Lewati ke konten
Jubelio Blog
Jubelio Blog
  • Insight Bisnis
    • Chat Commerce
    • Inventory Management
    • Logistik
    • Omnichannel
    • Software Kasir
    • Warehouse Management System
    • Strategi Marketing
    • Tips Marketplace
    • Website Online
  • Produk Update
  • Cerita Pebisnis
  • Solusi Bisnis
    • Aplikasi Akuntansi
    • Aplikasi Stok Barang
  • Insight Bisnis
    • Chat Commerce
    • Inventory Management
    • Logistik
    • Omnichannel
    • Software Kasir
    • Warehouse Management System
    • Strategi Marketing
    • Tips Marketplace
    • Website Online
  • Produk Update
  • Cerita Pebisnis
  • Solusi Bisnis
    • Aplikasi Akuntansi
    • Aplikasi Stok Barang
Search
COBA GRATIS
Daftar Isi
Insight Bisnis
Insight Bisnis
  • November 25, 2025

Apa Itu Procurement? Peran dan 8 Tahapan Proses dalam Bisnis

  • November 25, 2025

Penulis:

  • Picture of Darin Rania Darin Rania
procurement adalah
Key Highlights
  • Procurement adalah proses pengadaan terstruktur yang mencakup identifikasi kebutuhan, seleksi dan negosiasi dengan pemasok, hingga pengelolaan hubungan jangka panjang dengan vendor.
  • Fungsi utama procurement bukan sekadar membeli, tapi mengendalikan biaya, menjaga kualitas barang/jasa, dan memastikan kelancaran operasional serta keberlanjutan supply chain.
  • Procurement berbeda dengan purchasing: procurement bersifat strategis dan jangka panjang, sedangkan purchasing fokus pada eksekusi pembelian sehari-hari (pesanan, faktur, pembayaran).
  • Terdapat berbagai jenis procurement seperti direct, indirect, services, strategic, global, dan sustainable procurement yang dipilih sesuai kebutuhan dan strategi bisnis perusahaan.
  • Proses procurement yang baik mengikuti tahapan jelas mulai dari identifikasi kebutuhan, permintaan pembelian, pemilihan dan negosiasi supplier, pembuatan PO, penerimaan barang/jasa, pembayaran, hingga evaluasi kinerja pemasok.
Klik untuk Coba Gratis

Procurement, atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai pengadaan, adalah salah satu proses penting dalam operasional bisnis. Tanpa proses procurement yang baik, perusahaan sulit memastikan ketersediaan barang atau jasa yang dibutuhkan untuk menjalankan operasional harian secara efisien.

Procurement mencakup serangkaian kegiatan untuk mendapatkan barang atau jasa dari sumber yang tepat—mulai dari identifikasi kebutuhan, seleksi vendor, perencanaan anggaran, hingga evaluasi pemasok. Tidak hanya berfungsi sebagai proses pembelian, procurement juga menjadi strategi penting dalam menjaga keberlanjutan operasional dan efisiensi biaya perusahaan.

Artikel ini akan membahas pengertian procurement, proses yang terlibat, serta manfaatnya bagi bisnis. Pembahasan dilakukan secara komprehensif untuk membantu pemilik bisnis, pelaku UMKM, hingga perusahaan besar memahami bagaimana peran procurement dapat meningkatkan efektivitas operasional.

Apa Itu Procurement?

apa itu procurement adalah

Procurement adalah proses terstruktur yang melibatkan identifikasi kebutuhan, seleksi pemasok, negosiasi kontrak, pembelian barang atau jasa, serta pengelolaan hubungan jangka panjang dengan vendor.

Secara singkatnya, procurement adalah proses yang melibatkan identifikasi kebutuhan, seleksi vendor, negosiasi kontrak, pembelian barang atau jasa, dan manajemen hubungan dengan vendor.

Tentunya, proses procurement sangat krusial karena berpengaruh langsung pada kualitas, biaya, dan keberlanjutan operasional perusahaan.

Di banyak perusahaan modern, procurement tidak lagi hanya soal membeli, tetapi menyangkut strategi untuk mengoptimalkan biaya, kualitas, dan keberlangsungan supply chain.

Dalam praktiknya, procurement sangat krusial karena berpengaruh langsung pada kualitas operasional, efektivitas anggaran, dan stabilitas pasokan. Prosesnya mempengaruhi mulai dari produksi, distribusi, hingga pelayanan kepada pelanggan.

