Lewati ke konten
Jubelio Blog
Jubelio Blog
  • Insight Bisnis
    • Chat Commerce
    • Inventory Management
    • Logistik
    • Omnichannel
    • Software Kasir
    • Warehouse Management System
    • Strategi Marketing
    • Tips Marketplace
    • Website Online
  • Produk Update
  • Cerita Pebisnis
  • Solusi Bisnis
    • Aplikasi Akuntansi
    • Aplikasi Stok Barang
  • Insight Bisnis
    • Chat Commerce
    • Inventory Management
    • Logistik
    • Omnichannel
    • Software Kasir
    • Warehouse Management System
    • Strategi Marketing
    • Tips Marketplace
    • Website Online
  • Produk Update
  • Cerita Pebisnis
  • Solusi Bisnis
    • Aplikasi Akuntansi
    • Aplikasi Stok Barang
Search
COBA GRATIS
Daftar Isi
Omnichannel
Omnichannel
  • Oktober 24, 2025

Jualan Multi Channel Bikin Ribet? Ternyata ini Cara Ampuh Kelolanya

  • Oktober 24, 2025

Penulis:

  • Picture of Darin Rania Darin Rania
jualan multi channel
  • Jualan di multi channel terkadang memiliki beberapa masalah, misalnya saja katalog produk, stok barang, sampai pengiriman barang. Disinilah sistem omnichannel berfungsi untuk menghubungkan berbagai platform e-commerce dan marketplace ke dalam satu dashboard. Sistem ini memudahkan bisnis dalam mengelola produk, stok, pesanan, dan pelanggan tanpa harus membuka setiap platform satu per satu.

  • Dengan menggunakan aplikasi omnichannel, bisnis dapat menghemat waktu, mengurangi risiko kesalahan input data, serta memastikan semua channel penjualan tetap sinkron secara real-time. Hal ini sangat membantu terutama bagi bisnis yang beroperasi di banyak marketplace sekaligus.

  • Fitur utama yang biasanya ada dalam sistem integrasi marketplace meliputi sinkronisasi katalog produk, pembaruan stok otomatis, manajemen pesanan terpusat, laporan penjualan, dan integrasi pengiriman. Semua proses tersebut membuat operasional bisnis menjadi lebih efisien dan terkendali.

  • Salah satu solusi yang paling direkomendasikan adalah Jubelio Omnichannel, karena menawarkan fitur lengkap mulai dari pengelolaan produk dan stok, sinkronisasi marketplace, manajemen gudang, integrasi akuntansi, hingga analisis performa penjualan, semuanya hanya dalam satu platform.

Klik untuk Coba Gratis

Pernah terpikir nggak kalau kamu punya bisnis online yang sedang naik daun. Produkmu laris di Shopee, Tokopedia, TikTok Shop, bahkan sudah punya website toko online sendiri. Awalnya menyenangkan karena banyak pesanan masuk dari berbagai arah tapi lama-lama kamu mulai merasa kewalahan.

Tanpa disadari beberapa masalah jualan online ini bisa menghambat operasional bisnis kamu lho! Berikut ini masalah berjualan di marketplace dan lainnya yang perlu kamu ketahui.

  • Upload produk satu-satu di tiap platform.
  • Harga promo harus disesuaikan manual.
  • Stok tiba-tiba tidak sinkron antara marketplace.
  • Belum lagi chat pelanggan yang menumpuk di WhatsApp dan DM Instagram.

Kalau kamu merasa “itu banget saya,” artinya kamu sedang menghadapi tantangan klasik jualan multi channel.

Masalah Utama Seller Saat Berjualan di Multi Channel

Sebenarnya, semakin banyak channel penjualan yang kamu miliki, semakin besar juga peluang bisnismu berkembang. Tapi di balik itu, ada konsekuensi yang sering tidak disadari: kompleksitas operasional meningkat.

Mulai dari upload produk, sinkronisasi stok, hingga pengiriman pesanan semuanya butuh waktu, ketelitian, dan tenaga ekstra kalau dikelola secara manual. Akibatnya, banyak pebisnis yang justru merasa “repot sendiri” dengan sistem multi channel yang seharusnya membantu mereka berkembang.

Nah, sebelum mencari solusinya, mari kita lihat satu per satu masalah yang paling sering dialami pebisnis saat jualan di banyak channel sekaligus.

1. Upload Produk Berulang Kali

Bayangkan kamu baru saja menambah varian produk baru, misalnya aja tas kulit handmade.

