Tahukah kamu, ternyata selama ini keputusan pembelian barang/ jasa tergantung dari influencer atau KOL?
Yap! Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dari Marketeers yang mengatakan sebanyak 94% responden mengatakan influencer telah memberikan pengaruh dalam membentuk pola perilaku dan keputusan pembelian mereka.
Dari hasil tersebut, kita bisa memahami kalau strategi influencer marketing di Indonesia saat ini memberikan peluang yang besar bagi sebuah bisnis.
Jadi, influencer marketing adalah salah satu strategi marketing yang bekerjasama dengan individu atau kelompok yang mempunyai pengaruh dan strategi ini dapat digunakan oleh bisnis untuk mempromosikan brand nya.
Supaya kamu bisa lebih paham mengenai definisi influencer marketing, cara memilih KOL, sampai mengukur keberhasilan kampanye.
Apa Itu Influencer Marketing?
Kita ketahui dulu, apa yang dimaksud influencer?
Influencer adalah seseorang yang memiliki pengaruh besar di media sosial atau platform digital lainnya, sehingga mampu mempengaruhi opini, perilaku, atau keputusan orang lain.
Biasanya, influencer memiliki jumlah pengikut yang signifikan dan dianggap sebagai figur otoritas dalam niche tertentu, seperti fashion, kecantikan, kebugaran, teknologi, atau kuliner.
Influencer marketing adalah strategi pemasaran di mana bisnis berkolaborasi dengan individu yang memiliki pengaruh besar di media sosial atau platform online lainnya untuk mempromosikan produk atau layanan mereka.
Influencer ini bisa berupa selebriti, tokoh publik, blogger, atau pengguna media sosial dengan jumlah pengikut yang signifikan dan memiliki tingkat keterlibatan yang tinggi.
Biasanya, channel sosial media yang digunakan oleh KOL influencer adalah TikTok, Instagram, Youtube, dan Facebook.
Melalui channel tersebut, influencer akan membuat konten untuk mempromosikan produk atau brand yang bisa menarik perhatian audiens mereka.
Umumnya, bentuk promosi yang dilakukan influencer adalah Feed, Story, Video, dan lainnya (tergantung dari kerja sama yang telah disepakati.
Baca juga: Terapkan Strategi Pemasaran 4P Ini Biar Hasil Penjualan Melonjak
Keuntungan Menggunakan Strategi Influencer Marketing
Dengan menggunakan influencer marketing memiliki banyak keuntungan bagi bisnis, diantaranya:
1. Meningkatkan Kesadaran Merek (Brand Awareness)
Influencer memiliki audiens yang besar dan terlibat, yang membantu meningkatkan visibilitas merek kamu.
Terlebih lagi, biasanya KOL memungkinkan kamu mencapai audiens yang lebih spesifik dan relevan dengan produk atau layanan.
Baca juga: Apa itu Personal Selling Beserta Tips Tingkatkan Penjualan
2. Membangun Kepercayaan dan Kredibilitas
Umumnya, rekomendasi yang disampaikan oleh influencer sering kali dianggap lebih otentik dan dapat dipercaya oleh audiens dibandingkan iklan tradisional.
Apalagi jika kamu menggunakan tipe konten testimoni yang bisa meningkatkan kredibilitas produkmu.
3. Meningkatkan Engagement
Konten yang dibuat oleh influencer cenderung mendapatkan lebih banyak interaksi seperti like, komentar, dan share.
Dengan begitu, audiens influencer dapat lebih terlibat dan cenderung merespons lebih baik terhadap konten yang relevan.
4.Meningkatkan Penjualan
Mereka dapat mendorong pengikut mereka untuk melakukan tindakan tertentu, seperti membeli produk, berlangganan newsletter, atau mengunjungi situs web.
Adanya diskon khusus atau kode promo yang dibagikan oleh influencer dapat meningkatkan penjualan langsung.
