Sumber Gambar: DC Studio
Dalam dunia logistik, ada banyak istilah teknis yang digunakan untuk menggambarkan status perjalanan sebuah paket. Salah satu istilah yang cukup umum di layanan pelacakan logistik adalah “Departed From Transit”.
Beberapa perusahaan logistik di Indonesia salah satunya seperti JNE menyediakan fitur pelacakan real-time untuk membantu pelanggan memantau posisi dan status kiriman. Di antara berbagai status yang muncul, terdapat status departed from transit yang sering terlihat.
Secara sederhana, istilah ini menginformasikan bahwa paket Anda telah meninggalkan titik transit atau gudang penyortiran (sorting center) menuju lokasi berikutnya dalam jalur distribusi.
Tidak sedikit pelanggan yang belum benar-benar memahami arti dan implikasinya kapan barang akan sampai di tujuan.
Arti Apa itu Departed From Transit?
Departed from Transit adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan bahwa paket telah meninggalkan titik transit dan sedang dalam perjalanan menuju kota berikutnya.
Titik transit yang dimaksud bisa berupa gudang penyortiran, pusat distribusi, pelabuhan, atau fasilitas logistik lain yang menjadi titik peralihan sebelum barang melanjutkan perjalanan.
Proses di titik transit mencakup pemeriksaan, penyortiran, dan pemindahan paket ke moda transportasi berikutnya seperti truk, kapal, atau pesawat tergantung rute pengiriman yang dipilih. Ketika status berubah menjadi departed from transit, itu berarti paket sudah kembali bergerak di jalur distribusi.
Estimasi waktu yang dibutuhkan setelah status ini muncul biasanya berkisar 3-7 hari sebelum paket sampai ke tujuan tergantung jarak, moda transportasi, dan kepadatan jalur distribusi.
Contohnya jika Anda melihat status “Departed from transit gateway Bandung” artinya paket telah meninggalkan fasilitas penyortiran di Bandung dan sedang menuju kota berikutnya yang bisa saja langsung menuju kota penerima atau singgah di titik transit lain sebelum tiba di alamat tujuan.
Fungsi Departed From Transit
Status departed from transit digunakan sebagai catatan teknis dalam pelacakan barang yang dapat memberikan informasi gambaran jelas tentang posisi paket di perjalanan. Berikut fungsi-fungsi utamanya:
1. Memastikan Kejelasan Pelacakan Paket
Status ini memberi tanda bahwa paket telah meninggalkan titik transit dari gudang, pusat distribusi, maupun pelabuhan dan kini melanjutkan perjalanan ke lokasi berikutnya. Informasi ini membantu semua pihak memantau pergerakan barang secara real-time, sehingga tidak ada lagi kebingungan tentang posisi kiriman.
2. Membantu Memperkirakan Waktu Tiba
Dengan mengetahui kapan paket keluar dari transit, pengirim bisa memberikan estimasi waktu sampai yang akurat kepada pelanggan. Setelah status ini muncul, paket membutuhkan waktu sekitar 24 jam hingga beberapa hari untuk tiba di tujuan berikutnya tergantung jarak dan rute pengiriman. Proses ini meliputi pencatatan data, penyortiran, hingga penempatan barang di jalur pengiriman.
3. Meningkatkan Efisiensi Manajemen Logistik
Bagi perusahaan logistik status ini menjadi sinyal untuk mengatur pergerakan barang berikutnya. Dengan data tersebut, tim operasional dapat mengoptimalkan rute, mengurangi waktu tunggu di titik transit dan meminimalkan biaya operasional.
4. Menjamin Keamanan Barang
Sebelum status berubah menjadi departed from transit, paket biasanya sudah melewati pengecekan ketat mulai dari kondisi kemasan, jumlah barang, hingga penempatan sesuai blok pengiriman. Tahap ini meminimalkan risiko kehilangan atau kerusakan.
5. Mengendalikan Aliran Supply Chain
Informasi ini juga berfungsi sebagai alat kontrol dalam rantai pasok. Dengan mengetahui titik keberangkatan dari transit, perusahaan bisa mendeteksi potensi hambatan di jalur distribusi dan mengambil langkah preventif sebelum keterlambatan terjadi.
6. Membangun Kepercayaan Pelanggan
Transparansi adalah kunci dalam bisnis pengiriman. Memberi tahu pelanggan bahwa paket mereka telah meninggalkan transit akan meningkatkan rasa aman dan kepercayaan, apalagi jika barangnya bernilai tinggi atau yang memiliki tenggat pengiriman ketat.
Istilah Lain Selain Departed From Transit
Dalam proses pengiriman, setiap perubahan status yang muncul di sistem pelacakan sebenarnya adalah cara pihak logistik untuk menyampaikan informasi penting.
Memahami istilah-istilah ini membantu pelanggan memantau paket dan bermanfaat bagi pelaku bisnis untuk mengelola ekspektasi konsumen dan merencanakan distribusi.
