cenderung puas dan bahkan balik lagi untuk belanja.
Sebaliknya, pengiriman yang terlambat, barang rusak, atau proses yang ribet bisa bikin mereka kecewa dan enggan berbelanja di toko yang sama. Itulah kenapa kualitas last mile delivery secara langsung memengaruhi kepuasan pelanggan.
2. Meningkatkan Customer Retention
Lebih dari sekadar pengalaman pertama, last mile delivery juga berpengaruh pada tingkat loyalitas pelanggan. Dalam persaingan e-commerce yang sangat ketat, konsumen punya banyak pilihan marketplace atau toko online lain.
Nah, salah satu alasan mereka tetap bertahan adalah karena merasa puas dengan kecepatan dan keamanan pengiriman. Bahkan, banyak survei menunjukkan kalau sebagian besar konsumen rela membayar ongkir lebih mahal untuk mendapatkan layanan pengiriman cepat seperti same day delivery atau next day delivery.
Jadi, semakin bagus layanan last mile delivery, semakin besar peluang bisnis untuk menjaga pelanggan lama tetap setia.
3. Membangun Kepercayaan (Trust)
Kepercayaan adalah mata uang paling berharga di dunia bisnis online, dan last mile delivery punya peran vital di dalamnya. Pengiriman yang tepat waktu, transparan, serta aman akan menumbuhkan rasa percaya dari pelanggan.
Misalnya, dengan fitur real-time tracking, konsumen bisa tahu posisi paket tanpa harus bolak-balik bertanya ke customer service. Ditambah lagi, komunikasi dengan kurir melalui aplikasi membuat pelanggan merasa lebih tenang karena tahu barang mereka sedang dalam perjalanan.
Semakin konsisten sebuah bisnis dalam memberikan pengalaman pengiriman yang baik, semakin kuat pula kepercayaan yang terbangun antara brand dan pelanggan.
4. Menjadi Value Proposition dalam Persaingan
Last mile delivery juga bisa menjadi pembeda utama dalam persaingan bisnis e-commerce maupun jasa logistik.
Banyak perusahaan besar, seperti Amazon, Shopee, dan Lazada, menggunakan kecepatan pengiriman sebagai senjata marketing mereka. Mereka menawarkan opsi same day delivery, instant delivery, hingga free shipping untuk menarik perhatian konsumen.
Di era sekarang, kecepatan dan kenyamanan pengiriman bahkan sering kali lebih penting daripada harga produk itu sendiri. Jadi, bisa dibilang last mile delivery bukan cuma urusan teknis logistik, tapi juga strategi bisnis yang bisa menentukan kemenangan sebuah brand di pasar.
Baca juga: Pengertian Layanan Logistik dan Jenis Dalam Pengiriman
Strategi Efektif dalam Last Mile Delivery
Karena last mile delivery itu mahal, rumit, dan sangat menentukan kepuasan pelanggan, perusahaan harus pintar-pintar bikin strategi. Beberapa cara efektif yang bisa dilakukan:
1. Optimasi Rute Pengiriman
Salah satu strategi paling penting dalam last mile delivery adalah optimasi rute. Dengan teknologi route optimization, perusahaan logistik bisa menentukan jalur tercepat dan paling efisien untuk kurir.
Bayangin kalau satu kurir harus mengantar puluhan paket dalam sehari, tanpa sistem yang canggih, mereka bisa buang banyak waktu di jalan atau terjebak macet.
Dengan software berbasis GPS dan AI, kurir bisa diarahkan lewat jalur alternatif yang lebih hemat waktu dan bensin. Selain mengurangi biaya operasional, cara ini juga mempercepat pengiriman sehingga konsumen makin puas.
2. Kolaborasi dengan Mitra Logistik Lokal
Nggak semua perusahaan punya armada besar atau jangkauan luas. Karena itu, bekerja sama dengan kurir lokal jadi strategi cerdas.
Misalnya, marketplace besar seperti Tokopedia atau Shopee sering menggandeng jasa ekspedisi kecil untuk menjangkau daerah yang belum tercover ekspedisi besar.