Kamu harus upload foto produk, tulis deskripsi, pilih kategori, atur variasi warna, ukuran, harga, dan stok ke Shopee, Tokopedia, TikTok Shop, Lazada, dan website toko online.

Masalahnya, setiap platform punya format dan aturan sendiri. Deskripsi di Shopee tidak sama panjangnya dengan Tokopedia, kategori produk di TikTok Shop berbeda dari Lazada, dan foto harus diatur ulang agar tidak pecah di tiap platform.

Dalam sehari, waktu kamu bisa habis hanya untuk mengupload produk yang sama berkali-kali. Padahal seharusnya waktu itu bisa dipakai untuk hal yang lebih penting seperti promosi, membuat campaign, atau memperluas pasar.

Dengan sistem manual seperti ini, bisnis kamu bukan tumbuh malah terjebak di urusan administratif.

2. Stok Tidak Sinkron Antar Channel

Masalah klasik lain adalah stok yang tidak sinkron antar marketplace.

Misalnya kamu punya 20 unit produk. Setelah ada 10 penjualan di Tokopedia, stok di sana otomatis berkurang jadi 10. Tapi stok di Shopee dan TikTok Shop masih menampilkan 20 unit karena tidak ada sinkronisasi otomatis.

Akhirnya, pelanggan di Shopee memesan barang yang sebenarnya sudah habis. Kamu pun harus membatalkan pesanan, menerima komplain, dan rating toko langsung turun.

Kalau ini terjadi berkali-kali, algoritma marketplace bisa menurunkan performa tokomu. Produkmu jadi jarang muncul di hasil pencarian, dan kepercayaan pelanggan pun menurun.

Dengan sistem manual, kamu tidak akan pernah tahu berapa stok real-time di seluruh channel. Inilah penyebab utama overselling dan kerugian yang sering tidak disadari.

Baca juga: Kelola Stok Barang Secara Otomatis di Marketplace, Emang Bisa?

3. Proses Pesanan Berantakan

Setiap marketplace punya sistem pesanan sendiri. Ada dashboard Shopee, Tokopedia, Lazada, TikTok Shop, dan website toko online. Tanpa sistem terpusat, kamu harus buka satu per satu untuk:

  • Mengecek order yang masuk,
  • Menyiapkan invoice dan label pengiriman,
  • Update status pesanan setelah dikirim,
  • Dan memastikan semua berjalan sesuai jadwal.

Kesalahan kecil seperti lupa update status bisa berakibat fatal. Bahkan pembeli bisa mengira pesanan belum dikirim padahal sudah. Belum lagi kalau kamu mengelola banyak order per hari, risiko human error meningkat drastis.

Hasilnya: pesanan menumpuk, pelanggan marah, dan reputasi toko ikut turun. Tanpa otomatisasi, proses order multi channel adalah mimpi buruk operasional.

4. Chat Pelanggan Menumpuk di Banyak Tempat

Banyak pebisnis tidak menyadari bahwa performa toko sangat dipengaruhi oleh respon chat pelanggan. Di marketplace, kecepatan membalas pesan bahkan memengaruhi penilaian toko dan peluang mendapatkan label “Star Seller” atau “Preferred Seller.”

Masalahnya, chat datang dari berbagai tempat:

  • Shopee chat,
  • Tokopedia message,
  • DM Instagram,
  • WhatsApp bisnis,
  • Dan kadang dari form kontak website.

Tanpa sistem yang menyatukan semuanya, kamu dan timmu akan kewalahan berpindah aplikasi hanya untuk menjawab satu per satu pesan.

Akibatnya, banyak chat tidak terjawab, peluang closing hilang, dan pelanggan merasa diabaikan. Dalam skala besar, ini bisa berdampak langsung ke turunnya conversion rate dan kepercayaan pelanggan.

Baca juga: 28 Contoh Auto Reply Chat Shopee Bantu Tingkatkan Penjualan

5. Pengiriman Barang Tidak Terintegrasi

Tahapan terakhir yaitu pengiriman barang yang sering kali menjadi bottleneck terbesar. Biasanya, seller menggunakan ekspedisi berbeda tergantung channel penjualan.

Jika semua dijalankan manual, kamu harus cetak resi, update status pengiriman, dan memantau tracking satu per satu. Selain memakan waktu, risiko salah kirim atau status tidak ter-update juga tinggi.

Belum lagi kalau kamu mengelola beberapa gudang yang mana perlu melakukan tracking antar lokasi dan pengiriman jadi tidak terpantau secara real-time.

