Pernah terpikir nggak kalau kamu punya bisnis online yang sedang naik daun. Produkmu laris di Shopee, Tokopedia, TikTok Shop, bahkan sudah punya website toko online sendiri. Awalnya menyenangkan karena banyak pesanan masuk dari berbagai arah tapi lama-lama kamu mulai merasa kewalahan.
Tanpa disadari beberapa masalah jualan online ini bisa menghambat operasional bisnis kamu lho! Berikut ini masalah berjualan di marketplace dan lainnya yang perlu kamu ketahui.
- Upload produk satu-satu di tiap platform.
- Harga promo harus disesuaikan manual.
- Stok tiba-tiba tidak sinkron antara marketplace.
- Belum lagi chat pelanggan yang menumpuk di WhatsApp dan DM Instagram.
Kalau kamu merasa “itu banget saya,” artinya kamu sedang menghadapi tantangan klasik jualan multi channel.
Masalah Utama Seller Saat Berjualan di Multi Channel
Sebenarnya, semakin banyak channel penjualan yang kamu miliki, semakin besar juga peluang bisnismu berkembang. Tapi di balik itu, ada konsekuensi yang sering tidak disadari: kompleksitas operasional meningkat.
Mulai dari upload produk, sinkronisasi stok, hingga pengiriman pesanan semuanya butuh waktu, ketelitian, dan tenaga ekstra kalau dikelola secara manual. Akibatnya, banyak pebisnis yang justru merasa “repot sendiri” dengan sistem multi channel yang seharusnya membantu mereka berkembang.
Nah, sebelum mencari solusinya, mari kita lihat satu per satu masalah yang paling sering dialami pebisnis saat jualan di banyak channel sekaligus.
1. Upload Produk Berulang Kali
Bayangkan kamu baru saja menambah varian produk baru, misalnya aja tas kulit handmade.
Kamu harus upload foto produk, tulis deskripsi, pilih kategori, atur variasi warna, ukuran, harga, dan stok ke Shopee, Tokopedia, TikTok Shop, Lazada, dan website toko online.
Masalahnya, setiap platform punya format dan aturan sendiri. Deskripsi di Shopee tidak sama panjangnya dengan Tokopedia, kategori produk di TikTok Shop berbeda dari Lazada, dan foto harus diatur ulang agar tidak pecah di tiap platform.
Dalam sehari, waktu kamu bisa habis hanya untuk mengupload produk yang sama berkali-kali. Padahal seharusnya waktu itu bisa dipakai untuk hal yang lebih penting seperti promosi, membuat campaign, atau memperluas pasar.
Dengan sistem manual seperti ini, bisnis kamu bukan tumbuh malah terjebak di urusan administratif.
2. Stok Tidak Sinkron Antar Channel
Masalah klasik lain adalah stok yang tidak sinkron antar marketplace.
Misalnya kamu punya 20 unit produk. Setelah ada 10 penjualan di Tokopedia, stok di sana otomatis berkurang jadi 10. Tapi stok di Shopee dan TikTok Shop masih menampilkan 20 unit karena tidak ada sinkronisasi otomatis.
Akhirnya, pelanggan di Shopee memesan barang yang sebenarnya sudah habis. Kamu pun harus membatalkan pesanan, menerima komplain, dan rating toko langsung turun.
Kalau ini terjadi berkali-kali, algoritma marketplace bisa menurunkan performa tokomu. Produkmu jadi jarang muncul di hasil pencarian, dan kepercayaan pelanggan pun menurun.
Dengan sistem manual, kamu tidak akan pernah tahu berapa stok real-time di seluruh channel. Inilah penyebab utama overselling dan kerugian yang sering tidak disadari.
Baca juga: Kelola Stok Barang Secara Otomatis di Marketplace, Emang Bisa?
3. Proses Pesanan Berantakan
Setiap marketplace punya sistem pesanan sendiri. Ada dashboard Shopee, Tokopedia, Lazada, TikTok Shop, dan website toko online. Tanpa sistem terpusat, kamu harus buka satu per satu untuk:
- Mengecek order yang masuk,
- Menyiapkan invoice dan label pengiriman,
- Update status pesanan setelah dikirim,
- Dan memastikan semua berjalan sesuai jadwal.
Kesalahan kecil seperti lupa update status bisa berakibat fatal. Bahkan pembeli bisa mengira pesanan belum dikirim padahal sudah. Belum lagi kalau kamu mengelola banyak order per hari, risiko human error meningkat drastis.