Dengan adanya kolaborasi ini, perusahaan bisa menekan biaya, memperluas jangkauan distribusi, sekaligus mendukung ekosistem bisnis lokal. Untuk konsumen, dampaknya jelas: barang bisa sampai lebih cepat meskipun mereka tinggal di daerah yang jauh dari kota besar.
3. Penerapan Teknologi Tracking
Di era digital, konsumen nggak cuma pengen barang cepat sampai, tapi juga pengen tahu posisi paket mereka setiap saat. Inilah kenapa tracking system sangat penting.
Dengan adanya real-time tracking, pelanggan bisa memantau status paket langsung dari aplikasi. Misalnya, notifikasi “paket sedang diantar kurir” atau “kurir sudah dekat dengan lokasi kamu” bikin konsumen merasa lebih tenang.
Dari sisi perusahaan, teknologi ini juga mengurangi beban customer service karena pelanggan bisa cek sendiri. Jadi, tracking bukan cuma soal transparansi, tapi juga soal efisiensi operasional.
4. Infrastruktur Micro Fulfillment Center (MFC)
Strategi lain yang makin populer adalah membangun micro fulfillment center atau hub distribusi kecil yang lokasinya dekat dengan konsumen. Konsepnya mirip gudang mini yang berfungsi sebagai titik transit sebelum barang dikirim ke alamat tujuan.
Dengan sistem ini, pengiriman bisa dipercepat karena barang nggak perlu dikirim langsung dari gudang pusat yang biasanya jauh.
Contoh nyatanya adalah Shopee Express yang punya banyak hub di berbagai kota, sehingga layanan same day delivery jadi lebih mudah diwujudkan.
5. Penggunaan Kendaraan Ramah Lingkungan
Tren green logistics sekarang lagi naik daun. Perusahaan logistik mulai beralih ke kendaraan ramah lingkungan, seperti motor listrik, mobil listrik, atau bahkan sepeda untuk pengiriman jarak dekat.
Selain bisa mengurangi biaya bensin dalam jangka panjang, penggunaan kendaraan ini juga bikin perusahaan punya citra positif di mata konsumen yang peduli lingkungan.
Di beberapa kota besar, konsep eco delivery ini bahkan sudah jadi daya tarik tersendiri karena selain cepat, juga lebih ramah lingkungan.
6. Pengiriman Berbasis Data & AI
Data adalah senjata baru dalam dunia logistik. Dengan menganalisis data pengiriman, perusahaan bisa memprediksi pola permintaan, memperkirakan lonjakan order saat momen tertentu (seperti Harbolnas atau Lebaran), dan menyesuaikan kapasitas armada.
AI juga bisa membantu mengurangi failed delivery atau gagal kirim dengan memberi rekomendasi terbaik soal rute dan waktu pengantaran. Semakin pintar sistem yang dipakai, semakin lancar pula last mile delivery berjalan.
7. Fleksibilitas Layanan Pengiriman
Setiap konsumen punya kebutuhan berbeda. Ada yang rela menunggu 3–4 hari asal ongkir murah, tapi ada juga yang lebih suka paket sampai di hari yang sama walaupun ongkir lebih mahal.
Makanya, memberi fleksibilitas opsi pengiriman itu penting banget. Perusahaan bisa menyediakan pilihan regular delivery, next day delivery, same day, atau bahkan instant delivery.
Dengan begitu, konsumen merasa lebih leluasa memilih sesuai kebutuhan mereka, dan pengalaman belanja jadi lebih memuaskan.
Peluang Bisnis dalam Last Mile Delivery
1. Pertumbuhan E-Commerce yang Pesat
Salah satu alasan kenapa last mile delivery jadi peluang besar adalah karena e-commerce di Indonesia terus tumbuh pesat. Jumlah transaksi belanja online makin naik tiap tahun, apalagi dengan hadirnya marketplace besar seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan Blibli.
Setiap transaksi berarti ada paket yang harus dikirim, dan di sinilah jasa last mile delivery dibutuhkan. Pertumbuhan ini membuka kesempatan besar buat perusahaan logistik baru, startup delivery, maupun bisnis lokal untuk ikut ambil bagian dalam rantai pasok.