Tanpa sistem terintegrasi, kamu tidak bisa memonitor efisiensi logistik dan performa kurir, padahal aspek ini berpengaruh langsung ke kepuasan pelanggan.

Dengan semua tantangan ini, wajar kalau banyak pebisnis multi channel akhirnya kewalahan.
Namun, bukan berarti kamu harus bertahan dengan cara lama.

Solusinya adalah sistem Omnichannel seperti Jubelio, yang bisa menyatukan semua channel penjualan dalam satu dashboard. Mulai dari upload produk, sinkronisasi stok, pengelolaan pesanan, hingga pengiriman dan komunikasi pelanggan. Semua otomatis, efisien, dan bisa kamu pantau secara real-time.

Eitss.. kamu bisa coba gunakan Jubelio secara GRATIS! Klik tombol Whatsapp di bawah ini ya.

Solusi: Kelola Semua Channel Penjualan dengan Sistem Omnichannel

Setelah tahu betapa rumitnya operasional jualan di banyak channel, kamu pasti bertanya:

“Apakah mungkin semuanya bisa diatur dari satu tempat?”

Jawabannya: Bisa banget! Kamu bisa manfaatkan penggunaan sistem Omnichannel.

Omnichannel bukan sekadar “alat bantu,” tapi sebuah strategi manajemen terpusat yang menyatukan semua proses jualan online kamu. Mulai dari upload produk, sinkronisasi stok, hingga chat pelanggan ke dalam satu dashboard otomatis.

Dan di Indonesia, solusi paling lengkap untuk ini adalah Jubelio Omnichannel.

Kenalan dengan Jubelio Omnichannel

omnichannel retail adalah

Jubelio Omnichannel dirancang untuk membantu pebisnis online yang jualan di berbagai marketplace dan channel penjualan agar bisa bekerja lebih cepat, rapi, dan otomatis.

Daripada repot buka banyak dashboard marketplace, kamu cukup buka satu sistem terintegrasi yang bisa mengatur semuanya dari ujung ke ujung. Mulai dari produk, stok, pesanan, pelanggan, hingga laporan penjualan, semua bisa kamu kendalikan dalam satu tampilan.

1. Upload Produk Sekali, Tayang di Semua Channel

Kamu tidak perlu lagi upload foto dan deskripsi produk berulang kali. Dengan Jubelio, cukup upload satu kali saja, lalu produkmu otomatis muncul di Shopee, Tokopedia, TikTok Shop, Lazada, dan website toko online kamu.

Jika kamu ingin ubah harga, stok, atau deskripsi produk, tinggal ubah di dashboard Jubelio dan sistem akan langsung memperbarui semua marketplace. 

Kalau kayak gitu, kamu nggak perlu lagi upload produk ke masing-masing marketplace secara manual dan di satu sisi meminimalisir terjadinya human error.

Hemat waktu, bebas ribet, dan data produk selalu konsisten.

2. Stok Sinkron Otomatis, Real-Time di Semua Marketplace

Begitu ada transaksi di salah satu channel, stok akan otomatis berkurang di semua platform lain. Karena Jubelio sudah memiliki fitur inventory management untuk membantu kamu mengelola persediaan barang.

Jadi, tidak ada lagi cerita pesanan double, stok kosong, atau pembatalan karena overselling. Semua data stok terekam secara real-time dan bisa kamu pantau dari mana saja. Hasilnya: bisnis tetap terkendali walaupun jualan di banyak tempat sekaligus. 

3. Semua Pesanan Masuk ke Satu Dashboard

Kamu tidak perlu lagi buka Shopee, Tokopedia, atau TikTok Shop satu per satu untuk cek pesanan. Semua order dari berbagai channel langsung masuk ke satu dashboard Jubelio.

Dari situ, kamu bisa langsung cetak label pengiriman, atur ekspedisi, dan update status pesanan otomatis ke pelanggan. Proses order jadi jauh lebih cepat, rapi, dan bebas error.

4. Chat Pelanggan dari Banyak Channel Jadi Satu Tempat

Lewat fitur Jubelio Chat, kamu bisa membalas semua pesan pelanggan dari marketplace dan media sosial hanya lewat satu tampilan.

Tidak perlu lagi pindah-pindah aplikasi untuk jawab pertanyaan atau komplain. Dengan respon yang cepat dan teratur, rating toko pun meningkat dan pelanggan jadi lebih puas.

5. Terintegrasi dengan Sistem Pengiriman dan Akuntansi

Setiap pesanan bisa langsung diproses menggunakan ekspedisi pilihanmu, seperti J&T, SiCepat, Ninja, AnterAja, hingga kurir COD. Nomor resi otomatis ter-update dan bisa dilacak pelanggan secara langsung.