Procurement memiliki peran penting dalam operasional bisnis. Manfaat utama procurement adalah dapat meningkatkan efisiensi, penghematan biaya, serta kualitas produk dan layanan yang diperoleh.

Dengan proses procurement yang dikelola dengan baik, perusahaan dapat mengurangi risiko gangguan operasional, menghindari pemborosan, serta memastikan bahwa setiap pembelian memberikan nilai terbaik.

Manfaat Procurement bagi Bisnis

Procurement memiliki peran penting dalam mendukung keberlanjutan dan efisiensi operasional perusahaan. Berikut manfaat utamanya:

1. Pengendalian Biaya

Dengan proses procurement yang efektif, perusahaan dapat membandingkan vendor, melakukan negosiasi yang tepat, serta memilih pemasok dengan nilai terbaik. Hal ini membantu perusahaan mengendalikan biaya pengadaan, meminimalkan pemborosan, dan meningkatkan margin keuntungan.

Perusahaan juga dapat menghindari pengeluaran yang berlebihan karena procurement memiliki peran sebagai penjaga anggaran (budget gatekeeper).

2. Peningkatan Kualitas

Seleksi vendor yang tepat bertujuan memastikan bahwa barang atau jasa yang diperoleh memiliki kualitas terbaik dan konsisten. Procurement biasanya melakukan evaluasi kualitas, inspeksi, hingga audit vendor untuk memastikan pemasok memenuhi standar perusahaan.

3. Efisiensi Operasional

Proses procurement yang terstruktur dapat mempercepat waktu pengadaan barang, mengurangi keterlambatan, serta memastikan operasional tidak terhambat karena kekurangan bahan atau perangkat tertentu. Dengan alur kerja yang jelas, setiap departemen dapat bekerja lebih cepat dan terkoordinasi.

Bedanya Procurement dan Purchasing

Procurement dan purchasing  merupakan dua aspek penting dalam manajemen rantai pasokan, namun memiliki peran dan fokus yang berbeda.

Secara pengertian procurement adalah proses yang lebih luas dan strategis, mencakup semua aspek pengadaan barang atau jasa, sementara purchasing adalah komponen dari procurement yang berfokus pada pelaksanaan pembelian secara operasional.

Selain dari definisi, masih ada perbedaan purchasing dan procurement yaitu:

1. Fokus dan Tujuan

Bagian procurement berfokus pada pengelolaan sumber daya dan hubungan pemasok dengan tujuan jangka panjang seperti penghematan biaya, kualitas produk yang konsisten, manajemen risiko, dan inovasi.

Procurement juga mempertimbangkan faktor strategis seperti keberlanjutan, kepatuhan hukum, dan dampak terhadap seluruh rantai pasokan.

Sedangkan bagian purchasing adalah fokus terhadap pelaksanaan pembelian dengan efisien, memastikan barang atau jasa yang dibutuhkan tersedia tepat waktu, dan dengan harga yang sesuai.

Sering kali bagian purchasing berurusan dengan proses administratif dan teknis terkait pemesanan dan penerimaan barang.

2. Perbedaan Procurement dan Purchasing dari Sisi Proses

Umumnya, procurement melibatkan proses yang lebih kompleks seperti analisis pasar, seleksi pemasok, negosiasi kontrak, manajemen kontrak, pengelolaan hubungan dengan pemasok, dan evaluasi kinerja pemasok.

Bagian procurement juga dapat mencakup pengadaan strategis yang melibatkan perencanaan jangka panjang dan analisis risiko.

Proses purchasing lebih spesifik dan terbatas, seperti pemesanan barang atau jasa, penanganan faktur, penerimaan barang, dan pembayaran kepada pemasok.

Purchasing adalah bagian operasional dari keseluruhan proses procurement.

3. Peran dalam Organisasi

Biasanya dikelola oleh departemen atau tim yang lebih strategis, dengan tanggung jawab terhadap manajemen anggaran, kebijakan pengadaan, dan hubungan dengan pemasok. Procurement sering kali terlibat dalam pengambilan keputusan strategis di tingkat perusahaan.

Bagian purchasing dikelola oleh tim atau individu yang lebih fokus pada operasi sehari-hari, dengan tugas memastikan bahwa kebutuhan organisasi terpenuhi dengan cara yang efisien dan tepat waktu.

Peran purchasing lebih taktis dan sering kali melibatkan interaksi langsung dengan pemasok.