5. Mampu Meningkatkan SEO dan Traffic Website
Keuntungan Influencer marketing adalah bisa meningkatkan traffic website, karena mereka memberikan backlink ke situs website sehingga bisa membantu meningkatkan SEO dan pencarian.
Oleh karena itu, secara tidak langsung konten yang dibagikan oleh influencer dapat meningkatkan jumlah kunjungan ke website kamu.
Baca juga: SEO Marketplace : Trik Jitu Tingkatkan Penjualan Toko Online
6. Content Creative
Influencer sering kali menghasilkan konten yang menarik perhatian audiens dan berkualitas tinggi yang dapat digunakan kembali di platform lain atau disebut User-Generated Content (UGC).
7. Feedback dan Insights
Kolaborasi dengan influencer memungkinkan kamu mendapatkan umpan balik langsung tentang produk atau kampanye.
Dari situ, influencer dapat memberikan wawasan berharga tentang tren pasar dan preferensi audiens.
8. Membangun Hubungan Jangka Panjang
Kamu juga bisa membangun hubungan kerja sama jangka panjang dengan influencer dapat membantu membangun loyalitas merek dan bisa mempromosikan produk secara konsisten.
Jenis-Jenis Influencer Marketing
KOL influencer marketing terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan berbagai faktor seperti jumlah pengikut, platform yang digunakan, dan niche yang mereka fokuskan.
Berikut ini jenis-jenis influencer marketing:
1. Mega Influencer
Mega Influencer adalah seorang infleuncer yang mempunyai lebih dari satu juta pengikut.
Biasanya yang termasuk mega influencer ialah selebriti atau tokoh publik terkenal. Contoh Mega Influencer, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, Prilly Latuconsina, Maudy Ayunda, dan lainnya.
Kerja sama dengan mereka dapat memberikan dampak besar, tetapi biaya yang dibutuhkan juga sangat tinggi.
2. Macro Influencer
Berikutnya ada macro Influencer adalah influencer yang memiliki pengikut (followers) 100.000 hingga satu juta pengikut.
Mereka sering kali adalah ahli dalam bidang tertentu atau selebriti media sosial. Mereka memiliki audiens yang cukup luas dan tersegmentasi.
Contoh Macro Influencer yang ada di Indonesia, seperti Tita Tyra, Shazania, Kezia Clarita, dan lainnya.
3. Micro Influencer
KOL Influencer dengan followers dari 10.000 hingga 100.000.
Umumnya, mereka memiliki niche tertentu dan hubungan yang lebih dekat dengan pengikut mereka.
Kerja sama dengan mereka cenderung lebih terjangkau dibandingkan influencer yang mempunyai followers banyak.
Tapi jangan salah, kampanye yang kamu lakukan juga tetap efektif dalam mencapai target audiens dan menghasilkan engagement yang tinggi.
4. Nano Influencer
Influencer dengan kurang dari 10.000 pengikut.
Meskipun audiens yang mereka miliki lebih kecil, mereka memiliki tingkat engagement yang sangat tinggi dan mampu membangun hubungan yang personal dengan pengikut mereka.
Oleh karena itu, ideal untuk kampanye lokal atau niche yang sangat spesifik. Karena, bisa mendapatkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari audiens.
Baca juga: Apa Itu Strategi Pemasaran dan 10 Strateginya
Cara Memilih KOL Influencer yang Tepat
Ketika kamu menjalankan sebuah strategi marketing menggunakan teknik influencer pasti tidak ingin gagal bukan?
Nah, penting bagi kamu untuk memilih KOL influencer yang tepat, sebab tahap ini akan memastikan kampanye pemasaran yang kamu lakukan berhasil atau tidak.
Oleh karena itu, kamu tidak bisa asal memilih KOL sesuka hati.
Berikut ini, beberapa tips memilih KOL yang dapat kamu ikuti.
1. Tentukan Tujuan (Goals) dari Campaign
Sebelum kamu memulai campaign kamu harus menentukan tujuan dari kampanye yang dilakukan. Adapun tujuan yang bisa kamu tentukan seperti meningkatkan brand awareness, engagement, dan conversion.
