Cash on Delivery artinya sistem bayar di tempat yang menjadi salah satu metode pembayaran secara langsung.
Bahkan dari hasil survei Badan Pusat Statistik, sistem pembayaran COD menjadi favorit masyarakat di Indonesia.
Berdasarkan data statistik BPS tahun 2023, usaha e-commerce paling sering menggunakan metode pembayaran Cash on Delivery (COD) dengan persentase sebesar 82,26 persen.
Cash on Delivery, atau yang sering disebut COD adalah metode pembayaran yang dilakukan dengan membayar pesanan secara tunai di lokasi pembelian menggunakan uang tunai (cash) atau membayar pada saat pesanan tiba di tempat tujuan.
Sayangnya, sistem COD seringkali merugikan penjual maupun pembeli, karena resiko yang cukup tinggi.
Nah, sebelum kamu memilih sistem cash on delivery sebagai metode pembayaran di marketplace.
Ada baiknya memahami dulu arti COD dalam belanja online, tips aman COD, sampai cara kerja cash on delivery di artikel ini.
Apa Itu Cash on Delivery?
Cash on delivery artinya dalam bisnis online atau eCommerce sangat penting, karena berhubungan dengan cara pembayaran jual beli.
Cash on delivery adalah metode pembayaran di mana pembeli melakukan pembayaran tunai pada saat barang dikirimkan. Dengan kata lain, pembayaran dilakukan di tempat setelah barang diterima oleh pembeli.
Metode ini berbeda dari pembayaran di muka yang biasanya dilakukan melalui transfer bank, kartu kredit, atau metode pembayaran digital lainnya.
Arti COD dalam jual beli adalah tunai saat serah, tunai saat pengiriman, tunai saat pengantaran, bayar waktu terima, atau bayar di tempat.
Keuntungan Cash on Delivery
Cash on Delivery (COD) memiliki beberapa keuntungan, baik bagi penjual maupun pembeli.
Ini beberapa keuntungan utama dari metode pembayaran COD.
1. Kemudahan dan Keamanan Pembayaran
Pembeli hanya membayar setelah barang diterima dan diperiksa, sehingga mengurangi risiko penipuan.
Dan untuk customer yang tidak punya rekening bank atau e-wallet juga bisa memudahkan mereka untuk bertransaksi.
Sebab, mereka cukup menyiapkan uang tunai saat barang tiba.
2. Meningkatkan Kepercayaan Terhadap Penjual
Sistem COD memberikan rasa aman bagi pembeli, terutama jika mereka tidak familiar dengan penjual atau platform e-commerce tertentu.
Terlebih lagi, khusus penjual bisa membantu mengurangi kekhawatiran atau ketidakpercayaan pembeli terhadap pembelian online, terutama untuk pembelian pertama kali.
3. Pemeriksaan Barang Sebelum Membayar
Sebagai seorang pembeli, pastinya kamu pengen mendapatkan barang dalam kondisi yang baik, bukan?
Nah, dengan sistem pembayaran ini kamu dapat memeriksa kondisi barang sebelum melakukan pembayaran dan memastikan bahwa barang sesuai dengan yang dipesan.
4. Memperluas Jangkauan Pasar
Keuntungan COD bagi penjual dapat menjangkau segmen pasar yang lebih luas, termasuk pelanggan di area yang tidak terbiasa dengan pembayaran digital.
Secara tidak langsung kamu bisa menarik pelanggan lebih banyak, terutama mereka yang ragu untuk melakukan pembayaran di muka atau yang lebih nyaman dengan pembayaran tunai.
Kekurangan Cash on Delivery
Meskipun COD memberikan kemudahan dan meningkatkan kepercayaan dalam transaksi.
Ada baiknya penjual dan pembeli harus pertimbangkan kekurangan dari sistem cash on delivery supaya bisa meminimalkan risiko sistem COD.
1. Biaya Pengiriman Lebih Tinggi
Beberapa penjual atau platform e-commerce mengenakan biaya tambahan untuk layanan COD.
Selain itu, pengiriman COD juga melibatkan pengelolaan uang tunai oleh kurir yang mengakibatkan berkurangnya margin keuntungan penjual.
2. Resiko Sistem COD untuk Penjual
Ada kemungkinan barang dikembalikan jika pembeli menolak untuk membayar setelah barang tiba.
Adapun risiko COD yang umumnya terjadi oleh penjual, seperti pengembalian barang atau retur yang tinggi, saat barang hilang ataupun rusak sebagai penjual harus menanggung kerugian tersebut dan lainnya.
3. Efisiensi Waktu
Proses pengiriman bisa lebih lama, karena kurir harus memastikan pembeli ada di tempat untuk menerima barang dan melakukan pembayaran.
