Apa Itu SEO?
Search Engine Optimization atau SEO adalah serangkaian proses yang bertujuan untuk meningkatkan visibilitas situs web di mesin pencari, seperti Google, Bing, dan Yahoo yang bertujuan untuk mendapatkan lebih banyak trafik secara organik.
Dimana, SEO memiliki peran untuk memenuhi kebutuhan pencarian pengguna dengan cara membuat konten yang relevan dan berkualitas tinggi serta memberikan pengalaman terbaik.
Ketika kamu mencari satu kata kunci (keyword) biasanya bakalan muncul dibagian atas yang bertuliskan “ads” atau “sponsored” yang perlu diketahui itu bukan konten SEO melainkan sebuah ads (SEM). Sedangkan konten organik akan muncul setelah konten ads. Kurang lebih struktur nya seperti gambar berikut ini.
Ternyata ada banyak banget manfaat yang bisa didapatkan jika kamu menerapkan yang namanya SEO atau search engine optimization dalam memasarkan brand dan juga produkmu.
Berikut ini manfaat SEO untuk Bisnis
1 | Meningkatkan trafik website secara organik |
2 | Meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan |
3 | Memperoleh data terkait perilaku konsumen |
4 | Meningkatkan brand awareness |
5 | Memaksimalkan Performa Bisnis |
6 | Sebagai investasi jangka panjang pada bisnis |
7 | Mendatangkan calon pelanggan potensial |
8 | Menghemat biaya promosi |
9 | Mengoptimalkan konten promosi |
10 |
Mampu menjangkau target pasar yang lebih luas |
Sekarang kamu tahukan kenapa akhirnya banyak perusahaan atau bisnis besar yang menerapkan strategi marketing SEO ini pada bisnis mereka.
Untuk menggunakan strategi SEO, tentu kamu perlu memahami setiap komponen yang ada di SEO, mulai dari jenis-jenis SEO, cara kerja SEO, sampai apa saja platform (sosial media) yang membutuhkan SEO.
Perbedaan SEO dan SEM
Kalau semisal kamu melakukan pencarian di Google, biasanya ada 2 kategori yang ditemukan. Paling atas umumnya, ada tulisan ads atau sponsored yang mana ini merupakan hasil pencarian berbayar.
Kedua, hasil pencarian organik yang biasanya berada setelah hasil pencarian berbayar. Untuk lebih jelasnya kamu bisa liat gambar di bawah ini.
Perbedaan utamanya adalah Search Engine Optimization (SEO) difokuskan pada optimasi website agar mendapatkan trafik dari hasil pencarian organik.
Di sisi lain, tujuan Search Engine Marketing (SEM) adalah untuk mendapatkan lalu lintas dan visibilitas baik dari pencarian organik maupun berbayar.
SEO adalah praktik terus-menerus mengoptimalkan situs web agar mendapat peringkat di halaman hasil mesin pencari (SERP) organik dan pastinya tidak berbayar (tidak mengeluarkan biaya untuk ads)
Jadi, bisa dibilang SEO adalah tempat dimana kamu fokus 100% pada peringkat secara organik, sedangkan SEM adalah ketika kamu memanfaatkan SEO dan PPC untuk mendapatkan lalu lintas dari mesin pencari.
Bagaimana Cara Kerja SEO?
Crawling (Perayapan) | Ketika Google Search menelusuri berbagai URL yang ditemukan pada setiap website, seperti teks, gambar, dan video dari web page melalui suatu program otomatis yaitu, Crawler |
Indexing (Pengindeksan) | Saat web page sudah di crawl, nantinya search engine akan melakukan penyimpanan isi konten di dalam web hasil dari crawling, meliputi teks, gambar, dan video di database Google Index |
Ranking | Setelah terindex, nantinya Google Search akan Menampilkan hasil jawaban dari suatu keyword/query saat pengguna melakukan pencarian di Google Search, Google akan menampilkan informasi yang terurut berdasarkan relevansi dengan user |
-
Crawling
Proses pertama yang dilakukan Google untuk menemukan web page, yaitu Crawling atau perayapan.