Hasilnya: pesanan menumpuk, pelanggan marah, dan reputasi toko ikut turun. Tanpa otomatisasi, proses order multi channel adalah mimpi buruk operasional.
4. Chat Pelanggan Menumpuk di Banyak Tempat
Banyak pebisnis tidak menyadari bahwa performa toko sangat dipengaruhi oleh respon chat pelanggan. Di marketplace, kecepatan membalas pesan bahkan memengaruhi penilaian toko dan peluang mendapatkan label “Star Seller” atau “Preferred Seller.”
Masalahnya, chat datang dari berbagai tempat:
- Shopee chat,
- Tokopedia message,
- DM Instagram,
- WhatsApp bisnis,
- Dan kadang dari form kontak website.
Tanpa sistem yang menyatukan semuanya, kamu dan timmu akan kewalahan berpindah aplikasi hanya untuk menjawab satu per satu pesan.
Akibatnya, banyak chat tidak terjawab, peluang closing hilang, dan pelanggan merasa diabaikan. Dalam skala besar, ini bisa berdampak langsung ke turunnya conversion rate dan kepercayaan pelanggan.
Baca juga: 28 Contoh Auto Reply Chat Shopee Bantu Tingkatkan Penjualan
5. Pengiriman Barang Tidak Terintegrasi
Tahapan terakhir yaitu pengiriman barang yang sering kali menjadi bottleneck terbesar. Biasanya, seller menggunakan ekspedisi berbeda tergantung channel penjualan.
Jika semua dijalankan manual, kamu harus cetak resi, update status pengiriman, dan memantau tracking satu per satu. Selain memakan waktu, risiko salah kirim atau status tidak ter-update juga tinggi.
Belum lagi kalau kamu mengelola beberapa gudang yang mana perlu melakukan tracking antar lokasi dan pengiriman jadi tidak terpantau secara real-time.
Tanpa sistem terintegrasi, kamu tidak bisa memonitor efisiensi logistik dan performa kurir, padahal aspek ini berpengaruh langsung ke kepuasan pelanggan.
Dengan semua tantangan ini, wajar kalau banyak pebisnis multi channel akhirnya kewalahan.
Namun, bukan berarti kamu harus bertahan dengan cara lama.
Solusinya adalah sistem Omnichannel seperti Jubelio, yang bisa menyatukan semua channel penjualan dalam satu dashboard. Mulai dari upload produk, sinkronisasi stok, pengelolaan pesanan, hingga pengiriman dan komunikasi pelanggan. Semua otomatis, efisien, dan bisa kamu pantau secara real-time.
Eitss.. kamu bisa coba gunakan Jubelio secara GRATIS! Klik tombol Whatsapp di bawah ini ya.
Solusi: Kelola Semua Channel Penjualan dengan Sistem Omnichannel
Setelah tahu betapa rumitnya operasional jualan di banyak channel, kamu pasti bertanya:
“Apakah mungkin semuanya bisa diatur dari satu tempat?”
Jawabannya: Bisa banget! Kamu bisa manfaatkan penggunaan sistem Omnichannel.
Omnichannel bukan sekadar “alat bantu,” tapi sebuah strategi manajemen terpusat yang menyatukan semua proses jualan online kamu. Mulai dari upload produk, sinkronisasi stok, hingga chat pelanggan ke dalam satu dashboard otomatis.
Dan di Indonesia, solusi paling lengkap untuk ini adalah Jubelio Omnichannel.
Kenalan dengan Jubelio Omnichannel

Jubelio Omnichannel dirancang untuk membantu pebisnis online yang jualan di berbagai marketplace dan channel penjualan agar bisa bekerja lebih cepat, rapi, dan otomatis.
Daripada repot buka banyak dashboard marketplace, kamu cukup buka satu sistem terintegrasi yang bisa mengatur semuanya dari ujung ke ujung. Mulai dari produk, stok, pesanan, pelanggan, hingga laporan penjualan, semua bisa kamu kendalikan dalam satu tampilan.
1. Upload Produk Sekali, Tayang di Semua Channel
Kamu tidak perlu lagi upload foto dan deskripsi produk berulang kali. Dengan Jubelio, cukup upload satu kali saja, lalu produkmu otomatis muncul di Shopee, Tokopedia, TikTok Shop, Lazada, dan website toko online kamu.