4. Resiko Pengembalian Barang
Ada kemungkinan pembeli menolak untuk menerima atau membayar barang saat pengiriman, yang menyebabkan penjual harus menanggung biaya pengiriman dan pengembalian.
5. Pembatalan Pesanan
Kerugian dari sistem COD bagi penjual, salah satunya adanya pembatalan pesanan secara sepihak oleh pembeli.
Kekurangan cash on delivery ini bisa merugikan seller, sebab pembeli dapat dengan mudah membatalkan pesanan setelah barang sudah dikirim.
Bayangkan saja, penjual sudah mengemas barang tapi tiba-tiba customer batalkan pesanan. Dari situ aja, penjual sudah rugi alat packing produk nya.
6. Tidak Ada Opsi Pengembalian Dana Langsung
Jika terjadi masalah dengan barang yang diterima oleh pelanggan, maka proses pengembalian dana bisa lebih rumit.
Karena melibatkan uang tunai dan harus diurus melalui sistem pengiriman atau penjual.
Tips Aman COD yang Wajib Diketahui
Meskipun sistem COD sangat populer, tetapi ada beberapa risiko yang harus diperhatikan oleh penjual dan pembeli.
Agar tidak terjadi resiko yang besar, kamu bisa simak tips melakukan COD yang aman baik untuk penjual maupun pembeli, berikut ini:
Untuk Penjual:
1. Gunakan Jasa Kurir yang Terpercaya
Pilih jasa kurir yang memiliki reputasi baik dan menyediakan layanan COD. Pastikan kurir dapat diandalkan dalam hal penanganan uang dan pengiriman barang dengan aman.
2. Tentukan Area Layanan COD
Batasi area layanan COD ke wilayah yang dapat dijangkau dan aman agar meminimalkan risiko pengiriman ke area yang tidak dikenal atau berisiko tinggi.
3. Pastikan Barang dalam Kondisi Baik
Periksa kembali barang sebelum dikirim untuk memastikan tidak ada kerusakan. Pastikan juga barang dikemas dengan baik untuk melindungi dari kerusakan selama pengiriman.
4. Gunakan Bukti Transaksi
Berikan bukti transaksi kepada kurir dan pembeli, termasuk rincian barang dan jumlah pembayaran sebagai bukti bahwa transaksi telah dilakukan.
5. Pantau Pengiriman
Lacak pengiriman secara realtime untuk memastikan barang sampai dengan selamat di tempat tujuan.
6. Simpan Rekam Jejak Transaksi
Simpan semua bukti transaksi, termasuk konfirmasi pesanan, bukti pengiriman, dan bukti pembayaran untuk keperluan pencatatan dan penyelesaian sengketa jika terjadi masalah.
Sedangkan tips cash on delivery untuk pembeli
1. Komunikasi yang Jelas
Pastikan ada komunikasi yang jelas antara penjual dan pembeli terkait detail transaksi, termasuk jumlah pembayaran, waktu pengiriman, dan tempat penyerahan barang.
2. Belanja dari Penjual Terpercaya
Pastikan untuk membeli barang hanya dari penjual yang terpercaya, dengan reputasi baik dan ulasan positif dari pelanggan lain.
3. Periksa Barang Sebelum Membayar
Sebelum menyerahkan uang, periksa barang yang diterima untuk memastikan sesuai dengan pesanan dan dalam kondisi baik.
4. Pilih Lokasi Pengiriman yang Aman
Jika memungkinkan, minta barang dikirim ke lokasi yang aman dan terang, seperti di rumah atau kantor, dan hindari tempattempat terpencil.
5. Gunakan Metode Pembayaran yang Aman
Apabila tersedia metode pembayaran pertimbangkan menggunakan metode pembayaran lain seperti transfer bank yang lebih aman, terutama untuk barang bernilai tinggi.
Cara Mengaktifkan Cash on Delivery di E-commerce
Untuk mengaktifkan opsi COD pada toko online, penjual biasanya perlu bekerjasama dengan layanan kurir yang menawarkan metode pembayaran ini.
Selain itu, penting untuk memastikan area jangkauan dan kebijakan terkait pengembalian barang untuk menghindari kerugian.
Eitss… tapi cara kerja COD di aggregator logistik satu ini berbeda lho!
Kalau kamu ingin aktifkan sistem COD nggak perlu kerjasama dengan banyak jasa ekspedisi, cukup lewat Jubelio Shipment aja.
Apalagi sekarang platform ini sudah terhubung ke berbagai jasa pengiriman barang terbaik di Indonesia dan dilengkapi banyak fitur juga.
Salah satunya sistem pembayaran COD, yang bisa kamu aktifkan atau non-aktifkan sendiri. Jadi, bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan dari bisnis kamu deh.
Daripada penasaran, kamu bisa langsung cobain Jubelio Shipment di tombol bawah ini ya.