Emang apa yang dimaksud crawling pada Google Search?
Jadi, Crawling adalah sebuah proses penemuan di mana mesin pencari mengirimkan tim robot (Google bot) atau yang mungkin kita kenal sebagai laba-laba (spider) untuk menemukan konten baru dan terkini dari web page. Bentuk konten bervariasi, bisa berupa halaman web, teks, gambar, video, PDF, dan lainnya.
Ketika Google menemukan sebuah URL web page, maka Google akan mengunjungi web page tersebut untuk mencari tahu konten apa yang dibahas. Kemudian nanti Googlebot bekerja secara algoritmik untuk memutuskan web page mana yang akan di-crawl, seberapa sering, dan seberapa banyak web page diambil dari sebuah website.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari DailySEO ternyata Google tidak memiliki pusat data yang mendapatkan informasi tentang seluruh web page di dunia, sehingga Google harus secara rutin mencari web page baru dan ter-update untuk diletakkan ke dalam lists of known pages (daftar web page yang diketahui), proses ini disebut “URL discovery”.
2. Indexing
Setelah mesin pencari merayapi satu halaman atau lebih, mesin pencari akan memproses informasi dan menyimpannya dalam database yang luas. Basis data itu adalah indeks mesin pencari.
Anggap saja sebagai tujuan yang berisi semua halaman web yang ditemukan mesin pencari di internet. Selama proses indexing ini, Google nantinya akan memutuskan apakah website memiliki duplicate (salinan) dengan websute lainnya di dalam satu website atau canonical.
Mungkin kamu bingung nih, apa sih canonical itu?
Dikutip dari DailySEO, Canonical adalah web page yang kemungkinan besar akan ditampilkan di search result. Google memilih web page canonical dengan cara mengelompokkan web page yang memiliki konten serupa, kemudian memilih satu yang paling sesuai dengan apa yang user cari.
3. Ranking/Serving search result
Serving search result terjadi ketika user mengetikan query atau keyword lalu Google akan mencari (web page pada index-nya) dan menampilkan web page yang paling sesuai, berkualitas, dan relevan bagi user.
Proses ini disebut dengan ranking, karena halaman yang berada di ranking lebih atas adalah yang merupakan halaman yang dianggap lebih relevan bagi user.
Jenis-Jenis SEO
1. On-Page SEO
Pada tahap ini, kamu perlu mengoptimalkan situs web page berdasarkan kata kunci atau keyword yang nanti bisa dicari oleh target audiens di Google, Bing, dan mesin pencari lainnya.
Misalnya, kamu menambahkan kata kunci utama di dalam judul, deskripsi, URL halaman website.
Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan adalah penggunaan URL yang SEO friendly, contohnya www.domain.com/blog/tips-meningkatkan-penjualan-di-shopee. Kemudian, penambahan keyword di dalam paragraf pertama dari artikel.
Supaya tidak boring, kamu juga bisa menambahkan gambar di bagian featured image dan disisipkan ke dalam artikel juga.
Sebenarnya pada bagian on page masih ada beberapa hal yang harus diperhatikan tidak hanya sekadar memilih keyword atau memasukkan kata kunci.
2. Off Page SEO
Off-Page SEO adalah bagaimana cara kamu untuk mendapatkan kepercayaan (Trust) dan otoritas (authority) dari situs website lainnya.
Umumnya, melibatkan pembuatan tautan balik berkualitas tinggi ke situs web page kamu. Dari situ Google juga dapat menggunakan sinyal di luar halaman lainnya untuk mengukur authority dari suatu web page.
Ada berbagai cara yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan eksternal link, contohnya membuat konten yang EEAT, bekerja sama dengan website lain, membagikan di sosial media, dan melakukan guest posting.
3. Technical SEO
Pada technical SEO, kamu harus memastikan bahwa Google dan mesin pencari lainnya dapat melakukan perayapan dan mengindeks semua halaman di situs web page kamu.
