Dalam permasalahan pergudangan, cara menyusun atau menumpuk barang (stacking) bukan sekadar meletakkan barang atau palet satu di atas yang lain.
Ada banyak aspek yang harus diperhatikan seperti keamanan pekerja, kondisi barang, hingga efisiensi pemanfaatan ruang penyimpanan.
Secara sederhana, stacking adalah teknik menata barang dengan menumpuk barang ke atas secara vertikal seperti bentuk piramida.
Prinsipnya, barang yang lebih berat ditempatkan di bagian bawah, sementara barang yang lebih ringan berada di atas. Cara ini mengurangi risiko barang rusak akibat tertimpa beban yang tidak seimbang dan barang akan terlihat lebih rapi.
Bagi bisnis, stacking yang baik memberikan dua keuntungan sekaligus. Pertama, ruang penyimpanan bisa dimaksimalkan tanpa harus menambah rak atau perluasan gudang baru. Kedua, proses kerja di gudang menjadi lebih aman dan teratur sehingga risiko cedera pada pekerja bisa diminimalisir.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan distribusi FMCG yang menerapkan stacking dengan standar tertentu berhasil memangkas insiden kerusakan barang hingga 30%. Selain itu, alur kerja tim gudang menjadi lebih cepat karena setiap barang tersusun rapi dan mudah ditemukan.
Berikut ini tips stacking barang di gudang menurut konsultan gudang.
1. Pemilihan Media Penyimpanan Barang
Memastikan wadah atau media penyimpanan yang digunakan sesuai dengan jenis barang yang disimpan. Setiap jenis barang memiliki karakteristik yang berbeda seperti ukuran, berat, frekuensi perputaran sehingga membutuhkan wadah yang tepat.
2. Menentukan Layout Rak
Orang-orang gudang menggunakan layout rak dengan tujuan agar mereka mudah untuk menemukan lokasi barang & mengambil barangnya secara cepat dengan mengingat setiap rak yang memiliki kode masing-masing.
Rak-rak yang digunakan untuk proses picking idealnya ditempatkan tidak jauh dari area packer agar barang yang sudah diambil dapat segera diproses tanpa perlu jarak tempuh yang terlalu jauh.
Dengan menggunakan aplikasi Jubelio WMS, Anda tidak perlu pusing menentukan layout raknya.
3. Mengkategorikan Barang dan Seberapa Sering Barang Digunakan
Pengkategorian barang sangat diperlukan dan harus disesuaikan dengan intensitas keluar masuknya barang tersebut.
Untuk barang-barang yang fast-moving / keluar masuknya sangat cepat, bisa ditempatkan berada di dekat meja packer agar jarak tempuhnya pendek untuk pengambilan barangnya.
Namun, untuk barang-barang dengan tipe slow-moving / jarang sekali keluar gudang, bisa ditempatkan di daerah rak yang agak jauh karena aktivitas untuk mengambil barang tersebut sangat jarang dan tidak banyak.
Untuk menentukan kategori fast-moving dan slow-moving, dengan memakai Jubelio WMS, pengguna bisa melihat barang mana saja yang paling sering terjual, berapa besar kuantitas, seberapa cepat pergerakannya melalui laporan kronologi atau riwayat penjualan yang sudah disediakan oleh aplikasi Jubelio WMS.
Dari data itu, nantinya Anda dapat menyusun strategi penempatan barang yang lebih akurat.
4. Planning Penempatan Barang
Perencanaan penempatan barang di gudang memiliki dampak langsung terhadap kebutuhan tenaga kerja (man power) yang harus disiapkan. Hal ini terutama berkaitan dengan jumlah SKU (Stock Keeping Unit) yang dikelola. Semakin banyak SKU yang masuk, semakin kompleks pula proses penyortiran, pencatatan, dan penempatannya.
Dengan menerapkan hal ini, Anda dapat menghindari banyak pekerja yang memiliki sedikit tugas (overstaffing) dan beban kerja yang tinggi namun kekurangan tenaga kerja (understaffing).
5. Menghitung Kapasitas Rak yang Ada di Gudang
Dalam pergudangan, penting untuk melakukan perhitungan kapasitas penyimpanan rak yang dimiliki & tersedia di gudang dengan kuantitas barang yang akan masuk.
Misal saja, Anda memiliki 10 rak di gudang, 1 rak tersebut mampu menampung 100 barang yang artinya jika ada 10 rak berarti Anda bisa menampung sebanyak 1000 barang.
Sedangkan, barang yang akan masuk dari supplier ada 3000 barang, tentu kondisi ini tidak sejalan dengan kapasitas rak yang tersedia. Akibatnya, barang yang datang tidak akan tertampung dan Anda harus segera mencari solusi agar alur gudang tetap lancar.
Menghitung kapasitas rak yang ada di gudang sangat penting dengan tujuan agar dapat memastikan bahwa saat barang tiba di gudang, ada ruang kosong yang memadai untuk menempatkan barangnya, sehingga tidak akan terjadi penumpukan, penundaan atau situasi dimana barang masuk namun tidak bisa disimpan dengan benar.
Permudah Penataan dan Manajemen Gudang Anda dengan Jubelio WMS
Nah, untuk Anda yang ingin menyederhanakan proses alur gudang dari awal hingga akhir bisa coba sistem aplikasi Jubelio WMS secara GRATIS dengan klik tombol di bawah!