Berikut ini, penjelasan untuk setiap tujuan yang bisa kamu capai, diantaranya
- Brand Awareness adalah meningkatkan kesadaran merek, pilih influencer dengan jangkauan yang luas.
- Engagement: Apabila kamu ingin meningkatkan interaksi dengan audiens, carilah influencer dengan tingkat engagement yang tinggi.
- Konversi: Tujuan ini ketika kamu ingin meningkatkan penjualan atau konversi, pilih influencer yang memiliki reputasi baik dalam mempengaruhi keputusan pembelian.
2. Kenali Target Audiens
Untuk mengenali target audiens kamu bisa mempertimbangkan usia, jenis kelamin, lokasi, dan minat audiens berdasarkan demografi.
Dari situ, kamu pilih platform media sosial yang paling banyak digunakan oleh mereka
3. Relevansi
Pilih influencer yang relevan dengan industri atau niche dari produk atau layanan kamu dan pastikan konten mereka harus selaras dengan brand dan target audiens.
4. Evaluasi Kualitas Konten
Selain memilih influencer yang relevan, kamu juga perlu memastikan konten yang dibuat oleh mereka kreatif dan menarik di mata audiens.
Tipsnya, kamu bisa menyesuaikan gaya konten yang konsisten dan sesuai dengan nilai dari brand.
5. Tingkat Engagement
Periksa tingkat engagement influencer, termasuk like, komentar, dan shares.
Influencer dengan engagement tinggi lebih mungkin menghasilkan hasil yang positif.
Pastikan interaksi yang dilakukan tersebut asli dan bukan hasil dari bot atau pengikut palsu.
6. Kredibilitas
Pastikan influencer memiliki kredibilitas dan reputasi yang baik. Tinjau konten sebelumnya dan hasil umpan balik (feedback) dari pengikut mereka.
7. Demografi Pengikut KOL
Karena kamu sudah mengetahui siapa target audien yang akan dituju, maka tinggal kamu sesuaikan saja dengan demografi dari followers atau pengikut influencer marketing.
Lakukan analisis demografi followers influencer, seperti usia, lokasi, dan minat. Cara ini akan membantu kamu memastikan bahwa kampanye telah menjangkau audiens yang tepat.
8. Pertimbangkan Nilai dan Etika
Tips memilih influencer marketing satu ini berhubungan dengan citra brand dan reputasi dari KOL tersebut.
Sebagai pemilik bisnis, kamu mesti memilih influencer yang punya nilai sejalan dengan brand kamu dan pilih yang memiliki reputasi baik dan tidak terlibat dalam kontroversi atau masalah apapun.
9. Evaluasi Biaya
Setelah semuanya sudah dilakukan dan telah menemukan KOL influencer yang akan diajak kerja sama. Maka, kamu perlu menentukan anggaran kampanye dan sesuaikan budget tersebut dengan influencer yang digunakan.
Dari situ, kamu pun harus pertimbangkan potensi return on investment dari bekerja dengan influencer tersebut.
10. Mulailah dengan Kolaborasi Kecil
Tips terakhir, kamu bisa memulai dari proyek kecil untuk menguji kesesuaian dan efektivitas influencer.
Kemudian evaluasi hasil dari kolaborasi tersebut, sebelum lanjut ke kampanye yang lebih besar.
Contoh Content Strategi Influencer Marketing
Membuat konten yang menarik untuk influencer marketing membutuhkan kreativitas dan pemahaman mendalam tentang audiens target.
Saat kamu ingin bekerjasama dengan seorang influencer, pastinya kamu diharuskan membuat brief konten untuk mereka.
Di bawah ini beberapa contoh konten yang dapat digunakan dalam kampanye influencer marketing:
1. Konten Bersponsor
Influencer membuat konten yang mempromosikan produk atau jasa dengan cara yang autentik dan menarik.
Bentuknya, bisa berupa posting, video, atau cerita di media sosial.
