Pasti setiap kamu ke tempat makan pernah melihat tulisan “Dilarang membawa makanan dan minuman dari luar” ternyata ada alasannya lho! Dan terbukti dari kasus yang viral kemarin.
Beberapa waktu lalu sempat ramai kasus viral yang dilakukan oleh seorang influencer atau selebgram yang cukup menyita perhatian dan menuai banyak kontra. Pada saat itu, selebgram tersebut bakso Afung secara dine in di salah satu outlet yang ada di Bali dan dicampur dengan kerupuk babi yang dia beli dari luar restoran.
Tentu saja hal itu melanggar ketentuan bahwa pelanggan yang mengunjungi restoran bersertifikat halal tidak diperbolehkan membawa makanan dan minuman non-halal dari luar agar tidak terjadi kontaminasi.
Kemudian lewat Instagram, orang tersebut mengakui kesalahan dan meminta maaf atas kesalahannya sampai akhirnya baso Afung mengambil langkah tegas dengan mengeluarkan statement dan langkah yang dilakukan dalam mengatasi masalah tersebut melalui sosial media.
ÂÂ
 (Source: Instagram @basoafung)
Langkah yang diambil pun cukup besar, dimana mereka menghancurkan semua alat makan yang ada di outlet bandara Ngurah Rai. Cara tersebut ditempuh bukannya tanpa alasan, tentunya baso Afung ingin menjaga kepercayaan pelanggan sekaligus memberikan rasa aman bagi pengunjung yang datang. Bisa dibilang, cara ini menjadi strategi baso Afung untuk tetap menjaga loyalitas pelanggan mereka.
Mungkin kamu bertanya-tanya nih “Emang ada ya strategi kayak gitu?” Ada dong, namanya strategi delivering promise to build trust secara garis besar sebenarnya masih berkaitan dengan brand trust.
Dimana, setiap brand mempunyai promise kepada konsumen terkait produk yang mereka tawarkan sehingga dapat terbangun rasa percaya. Kalau disambungin sama kasus yang tadi tentu saja sudah menyimpang dari promise yang diberikan bisnis ke konsumen.
Sebagai brand, Baso A fung harus memberikan kepercayaan kepada pelanggan jika produk yang ditawarkan berasal dari sapi asli dan sudah bersertifikasi halal. Apabila tidak ditangani secara tepat bisa saja membuat konsumen jadi ragu sama kehalalan produk Baso A Fung sampai bisa bikin penjualan menurun.
Tapi, sebenarnya apa sih strategi brand trust yang dilakukan oleh bakso Afung penting buat bisnis ya?
Baca juga: ‘Misteri’ dibalik Bau Roti’O yang Semerbak, Ternyata Pakai Strategi Ini!
Kenalan Dengan Strategi Delivering Promise to Build Trust dari Kasus Bakso Afung
Kepercayaan merupakan bagian penting bahkan ketika kamu menjalankan bisnis. Dengan membangun kepercayaan konsumen bisa membuat mereka akan terus kembali ke bisnis kamu sehingga dapat menciptakan loyalitas pelanggan.
Begitu pula brand trust, dimana kondisi pelanggan yang berkeinginnan untuk bersandar pada sebuah merek dengan resiko yang dihadapi karena ekspektasi terhadap merek itu akan menyebabkan hasil yang positif serta menciptakan perasaan aman konsumen terhadap suatu merek.
Dari situ, bisa membangun persepsi customer mengenai merek yang dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan mereka sehingga timbul kepuasan terhadap brand tersebut.
Untuk membangun kepercayaan tersebut, bisnis harus menjunjung tinggi promise tadi kepada pelanggan, tujuannya untuk membuat mereka merasa senang terhadap brand sekaligus membentuk rasa aman bagi pelanggan.
Dari kasus yang dialami tadi pastinya membuat konsumen baso Afung jadi ragu nih sama kehalalan dari produk makanan mereka. Cara yang dilakukan untuk menunjukkan komitmen mereka, yaitu menghancurkan semua alat makan dan menggantinya dengan yang baru, termasuk alat cuci di outlet bandara Ngurah Rai, Bali.
Dengan begitu membuktikan kalau bakso A fung memahami produk dan konsumen mereka.