Jika kamu ingin ubah harga, stok, atau deskripsi produk, tinggal ubah di dashboard Jubelio dan sistem akan langsung memperbarui semua marketplace.
Kalau kayak gitu, kamu nggak perlu lagi upload produk ke masing-masing marketplace secara manual dan di satu sisi meminimalisir terjadinya human error.
Hemat waktu, bebas ribet, dan data produk selalu konsisten.
2. Stok Sinkron Otomatis, Real-Time di Semua Marketplace
Begitu ada transaksi di salah satu channel, stok akan otomatis berkurang di semua platform lain. Karena Jubelio sudah memiliki fitur inventory management untuk membantu kamu mengelola persediaan barang.
Jadi, tidak ada lagi cerita pesanan double, stok kosong, atau pembatalan karena overselling. Semua data stok terekam secara real-time dan bisa kamu pantau dari mana saja. Hasilnya: bisnis tetap terkendali walaupun jualan di banyak tempat sekaligus.
3. Semua Pesanan Masuk ke Satu Dashboard
Kamu tidak perlu lagi buka Shopee, Tokopedia, atau TikTok Shop satu per satu untuk cek pesanan. Semua order dari berbagai channel langsung masuk ke satu dashboard Jubelio.
Dari situ, kamu bisa langsung cetak label pengiriman, atur ekspedisi, dan update status pesanan otomatis ke pelanggan. Proses order jadi jauh lebih cepat, rapi, dan bebas error.
4. Chat Pelanggan dari Banyak Channel Jadi Satu Tempat
Lewat fitur Jubelio Chat, kamu bisa membalas semua pesan pelanggan dari marketplace dan media sosial hanya lewat satu tampilan.
Tidak perlu lagi pindah-pindah aplikasi untuk jawab pertanyaan atau komplain. Dengan respon yang cepat dan teratur, rating toko pun meningkat dan pelanggan jadi lebih puas.
5. Terintegrasi dengan Sistem Pengiriman dan Akuntansi
Setiap pesanan bisa langsung diproses menggunakan ekspedisi pilihanmu, seperti J&T, SiCepat, Ninja, AnterAja, hingga kurir COD. Nomor resi otomatis ter-update dan bisa dilacak pelanggan secara langsung.
Selain itu, setiap transaksi juga otomatis tercatat ke sistem Jubelio Akunting, jadi laporan keuanganmu selalu rapi tanpa input manual lagi.
6. Laporan Penjualan Real-Time
Jubelio Omnichannel menyediakan laporan performa tiap channel secara otomatis. Kamu bisa tahu marketplace mana yang paling menghasilkan, produk mana yang paling laku, hingga margin tiap kategori.
Semua data tampil dalam bentuk grafik dan angka yang mudah dipahami sehingga membantu kamu mengambil keputusan bisnis lebih cepat dan akurat.
Kenapa Pebisnis Multi Channel Harus Punya Sistem Seperti Ini
Tanpa sistem terintegrasi, setiap langkah bisnis online akan terasa berat. Bahkan ada beberapa masalah yang mungkin pernah atau bisa kejadian pada bisnis online kamu, seperti upload produk lambat, pesanan sering terlambat kirim, stok barang tidak akurat, chat pelanggan berantakan, sampai performa toko turun karena rating jelek.
Dengan Jubelio, kamu bisa menghapus semua keribetan itu. Semuanya bekerja otomatis, real-time, dan bisa kamu pantau kapan pun tanpa harus login ke banyak marketplace.
Satu sistem, banyak solusi – satu dashboard, seluruh bisnis terkendali.
Kesimpulan: Punya Toko di Multi Channel Tidak Harus Bikin Pusing
Semakin banyak channel penjualan yang kamu miliki, semakin besar potensi bisnis kamu. Tapi potensi itu hanya bisa dimanfaatkan maksimal kalau kamu punya sistem yang mampu mengelolanya dengan efisien.
Jubelio Omnichannel membantu kamu:
- Menyatukan semua marketplace, website, dan social commerce,
- Menghemat waktu operasional,
- Meningkatkan akurasi stok dan pesanan,
- Membangun pengalaman pelanggan yang lebih baik.
Kini, jualan multi channel tidak lagi ribet. Cukup satu sistem untuk semua kebutuhan bisnis online kamu.
Coba Jubelio Omnichannel Sekarang dan rasakan sendiri kemudahan kelola bisnis dari satu dashboard.