Berikut penjelasan beberapa status pengiriman yang umum dan masing-masing artinya:
1. AU TO UPS
Status ini muncul ketika paket berpindah dari bagian undelivered (paket yang belum berhasil terkirim) ke bagian operasional untuk ditangani kembali.
Status ini menandakan ada kendala dalam pengiriman sebelumnya, namun paket akan segera diproses ulang agar bisa sampai ke tujuan.
2. Shipment Received by JNE Counter Officer at
Menandakan bahwa pengirim telah menyerahkan paket ke agen JNE di kota asal. Ini adalah titik awal perjalanan paket dalam sistem logistik.
3. Shipment Picked Up by JNE Courier
Paket telah diambil oleh kurir dari lokasi pengirim untuk dibawa ke pusat penyortiran. Disini adalah tahap pengumpulan barang sebelum masuk ke jalur distribusi utama.
4. Received at Sorting Center
Paket sudah tiba di pusat sortir dimana barang akan dipisahkan sesuai kota tujuan.
5. Received at Warehouse
Barang sudah berada di gudang kota tujuan dan menunggu proses distribusi ke agen kabupaten atau kota. Tahap ini adalah persiapan sebelum pengiriman jarak dekat.
6. Received at Inbound Station
Paket telah tiba di kantor cabang atau agen yang paling dekat dengan alamat penerima. Proses berikutnya biasanya adalah penjadwalan pengiriman oleh kurir.
7. Package Will Be Departed
Barang sedang dipersiapkan untuk diberangkatkan menuju alamat tujuan atau titik distribusi terakhir. Ini adalah sinyal awal bahwa paket akan segera memasuki tahap akhir perjalanannya.
8. With Delivery Courier
Kurir sedang dalam perjalanan mengantarkan paket ke alamat penerima. Ini adalah fase terakhir sebelum paket sampai ke tangan konsumen.
9. Delivered
Paket sudah diserahkan kepada penerima sesuai alamat yang tertera. Status ini adalah tanda keberhasilan distribusi dan sebagai penutup dalam proses pengiriman.
10. Box Undelivered
Kurir sudah mengunjungi alamat tujuan, tetapi paket gagal diserahkan karena penerima tidak ada di tempat atau tidak merespons. Dalam kasus ini, penerima bisa menghubungi kurir atau agen untuk pengantaran ulang atau pengambilan langsung.
Namun, apabila paket tidak bisa diantar pada saat hari itu juga, biasanya akan dikirimkan kembali di hari esoknya.
Butuh Berapa Lama Status Departed From Transit Berubah?
Status ini menandakan bahwa paket telah meninggalkan titik transit dan sedang menuju lokasi berikutnya. Biasanya, durasi proses ini berkisar 3-7 hari tergantung rute dan metode pengiriman yang digunakan.
Bagi pelaku bisnis yang bergantung pada pengiriman barang, memahami lamanya status Departed from Transit sangat penting untuk mengatur ekspektasi pelanggan dan mengelola arus stok.
Namun, dalam beberapa kasus, perubahan status bisa jauh lebih cepat. Misalnya:
- Tangerang → Semarang: pengiriman darat bisa tiba dalam waktu kurang dari 24 jam.
- Tangerang → Pontianak: via darat bisa memakan waktu lebih dari 3-7 hari, sedangkan via udara bisa tiba hanya dalam 1 hari.
Faktor Penyebab Cepat Lambatnya Pengiriman
Perbedaan kecepatan ini disebabkan oleh sejumlah faktor:
1. Jarak Tempuh
Semakin jauh lokasi tujuan dari titik awal, semakin lama waktu yang dibutuhkan. Rute antar pulau tentu lebih kompleks dibanding rute dalam satu kota atau provinsi.
2. Metode & Opsi Pengiriman
Layanan ekspres via udara akan lebih cepat dibandingkan jalur darat atau laut. Pemilihan layanan reguler, kargo, atau ekspres juga memengaruhi waktu sampai.
3. Kondisi Cuaca
Hujan deras, badai, atau kondisi ekstrem lain dapat menghambat perjalanan.
4. Kendala pada Data Paket
Alamat yang kurang lengkap atau tidak jelas akan membuat paket tertahan untuk verifikasi.
5. Gangguan Transportasi & Tenaga Kerja
Kerusakan armada, keterbatasan sopir atau jadwal kapal / pesawat yang berubah dapat menunda proses pengiriman.
6. Kapasitas Gudang Overload
Saat volume pengiriman melonjak, misalnya di musim liburan atau promo besar-besaran, gudang dan pusat sortir bisa mengalami antrean panjang.
7. Proses Bea Cukai
Khusus untuk paket dari luar negeri, proses pemeriksaan dan administrasi kepabeanan bisa memakan waktu tambahan sebelum paket kembali melanjutkan perjalanan.