Selain itu, setiap transaksi juga otomatis tercatat ke sistem Jubelio Akunting, jadi laporan keuanganmu selalu rapi tanpa input manual lagi.

6. Laporan Penjualan Real-Time

Jubelio Omnichannel menyediakan laporan performa tiap channel secara otomatis. Kamu bisa tahu marketplace mana yang paling menghasilkan, produk mana yang paling laku, hingga margin tiap kategori.

Semua data tampil dalam bentuk grafik dan angka yang mudah dipahami sehingga membantu kamu mengambil keputusan bisnis lebih cepat dan akurat.

Kenapa Pebisnis Multi Channel Harus Punya Sistem Seperti Ini

Tanpa sistem terintegrasi, setiap langkah bisnis online akan terasa berat. Bahkan ada beberapa masalah yang mungkin pernah atau bisa kejadian pada bisnis online kamu, seperti upload produk lambat, pesanan sering terlambat kirim, stok barang tidak akurat, chat pelanggan berantakan, sampai performa toko turun karena rating jelek.

Dengan Jubelio, kamu bisa menghapus semua keribetan itu. Semuanya bekerja otomatis, real-time, dan bisa kamu pantau kapan pun tanpa harus login ke banyak marketplace.

Satu sistem, banyak solusi – satu dashboard, seluruh bisnis terkendali.

Kesimpulan: Punya Toko di Multi Channel Tidak Harus Bikin Pusing

Semakin banyak channel penjualan yang kamu miliki, semakin besar potensi bisnis kamu. Tapi potensi itu hanya bisa dimanfaatkan maksimal kalau kamu punya sistem yang mampu mengelolanya dengan efisien.

Jubelio Omnichannel membantu kamu:

  • Menyatukan semua marketplace, website, dan social commerce,
  • Menghemat waktu operasional,
  • Meningkatkan akurasi stok dan pesanan,
  • Membangun pengalaman pelanggan yang lebih baik.

Kini, jualan multi channel tidak lagi ribet. Cukup satu sistem untuk semua kebutuhan bisnis online kamu.

Coba Jubelio Omnichannel Sekarang dan rasakan sendiri kemudahan kelola bisnis dari satu dashboard.

COBA SEKARANG!

Daftar Isi

Bagikan artikel ini
Platform Omnichannel #1 di Indonesia

Platform buat kelola jualan online, offline serta urus gudang dan pengiriman dalam satu sistem.

Coba Gratis
Kelola Bisnis Pakai Jubelio
Bagikan artikel ini
Platform Omnichannel #1 di Indonesia

Platform buat kelola jualan online, offline serta urus gudang dan pengiriman dalam satu sistem.

Coba Gratis

Frequently Asked Question (FAQ)

Apa itu penjualan multisaluran?

Penjualan multisaluran (multichannel selling) adalah strategi bisnis di mana penjual memasarkan dan menjual produknya melalui berbagai saluran sekaligus,  seperti marketplace (Shopee, Tokopedia, Lazada), media sosial (Instagram, TikTok Shop), dan toko online sendiri. Tujuannya agar produk lebih mudah dijangkau oleh pelanggan di berbagai platform.

Omnichannel Indonesia apa aja?

Beberapa contoh platform omnichannel di Indonesia antara lain:

  • Jubelio Omnichannel – menghubungkan marketplace, toko online, POS, dan logistik dalam satu sistem terintegrasi dan dilengkapi berbagai fitur pendukung yang lengkap,
  • Ginee Omnichannel – membantu sinkronisasi stok dan pesanan dari berbagai marketplace.
  • Sirclo Commerce – menyediakan solusi omnichannel untuk brand besar dan UMKM.
  • Pawoon Omnichannel – fokus pada integrasi POS dengan toko online dan marketplace.
  • Olsera – platform omnichannel yang cocok untuk bisnis ritel dan F&B.
Multichannel apa?

Multichannel adalah strategi bisnis di mana sebuah brand menjual produk melalui berbagai kanal penjualan sekaligus, seperti marketplace, media sosial, website, dan toko offline.

Tujuan utama penjualan multisaluran adalah agar pelanggan bisa menemukan dan membeli produk dengan cara yang mereka sukai, entah lewat Shopee, Tokopedia, Instagram, atau datang langsung ke toko.

Namun, dalam sistem multichannel, setiap kanal masih berjalan secara terpisah. Artinya, data stok, pesanan, dan pelanggan belum tersinkronisasi secara otomatis antar saluran.