Baca juga: Apa Itu Purchasing, Tugas, Proses, dan Pentingnya dalam Bisnis

Jenis-Jenis Procurement

Procurement tidak hanya sekadar membeli barang atau jasa. Dalam praktiknya, procurement terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan kebutuhan perusahaan, jenis barang/jasa yang dibeli, serta tujuan strategis pengadaannya.

Memahami jenis-jenis procurement ini membantu perusahaan menentukan pendekatan yang tepat agar proses pengadaan lebih efisien dan selaras dengan strategi bisnis.

Berikut jenis-jenis procurement yang umum digunakan di perusahaan modern:

1. Direct Procurement

Direct procurement adalah jenis pengadaan yang berhubungan langsung dengan proses produksi atau operasional inti perusahaan. Barang atau jasa yang dibeli melalui direct procurement akan menjadi bagian dari produk akhir atau aktivitas utama bisnis.

Contohnya:

  • bahan baku produksi,
  • komponen assembly,
  • bahan kimia,
  • material kemasan,
  • sparepart mesin yang digunakan untuk produksi.

Direct procurement memiliki tingkat urgensi yang tinggi karena kesalahan dalam pengadaan dapat menghambat proses produksi dan menyebabkan kerugian besar. Oleh karena itu, pemilihan pemasok, kualitas, dan konsistensi pasokan menjadi faktor penting.

2. Indirect Procurement

Indirect procurement adalah pengadaan barang atau jasa yang tidak terkait langsung dengan produksi, tetapi diperlukan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan.

Contoh indirect procurement:

  • alat tulis kantor,
  • peralatan IT,
  • software,
  • jasa marketing,
  • furniture kantor,
  • jasa kebersihan atau keamanan.

Meskipun tidak terkait langsung dengan produk akhir, indirect procurement sangat berpengaruh terhadap produktivitas dan efisiensi operasional. Biasanya prosesnya lebih fleksibel dibanding direct procurement, tetapi tetap membutuhkan kontrol agar biaya tidak membengkak.

3. Services Procurement

Services procurement adalah pengadaan jasa profesional atau tenaga kerja yang diperlukan untuk mendukung aktivitas bisnis. Pengadaan jenis ini fokus pada kualitas layanan, pengalaman penyedia jasa, serta kejelasan scope of work.

Contoh dalam kategori ini:

  • jasa konsultasi,
  • jasa desain,
  • outsourcing tenaga kerja,
  • jasa maintenance mesin,
  • jasa IT support.

Karena melibatkan jasa, evaluasi tidak hanya dilakukan berdasarkan harga, tetapi juga kualitas pekerjaan, keahlian, dan rekam jejak penyedia jasa.

4. Strategic Procurement

Strategic procurement adalah pendekatan pengadaan yang bersifat jangka panjang dan strategis. Fokusnya bukan hanya pada pembelian, tetapi pada optimalisasi biaya, efisiensi supply chain, dan pengembangan hubungan dengan vendor.

Strategic procurement melibatkan:

  • analisis pasar pemasok,
  • negosiasi kontrak jangka panjang,
  • kolaborasi dengan vendor untuk efisiensi,
  • risk management,
  • evaluasi keberlanjutan (sustainability).

Jenis ini biasanya digunakan oleh perusahaan besar yang ingin membangun supply chain yang stabil dan hemat biaya dalam jangka panjang.

5. Global Procurement (Opsional Tapi Relevan untuk Perusahaan Besar)

Global procurement adalah pengadaan barang/jasa yang dilakukan dari pemasok internasional. Jenis ini umumnya dilakukan untuk mendapatkan biaya lebih murah, kualitas lebih tinggi, atau akses teknologi yang belum tersedia di dalam negeri.

Prosesnya lebih kompleks karena mempertimbangkan:

  • regulasi impor,
  • mata uang,
  • logistik internasional,
  • risiko geopolitik,
  • perbedaan standar kualitas.

6. Sustainable Procurement (Tren Modern)

Sustainable procurement adalah pengadaan yang mempertimbangkan aspek lingkungan, etika, dan keberlanjutan. Jenis ini semakin penting di perusahaan modern karena banyak bisnis menerapkan kebijakan ESG (Environmental, Social, Governance).

Karakteristiknya:

  • membeli produk ramah lingkungan,
  • memilih vendor dengan praktik bisnis beretika,
  • mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap lingkungan.