Semakin banyak orang belanja online, semakin besar pula permintaan akan layanan pengiriman cepat dan efisien.
2. Inovasi Teknologi Logistik
Teknologi menjadi kunci utama untuk mempercepat dan mengefisiensikan proses pengiriman. Kehadiran aplikasi mobile untuk tracking paket, penggunaan AI dalam optimasi rute, hingga otomatisasi di warehouse membuat proses last mile delivery lebih cerdas.
Perusahaan yang mampu menghadirkan solusi berbasis teknologi seperti aplikasi untuk memantau kurir secara real-time atau platform integrasi untuk UMKM punya peluang besar untuk bersaing. Selain mempermudah pelanggan, teknologi juga membantu menekan biaya operasional perusahaan logistik.
3. Bisnis Kurir Lokal dan UMKM
Last mile delivery bukan hanya milik perusahaan logistik besar. Justru, kurir lokal dan UMKM punya kesempatan besar untuk ikut terjun di sektor ini.
Misalnya, layanan pengiriman berbasis komunitas di kota-kota kecil yang melayani area tertentu bisa jadi solusi alternatif. Dengan modal armada motor dan sistem yang sederhana, mereka bisa menjawab kebutuhan konsumen yang pengen barang cepat sampai.
Di sisi lain, marketplace besar juga semakin terbuka untuk kolaborasi dengan kurir lokal supaya bisa menjangkau area yang lebih luas.
4. Tren Same Day Delivery dan Instant Delivery
Konsumen makin suka layanan pengiriman cepat, bahkan dalam hitungan jam. Hal ini mendorong banyak perusahaan logistik untuk menawarkan layanan same day delivery atau instant delivery.
Buat bisnis baru, tren ini adalah peluang emas. Dengan sistem operasional yang gesit dan teknologi tracking yang transparan, bisnis bisa membangun brand dengan cepat.
Contoh suksesnya adalah layanan GoSend dan GrabExpress yang awalnya fokus di pengiriman harian, tapi sekarang jadi pilihan utama banyak UMKM dan e-commerce.
5. Potensi Green Logistics
Kesadaran masyarakat akan pentingnya keberlanjutan (sustainability) makin meningkat. Di sinilah green logistics membuka peluang baru dalam last mile delivery.
Perusahaan yang mulai menggunakan kendaraan listrik, sepeda, atau konsep eco-friendly packaging bisa lebih mudah menarik konsumen yang peduli lingkungan.
Selain itu, pemerintah juga mulai mendorong penggunaan energi terbarukan, sehingga peluang untuk menciptakan layanan pengiriman ramah lingkungan makin besar. Ke depannya, green delivery bisa jadi salah satu selling point utama dalam persaingan logistik.
6. Solusi untuk Daerah Terpencil
Selain kota besar, last mile delivery juga punya peluang besar di daerah terpencil atau pelosok. Justru di sinilah tantangan distribusi paling besar karena akses jalan terbatas dan infrastruktur kurang mendukung.
Perusahaan yang bisa menemukan solusi inovatif, seperti menggunakan drone delivery, armada kecil yang bisa masuk ke jalan sempit, atau titik drop-off berbasis komunitas, punya potensi besar menguasai pasar di area ini.
Peluang ini masih terbuka lebar karena banyak daerah di Indonesia belum terjangkau layanan pengiriman cepat.
Kesimpulan
Jadi, apa itu last mile delivery? Singkatnya, last mile delivery adalah proses pengiriman terakhir dari gudang atau hub distribusi ke alamat penerima, yang jadi penentu utama kepuasan pelanggan.
Meskipun penuh tantangan, peluangnya besar banget seiring pertumbuhan e-commerce dan teknologi logistik. Dengan strategi yang tepat, mulai dari optimasi rute, transparansi tracking, sampai inovasi ramah lingkungan.
Last mile delivery bisa jadi senjata penting untuk meningkatkan pengalaman pelanggan sekaligus memperkuat brand.