Akhir-akhir ini pasti kamu sering melihat perdebatan antara kedua brand air mineral, yaitu Aqua dan Le Minerale. Aqua sebagai brand air kemasan yang dibuat oleh Tirto Utomo sejak 1973 dan menjadi top tier. Sedangkan Le minerale adalah produk air mineral tergolong baru dari Mayora yang dibentuk pada tahun 2015.
Dimana, masing-masing brand ini menjadi perbincangan di masyarakat, karena mereka mempromosikan produk dengan cara saling sindir. Berawal dari iklan yang ditayangkan oleh brand produk air minum dalam kemasan yang menggunakan brand ambassador untuk menarik pelanggan.
Melalui iklan Le Minerale, Ia menyindir secara tidak langsung terkait galon Aqua yang berwarna keruh dan mempertanyakan kebersihannya. Di dalam kutipan “Kalau galonnya gak bening, yakin airnya bersih? Buat keluarga jangan kompromi.” ucap Nycta Gina yang kebetulan saat itu menjadi talent iklan.
Sementara itu, Aqua seakan menjawab melalui brand ambassador nya Raisa yang mengatakan walau perlu banyak galon di rumah, galonnya cukup tidak nyampah. Secara tersirat menggambarkan kalau galon sekali pakai membuat penuh rumah dan malah meningkatkan sampah sekali pakai.
Kemudian, ada iklan dari brand ambassador le minerale, yaitu dr. Reisa Broto Asmoro yang menyampaikan 3 keunggulan dari galon le minerale, diantaranya galon sekali pakai dan bukan galon cuci ulang, penutup galon yang kedap udara, mudah dibuka, dan anti tumpah, terakhir lebih hemat dan praktis, harga sudah termasuk galon sehingga tidak perlu repot menukarkan galon kosong lagi.
Dan akhirnya beberapa waktu lalu, Aqua menayangkan iklan terbaru mereka yang menampilkan tumpukan sampah dari galon sekali pakai Le Mineral juga menuai kontroversi.
Konflik kedua brand AMDK (Air Minum Dalam Kemasan), Aqua vs Le Minerale ini sebenarnya saling menguntungkan, karena keduanya jadi pembahasan publik. Tapi, sebenarnya mereka berdua menggunakan strategi apa sih? Yuk, coba kita cari tahu!
Baca juga: Indomie vs Mie Gaga, Kulik Fakta Tersembunyi dari Kedua Brand
Mengenal Strategi Kontroversial (Controversial Strategy)
Ternyata kedua merek ini menggunakan strategi kontroversial atau controversial strategy sebagai metode pemasaran mereka. Sebenarnya, apa itu strategi kontroversial?
Buat kamu yang belum tahu, sebuah brand harus bisa memunculkan ide-ide unik dan mudah diingat untuk mengatasi kekacauan dan meninggalkan kesan yang mendalam pada konsumen. Ada banyak cara yang bisa dilakukan, salah satunya adalah pemasaran yang kontroversial.
Pemasaran Kontroversial adalah suatu taktik promosi yang di mana suatu merek dengan sengaja menyinggung atau mengejutkan audiens dengan melanggar nilai norma dan moral sosial. Maka dari itu, strategi ini juga dikenal sebagai iklan kejutan.
Tujuannya adalah untuk menghasilkan perdebatan dan diskusi seputar merek. Tentu saja, strategi ini dapat menarik perhatian audiens dan pastinya harus kamu pikirkan baik-baik, karena beresiko tinggi berpengaruh terhadap citra brand dan reputasi merek atau kemungkinan tidak diterima oleh masyakarat.
Eitss… jangan tertukar antara strategi kontroversial dengan black campaign ya.