Umumnya, technical SEO mencakup beberapa hal untuk memastikan halaman website kamu bisa dimuat dengan cepat. Dan struktur website sudah diatur dengan benar.
Berikut ini, ada beberapa technical SEO checklist yang perlu kamu perhatikan.
4. Local SEO
Jenis SEO selanjutnya, ada yang namanya SEO Lokal atau disebut local seo adalah sebuah usaha optimasi bisnis atau layanan pada pencarian lokal search engine sehingga kamu dapat memaksimalkan visibilitas bisnis/layanan
Local SEO biasanya digunakan oleh pengguna (audiens) untuk mencari rekomendasi suatu tempat, misalnya restoran, toko, atau kafe. Kamu tentu pernah menggunakan kata kunci atau keyword, seperti cuci mobil di Depok, minimarket terdekat, rekomendasi cafe di Jakarta Selatan, dan lain sebagainya.
Kalau yang kita lihat, nanti Google akan prioritaskan hasil pencariannya berdasarkan geolocation atau wilayah yang terkandung dalam kata kunci maupun lokasi terkini.
Platform yang Wajib Gunakan SEO
Ternyata, tidak cuma search engine aja lho yang menggunakan search engine optimization (SEO) untuk memudahkan pencarian. Ada beberapa platform lain yang juga menggunakan taktik SEO, baik berupa tulisan, video, ataupun pencarian produk.
1. SEO Youtube
Pasti kamu pernah mencari konten di Youtube, bukan?
Biasanya kamu memasukkan kata kunci di pencarian Youtube dan akan muncul beberapa rekomendasi keyword serupa dengan yang kamu cari.
Nah, buat kamu yang suka bikin video di Youtube, kamu perlu memanfaatkan yang namanya SEO Youtube. Apalagi sekarang ini udah semakin banyak konten Youtube dan membuat kompetitif di antara jutaan video yang diunggah setiap harinya.
Kalau dari contoh pencarian kata kunci SEO Youtube di atas, maka hasil dari pencariannya seperti ini:
Ketika kamu mencari satu kata kunci akan muncul berbagai macam video yang relevan dengan topik yang kamu cari. Tapi jika dilihat dari hasil pencarian di atas, mungkin tidak ada yang to the point menggunakan judul yang spesifik tetapi Youtube memberikan hasil dari beberapa kata kunci yang kita cari, bisa dari deskripsi video yang ditampilkan (dapat terlihat ada beberapa kata yang di bold) ataupun judul yang berkaitan.
Jadi, apa sih yang dimaksud dengan SEO Youtube?
SEO YouTube adalah proses mengoptimalkan video dan channel YouTube agar lebih mudah ditemukan dan mendapat peringkat tinggi dalam hasil pencarian sehingga membantu meningkatkan visibilitas video sekaligus meningkatkan peluang video untuk dibagikan
SEO YouTube tidak hanya berfokus pada peningkatan jumlah penonton, tetapi juga pada kualitas interaksi yang terjadi antara video dan audiensnya.
Proses ini melibatkan pemahaman mendalam tentang audiens target, termasuk apa yang mereka cari dan bagaimana mereka berinteraksi dengan konten video.
Dengan memanfaatkan data dan analitik yang tersedia, para kreator dapat menyesuaikan konten mereka agar lebih relevan dan menarik bagi penonton mereka. Ini penting karena YouTube, sebagai mesin pencari video terbesar kedua setelah Google, memiliki potensi besar untuk memperluas jangkauan audiens dan pada akhirnya menghasilkan konversi.
2. SEO TikTok
Saat ini, tentunya orang mencari segala suatu informasi melalui platform TikTok yang lebih up to date. Tapi kamu tahu nggak, ternyata TikTok juga menerapkan yang namanya SEO di setiap konten yang kita buat, lho!
SEO TikTok adalah praktik untuk mengoptimalkan konten yang dibuat supaya mudah ditemukan oleh audiens (pengguna TikTok) ketika mereka menggunakan fitur pencarian yang ada di TikTok.