8 Langkah Proses Procurement

proses procurement

Proses procurement adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sebuah organisasi untuk mendapatkan barang atau jasa dari pemasok yang tepat, dengan harga yang sesuai, dan dalam waktu yang dibutuhkan.

Proses ini mencakup beberapa tahap penting yang memastikan bahwa pengadaan dilakukan secara efektif dan efisien.

Berikut adalah langkah-langkah utama dalam proses procurement:

1. Identifikasi Kebutuhan

Langkah pertama dalam proses procurement adalah mengidentifikasi apa yang dibutuhkan oleh organisasi. Ini bisa berupa barang, jasa, atau bahan baku.

Kebutuhan ini biasanya muncul dari berbagai departemen dalam organisasi dan disampaikan ke tim procurement.

Setelah kebutuhan diidentifikasi, tim procurement bekerja sama dengan departemen terkait untuk menentukan spesifikasi yang jelas dan rinci dari barang atau jasa yang dibutuhkan.

2. Permintaan Pembelian (Purchase Requisition)

Umumnya, departemen yang membutuhkan barang/jasa mengajukan permintaan pembelian resmi kepada tim procurement atau disebut juga purchase requisition

Permintaan ini biasanya berupa dokumen formal yang mencakup detail kebutuhan, jumlah, spesifikasi, dan waktu pengiriman yang diinginkan.

Nantinya, permintaan pembelian diperiksa oleh tim procurement untuk memastikan bahwa kebutuhan tersebut valid dan sesuai dengan anggaran. Setelah diperiksa, kamupermintaan tersebut disetujui sebelum dilanjutkan ke tahap berikutnya.

3. Pencarian Pemasok (Supplier)

Bagian procurement melakukan riset untuk menemukan pemasok potensial yang dapat memenuhi kebutuhan organisasi. Ini melibatkan peninjauan pemasok yang sudah ada, atau mencari pemasok baru melalui berbagai sumber.

Kemudian, tim procurement akan mengirimkan RFQ (Request for Quotation) kepada beberapa pemasok terpilih untuk mendapatkan penawaran harga dan rincian lainnya terkait barang atau jasa yang dibutuhkan.

Penawaran yang diterima dari pemasok dievaluasi berdasarkan harga, kualitas, waktu pengiriman, dan persyaratan lainnya. Evaluasi ini dilakukan untuk memilih pemasok yang paling memenuhi kebutuhan organisasi dengan nilai terbaik.

4. Negosiasi dan Seleksi Pemasok

Setelah pemasok yang tepat dipilih, tim procurement melakukan negosiasi untuk mencapai kesepakatan terbaik terkait harga, syarat pembayaran, waktu pengiriman, dan ketentuan lainnya.

Apabila sudah ada kesepakatan, pemasok dipilih dan kontrak atau perjanjian formal ditandatangani oleh kedua belah pihak.

5. Pembuatan Pesanan Pembelian (Purchase Order)

    Pengeluaran PO: Tim procurement mengeluarkan PO kepada pemasok yang terpilih. PO adalah dokumen resmi yang mencakup semua detail pesanan seperti spesifikasi barang/jasa, jumlah, harga, dan waktu pengiriman yang telah disepakati.

    Konfirmasi Pesanan: Pemasok mengonfirmasi penerimaan PO dan menyetujui untuk memproses pesanan sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati.

6. Penerimaan Barang atau Jasa

Langkah berikutnya, setelah barang atau jasa dikirim oleh pemasok, tim penerimaan di organisasi memeriksa untuk memastikan bahwa barang atau jasa yang diterima sesuai dengan spesifikasi dan jumlah yang tercantum dalam PO.

Dari semua penerimaan barang atau jasa didokumentasikan, dan laporan penerimaan diserahkan kepada tim procurement serta departemen terkait.

7. Pembayaran kepada Pemasok

Tim keuangan memeriksa faktur yang diterima dari pemasok untuk memastikan bahwa harga dan rincian lainnya sesuai dengan PO dan laporan penerimaan.

Setelah faktur diverifikasi, pembayaran dilakukan kepada pemasok sesuai dengan syarat pembayaran yang telah disepakati dalam kontrak.

8. Evaluasi Kinerja Pemasok

Tim procurement melakukan evaluasi kinerja pemasok berdasarkan kualitas barang atau jasa, ketepatan waktu pengiriman, layanan pelanggan, dan faktor lain yang relevan, setelahnya akan dievaluasi.