2. Tutorial dan How-To
Tipe content KOL ini menunjukkan cara menggunakan produk kamu melalui tutorial langkah demi langkah.
3. Giveaway dan Kontes
Mengadakan giveaway atau kontes bersama influencer dapat meningkatkan engagement dan kesadaran merek.
Contoh strategi Ini bisa membantu meningkatkan jumlah pengikut dan pelanggan.
4. Takeover Media Sosial
Mengizinkan influencer untuk mengambil alih akun media sosial kamu untuk waktu tertentu dapat memberikan perspektif segar dan menarik bagi pengikut.
5. Unboxing dan Review
Influencer membagikan pengalaman mereka saat unboxing atau mereview produk kamu.
Ini memberikan testimoni langsung dan autentik bagaimana produk kamu telah membantu atau berdampak positif pada kehidupan mereka sehingga dapat menarik minat pengikut mereka.
6. Behind-the-Scenes (BTS)
Disini, influencer memberikan tampilan di balik layar tentang bagaimana produk kamu dibuat atau bagaimana mereka menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
7. Collaborative Content
Tipe konten untuk KOL ini akan kerjasama dengan influencer lainnya untuk membuat konten bersama. Contoh collaborative content, seperti kolaborasi video atau postingan.
Baca juga: Tembus 1000+ Order Cuma Pakai Strategi Jualan Online Ini!
Cara Mengukur Keberhasilan dari KOL Influencer
Mengukur influencer marketing, menjadi tahap selanjutnya yang perlu kamu perhatikan. Sebab, dari data analytics yang sudah kamu kumpulkan, kamu bisa mengetahui apakah strategi ini berhasil untuk bisnismu atau tidak.
Selain itu, mengukur keberhasilan kampanye KOL marketing penting untuk memahami efektivitas strategi dan menentukan ROI (return of investment).
Lalu, bagaimana cara mengukur keberhasilan strategi KOL atau Influencer marketing?
Ada beberapa komponen yang bisa kamu ukur, yaitu:
Mengukur keberhasilan kampanye influencer marketing penting untuk memahami efektivitas strategi dan menentukan ROI. Berikut adalah beberapa cara untuk mengukur keberhasilan influencer marketing:
- Reach dan Impressions dengan mengukur seberapa banyak orang yang melihat konten influencer. Reach menunjukkan jumlah individu yang melihat konten, sedangkan impressions menunjukkan berapa kali konten tersebut ditampilkan.
- Engagement Rate, menghitung jumlah like, komentar, shares, dan interaksi lainnya yang diterima konten influencer. Tingkat engagement yang tinggi menunjukkan bahwa konten tersebut sesuai dengan audiens.
- Conversions dan Sales, melacak konversi dan penjualan yang dihasilkan dari kampanye influencer. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan link tracking atau kode promo khusus.
- Brand Sentiment, menganalisis umpan balik dan percakapan yang dihasilkan oleh kampanye untuk memahami bagaimana audiens merespons terhadap brand kamu.
- Customer Surveys, mengumpulkan umpan balik dari pelanggan mengenai pengaruh kampanye influencer terhadap keputusan pembelian mereka.
Saat kamu ingin mengukur keberhasilan dari kampanye yang dilakukan, pastikan sudah sesuai dengan tujuan kampanye sebelumnya ya.
Sekarang kamu udah mengerti dong mengenai apa itu influencer marketing, jenis, dan cara mengukur keberhasilan kampanye.
Baca juga: Personal Selling, Strategi Tingkatkan Penjualan Bisnis
Jika disimpulkan, Influencer marketing adalah strategi yang efektif untuk meningkatkan kesadaran merek, membangun kepercayaan, dan meningkatkan penjualan.
Dengan begitu, kamu harus memilih influencer yang tepat dan menerapkan strategi yang efektif sehingga bisa mencapai hasil yang signifikan.
Apakah kamu sudah pernah mencoba strategi ini? Komen di bawah ya!