Sebaiknya dengan muncul di For You Page (FYP) dan mendapat peringkat lebih tinggi dalam hasil pencarian TikTok.
FYP adalah beranda TikTok yang menawarkan konten baru atau konten yang sesuai dengan algoritma TikTok, yang dirancang untuk memberi pengguna lebih banyak hal yang mereka sukai.
Untuk menjaga pengalaman platform tetap menyenangkan dan menarik, TikTok akan secara terus-menerus merekomendasikan video baru berdasarkan perilaku audiens nya, seperti penayangan, suka, komentar, dan lainnya.
Buat kamu yang masih bingung maksudnya seperti apa, kamu bisa lihat contoh pencarian di TikTok di atas. Kalau kamu mencari satu kata kunci di TikTok, nanti akan muncul beberapa konten yang berkaitan. Misalnya kamu mencari “rekomendasi moisturizer” akan muncul konten yang berhubungan dengan yang kamu cari, salah satunya adalah konten ini.
Jika dilihat dari konten yang muncul dari judul yang dibuat sudah menjelaskan mengenai top moisturizer yang didalam isi kontennya juga menggambarkan apa saja rekomendasi brand yang bisa digunakan. Tapi selain judul, di dalam konten tersebut juga menggunakan hashtag #rekomendasimoisturizer
Maka dari itu, penerapan SEO TikTok tidak hanya terbatas dari penggunaan konten dan juga isi dari kontennya, tetapi kamu juga perlu memperhatikan penggunaan hashtag yang bisa jadi salah satu bagian dari SEO TikTok,
3. SEO Marketplace
Ternyata nggak cuma video aja yang membutuhkan optimasi SEO, melainkan buat kamu yang punya bisnis online juga perlu nih untuk melakukan SEO.
Pengertian SEO Marketplace adalah sebuah pengoptimalan produk yang berada di ecommerce, seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan marketplace lainnya. Goals dari penggunaan SEO marketplace tentunya untuk meningkatkan visibilitas suatu produk sekaligus meningkatkan konversi (conversion).
Penerapannya sendiri, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan jenis EO lainnya. Dimana, perlu mempunyai struktur website yang baik dan penerapan SEO yang tepat juga.
Maka dari itu, strategi SEO baik on-page dan off page juga berguna untuk memastikan halaman produk bisa berada di peringkat tertinggi.
Contoh SEO Marketplace seperti gambar di bawah ini. Ketika kamu mencari di Google dengan kata kunci “baju korean style” maka yang akan muncul dipencarian berisi produk yang ada di marketplace.
Sebetulnya, kamu yang berjualan di marketplace seperti Tokopedia, Shopee, dan Lazada juga perlu lho menuliskan nama produk, deskripsi produk, sampai hashtag menggunakan teknik SEO.
Karena, biasanya orang ketika mencari barang mereka akan memasukkan kata kunci tertentu, bahkan hampir semua marketplace menerapkan yang namanya SEO.
Sebagai contoh, ini ada beberapa kata kunci yang ada di Shopee ketika kamu ingin mencari produk “tumblr stainless” dan pada bagian bawah merupakan rekomendasi keyword lainnya. Saat kamu mencari kata kunci tersebut, maka akan keluar berbagai macam produk yang berkaitan dengan tumblr stainless.
Dan penulisan nama produk juga mengandung kata kunci, walaupun tidak berdampingan atau tidak terlalu tepat “tumblr stainless”
Nah, itu dia penjelasan mengenai SEO, jenis-jenis SEO, paltform yang membutuhkan teknik SEO, sampai bagaimana sih cara kerja SEO.
Bisa dibilang, strategi digital marketing satu ini menjadi strategi pemasaran yang paling efektif untuk digunakan dan hanya memanfaatkan organik.
Intinya, penggunaan taktik SEO atau search engine optimization pada bisnis sebagai proses optimisasi setiap elemen konten dan web page dengan tujuan agar website kamu bisa muncul di ranking tinggi dalam search engine.
Source:
https://www.dailyseo.id/umum/cara-kerja-google-search-engine/