Berdasarkan evaluasi, tim procurement dapat memutuskan untuk terus bekerja sama dengan pemasok tersebut, memberikan pembinaan jika diperlukan, atau mencari pemasok alternatif jika kinerja tidak memuaskan.

Jika disimpulkan, procurement adalah bagian penting dari operasional bisnis yang tidak hanya mencakup pembelian, tetapi juga strategi dan manajemen hubungan yang baik dengan vendor.

Dengan menjalankan proses procurement secara efektif, perusahaan dapat memastikan kelangsungan bisnis yang efisien dan menguntungkan.

COBA SEKARANG!

Daftar Isi

Bagikan artikel ini
Platform Omnichannel #1 di Indonesia

Platform buat kelola jualan online, offline serta urus gudang dan pengiriman dalam satu sistem.

Coba Gratis
Kelola Bisnis Pakai Jubelio
Bagikan artikel ini
Platform Omnichannel #1 di Indonesia

Platform buat kelola jualan online, offline serta urus gudang dan pengiriman dalam satu sistem.

Coba Gratis

Frequently Asked Question (FAQ)

Apa itu procurement dalam bisnis?

Procurement adalah proses pengadaan barang atau jasa yang dilakukan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional dan strategis. Proses ini mencakup identifikasi kebutuhan, pemilihan vendor, negosiasi kontrak, pembelian, hingga pengelolaan hubungan dengan pemasok.

Mengapa procurement penting bagi perusahaan?

Procurement penting karena membantu perusahaan mendapatkan barang atau jasa dengan kualitas terbaik, harga yang kompetitif, dan waktu pengiriman yang tepat. Implementasi procurement yang efektif juga meningkatkan efisiensi biaya dan mendukung keberlanjutan operasional bisnis.

Apa tujuan utama dari procurement?

Tujuan procurement adalah memastikan perusahaan memperoleh barang/jasa yang dibutuhkan dengan harga optimal, kualitas tinggi, dan ketepatan waktu, sekaligus menjaga hubungan jangka panjang dengan vendor yang dapat dipercaya.

Bagaimana proses procurement dilakukan?

Proses procurement biasanya meliputi:

  1. Identifikasi kebutuhan
  2. Riset dan seleksi vendor
  3. Permintaan penawaran (RFQ/RFP)
  4. Negosiasi harga dan kontrak
  5. Pembuatan purchase order (PO)
  6. Penerimaan barang/jasa
  7. Evaluasi vendor dan pelaporan
Faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan procurement?

Beberapa faktor kunci meliputi:

  • Kualitas hubungan dengan vendor
  • Analisis biaya total (total cost of ownership)
  • Ketepatan waktu pengiriman
  • Sistem pengadaan yang transparan
  • Manajemen risiko vendor

Artikel Terkait

sistem wms gudang
Insight Bisnis

Manajemen Packing: Penjelasan, Tujuan dan Strateginya

Desember 1, 2025
stock opname adalah
Inventory Management

Stock Opname : Pengertian, Fungsi dan Waktu Pelaksanaannya

November 30, 2025
contoh ayat jurnal penyesuaian
Insight Bisnis

Pengertian, Cara Membuat dan Contoh Ayat Jurnal Penyesuaian

November 29, 2025
Show More Post

PT. Guardia Teknologi Indonesia

Sampoerna Strategic Square North Tower Lt. 16, Jl. Jend. Sudirman Kav 45-46, Karet Semanggi, Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Layanan Pengaduan Konsumen
JUBELIO
Email : [email protected]

Click: Whistleblowing System

Direktorat Jendral Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

Whatsapp: +62 853 1111 1010

Instagram Facebook Linkedin Youtube

Kebijakan Kami

  • Syarat & Ketentuan
  • Privasi & Keamanan Data

Perusahaan

  • Tentang Jubelio
  • Event & Promo
  • Karir
  • Hubungi Kami

Solusi

  • Aplikasi Stok Barang
  • Aplikasi Akuntansi

Resources

  • Bantuan
  • Dokumentasi API
  • Publikasi
  • Blog
  • FAQ

©2025 PT. Guardia Teknologi Indonesia

  • Insight Bisnis
    • Chat Commerce
    • Inventory Management
    • Logistik
    • Omnichannel
    • Software Kasir
    • Warehouse Management System
    • Strategi Marketing
    • Tips Marketplace
    • Website Online
  • Produk Update
  • Cerita Pebisnis
  • Solusi Bisnis
    • Aplikasi Akuntansi
    • Aplikasi Stok Barang
COBA GRATIS