Kamu yang aktif berbisnis pastinya sudah gak asing lagi dong dengan stok dan segala kerepotannya. Nah berarti kamu juga gak asing lagi kan dengan stok habis, pastinya gak asyik banget dong kalo kejadian sama kamu.
Soalnya, setiap detik yang terlewati saat kehabisan stok adalah keuntungan yang seharusnya masuk ke dalam rekeningmu. Huft.
Nah kalau kamu pernah merasakan hal tersebut, jangan sampai terulang lagi ya. Soalnya posisi kehabisan stok bukan hanya merugikan kita dari segi penjualan saja Pebisnis!
Tetapi juga berkontribusi pada tingkat kepercayaan pelanggan pada kita. Jika terlalu sering, pembeli bisa hilang kepercayaan dengan kita sebagai penjual.
Akibatnya, walaupun stok sudah kembali siap, pembeli akan ragu-ragu untuk membeli ke toko milikmu.
Duh jangan sampai deh reputasi kamu rusak hanya gara-gara stok yang habis. Bakalan sulit untuk mengembalikannya lagi.
Baca juga: 5 Langkah Mudah Menentukan Lokasi Penyimpanan Barang
Haram Hukumnya Kehabisan Stok, atau Ini Akibatnya
Sebentar-sebentar, maksudnya bukan berarti kamu harus ready stock terus untuk setiap produk yang dijual. Pastinya akan menghabiskan sumber daya dong.
Nah setidaknya, kamu harus selalu menyiapkan stok produk yang menjadi trademark brand milikmu. Selain itu juga, produk yang memiliki penjualan tinggi.
Setidaknya dua jenis produk itu yang harus selalu ready stock dan tak boleh kehabisan.
Karena jika kamu kehabisan stok dua produk tersebut, bisa-bisa pembeli malah berkurang rasa percayanya pada toko milikmu.
Baca juga: Jenis-jenis Stok yang Wajib Kamu Ketahui
Bukan hanya itu, momentum stok habis juga menjadi barometer atau indikasi ada sesuatu yang salah dalam pengelolaan bisnismu. Musababnya, salah satu proses bisnis yang gak boleh kamu lewatkan adalah proses pengelolaan stok barang.
Kenapa stok barang harus dikelola? Pastinya untuk mencegah hal-hal yang mengganggu operasional dan penjualan toko milikmu. Yaitu, stok habis, persediaan produk yang sudah melewati masa pakai, hingga jumlah riil setiap unit barang di gudang.
Nah hal ini menunjukkan bahwa stok dan persediaan produk memainkan peran yang vital dalam setiap bisnis, apapun komoditasnya. Tentunya sebagai Pebisnis yang sukses, kamu wajib tahu cara pengelolaan stok agar tidak kehabisan.
Lama Pembelian Barang, Solusi Mencegah Kehabisan Stok
Nah untuk mencegah kehabisan stok di tengah penjualan apalagi saat ada event di marketplace, kamu bisa mulai dari informasi yang sederhana banget.
Sumpah ini simpel banget deh, tinggal ngobrol sama supplier kamu juga bisa.
Informasi yang wajib kamu ketahui dari supplier adalah berapa lama waktu yang dibutuhkan dari kamu memesan barang hingga sampai di tanganmu.
Nah durasi waktu ini kita sebut dengan lama pembelian barang, yang akan menjadi informasi penting untuk menentukan prediksi waktu kamu harus melakukan restock.
Lama pembelian barang ini akan menjadi informasi tambahan dalam menentukan prediksi kapan barang habis.
Jadi misalnya begini kamu memiliki sebuah produk yang rata-rata pesanan per harinya 10.
Kemudian stok produk tersebut tersisa 100 buah, dan lama pembeliannya memakan waktu 7 hari.
Berdasarkan perhitungan maka waktu rekomendasi kamu untuk membeli kembali barang tersebut adalah tiga hari lagi. Hal ini karena, dengan rata-rata pesanan 10 buah, maka stok kamu akan habis dalam 10 hari lagi.
Lalu untuk mencegahnya, kamu harus melakukan pembelian ke pemasok dalam tiga hari lagi, agar di hari ke-10 barang sudah datang dan siap dijual.
Nah begitu sobat Pebisnis, mengapa kamu perlu mengetahui waktu pembelian barang setiap produk. Jadi kamu akan mengetahui kapan harus restock sebelum stok habis.
Untuk mengatur informasi pembelian barang demi cegah stok habis, klik di sini.
Jangan lupa baca cara mengatur barang dengan serial number dan batch number, klik di sini untuk tahu caranya