Tujuan dan Manfaat Multichannel:

  1. Menjangkau lebih banyak pelanggan.
    Tidak semua orang belanja di tempat yang sama. Ada pelanggan yang lebih suka marketplace, ada yang lebih nyaman lewat media sosial.
  2. Meningkatkan potensi penjualan.
    Semakin banyak kanal penjualan, semakin besar peluang produk dilihat dan dibeli.
  3. Membangun kehadiran brand di berbagai platform.
    Brand jadi lebih dikenal luas karena muncul di berbagai kanal.

Apa contoh multi saluran?

Contoh multi saluran (multichannel) dalam bisnis adalah ketika sebuah brand menjual produknya melalui beberapa kanal sekaligus, namun setiap kanal tidak saling terhubung.

Tujuannya memang untuk memperluas jangkauan pasar, tapi pengelolaan tiap kanal masih dilakukan secara terpisah. Berikut contoh konkretnya:

  1. Marketplace berbeda
    Misalnya, kamu menjual produk di Shopee, Tokopedia, dan Lazada. Walaupun produk sama, setiap marketplace punya stok, pesanan, dan laporan penjualan sendiri. Kalau stok di Shopee habis, stok di Tokopedia tidak otomatis berkurang.
  2. Media sosial untuk promosi
    Kamu menggunakan Instagram dan TikTok hanya untuk promosi — upload konten, membangun brand awareness, dan mengarahkan pelanggan ke marketplace untuk bertransaksi.
  3. Toko offline dan online
    Kamu punya toko fisik dan juga website e-commerce. Tapi sistemnya belum terintegrasi, jadi stok di toko offline tidak otomatis sinkron dengan stok di toko online.

Singkatnya, bisnis multi saluran berfokus pada kehadiran di banyak platform, tetapi belum ada koneksi sistem antar saluran tersebut.

Cara kerja jualan multi-channel?

Sistem multi-channel bekerja dengan prinsip sederhana: menjual di banyak tempat, tapi mengelola masing-masing secara manual.

Langkah-langkah kerjanya:

  1. Penjual membuka toko di beberapa platform berbeda, seperti marketplace, media sosial, dan toko offline.
  2. Setiap toko dikelola secara mandiri — mulai dari update stok, memproses pesanan, hingga input laporan penjualan.
  3. Performa tiap saluran dipantau terpisah, sehingga butuh waktu lebih banyak untuk memastikan semuanya berjalan lancar.

Kelebihan dari sistem multi-channel adalah kamu bisa menjangkau lebih banyak calon pelanggan, dan membuka peluang penjualan lebih luas.

Artikel Terkait

jualan multi channel
Omnichannel

Jualan Multi Channel Bikin Ribet? Ternyata ini Cara Ampuh Kelolanya

Oktober 24, 2025
Indikator Kepuasan Pelanggan
Insight Bisnis

13 Indikator Kepuasan Pelanggan yang Wajib Kamu Ketahui

Oktober 23, 2025
sistem wms gudang
Warehouse Management System

Hati-Hati! Kalo Bisnismu Punya 5 Ciri Ini, Wajib Pakai Sistem WMS

Oktober 23, 2025
Show More Post

PT. Guardia Teknologi Indonesia

Sampoerna Strategic Square North Tower Lt. 16, Jl. Jend. Sudirman Kav 45-46, Karet Semanggi, Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Layanan Pengaduan Konsumen
JUBELIO
Email : [email protected]

Click: Whistleblowing System

Direktorat Jendral Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

Whatsapp: +62 853 1111 1010

Instagram Facebook Linkedin Youtube

Kebijakan Kami

  • Syarat & Ketentuan
  • Privasi & Keamanan Data

Perusahaan

  • Tentang Jubelio
  • Event & Promo
  • Karir
  • Hubungi Kami

Solusi

  • Aplikasi Stok Barang
  • Aplikasi Akuntansi

Resources

  • Bantuan
  • Dokumentasi API
  • Publikasi
  • Blog
  • FAQ

©2025 PT. Guardia Teknologi Indonesia

  • Insight Bisnis
    • Chat Commerce
    • Inventory Management
    • Logistik
    • Omnichannel
    • Software Kasir
    • Warehouse Management System
    • Strategi Marketing
    • Tips Marketplace
    • Website Online
  • Produk Update
  • Cerita Pebisnis
  • Solusi Bisnis
    • Aplikasi Akuntansi
    • Aplikasi Stok Barang
COBA GRATIS