Pasti kamu nggak asing deh sama brand makanan dan minuman apalagi mereka terkenal karena dibuat oleh influencer atau selebgram yang namanya udah populer. Yap, Traffic Bun dan Menantea menjadi salah dua bisnis f&b (food and beverages) yang banyak diminati.
Tapi sebelum itu, tahukah kamu kalau ternyata kedua brand makanan tersebut udah terkenal dan punya ratusan ribu followers di akun Instagram mereka, padahal belum launching lho! Kira-kira apa sih yang mereka lakukan sampai udah terkenal duluan sebelum opening?
Ternyata oh ternyata mereka menerapkan strategi marketing yang mungkin belum diketahui oleh banyak orang, yaitu strategi raw unfiltered marketing.
Eitss.. kita kulik dulu yuk latar belakang kedua brand ini kenapa akhirnya bisa terbentuk.
Traffic Bun awalnya berasal dari ide mentah Fadil Jaidi yang membuat burger tapi hasilnya kurang enak kemudian meminta bantuan chef Juna untuk membantu membuatnya yang lebih enak. Dan setelah dia membuatnya, ia langsung terpikir untuk menjual burger buatannya sesudah mendapat bimbingan dari Chef Juna. Barulah terbentuk nama brand Traffic Bun.
Sedangkan Menantea berawal dari konten Jerome Polin yang bereksperimen mencampurkan ragam minuman teh hingga akhirnya menemukan rasa yang enak, kemudian mendapatkan respon yang positif dari audiens dan para penggemarnya meminta untuk dia membuka toko sendiri.
Kalau tadi kita udah mengulik sejarah menantea dan traffic bun hingga akhirnya terbentuk menjadi sebuah brand.
Baca juga: Mengulik Fenomena “Starling” Ala Brand Kopi Jago
Bangun Kepercayaan Dengan Strategi Raw Unfiltered Marketing
Sebenarnya apa itu strategi raw unfiltered marketing? Jadi, raw unfiltered marketing adalah strategi pemasaran yang mengandalkan kebenaran dan kejujuran yang dapat dirasakan secara tulus dan personal, biasanya dilakukan tanpa ada naskah dan tidak settingan.
Bisa dibilang strategi ini dilakukan tanpa rekayasa sehingga membuat orang lebih percaya dengan promosi yang dilakukan. Apalagi dalam case study ini, yang membuatnya adalah influencer yang sudah dikenal sehingga dapat menonjolkan kepercayaan ke followers mereka.
Karena mereka berdua selalu melakukan promosi untuk brand nya, akhirnya kedua bisnis tersebut mempunyai ratusan ribu followers hanya dalam waktu singkat sekitar satu minggu. Bahkan sudah memiliki bisnis franchise yang tersebar ke seluruh wilayah Indonesia.
Kalau dilihat dari case Traffic Bun dan Menantea, keduanya terbentuk berawal dari “ide mentah” dan menerapkan strategi influencer marketing Lalu berlanjut menggunakan teknik storytelling dengan membangun cerita yang kuat sehingga dapat membangun rasa penasaran dan diceritakan langsung oleh influencer.
Baca juga: Ini Alasan Banyak Brand Indonesia yang lebih pilih BA Artis Luar!
Selanjutnya, mereka juga memakai strategi collaborative marketing, dimana ia juga bekerjasama dengan pesohor di Indonesia yang dapat terlihat ketika Fadil meminta bantuan chef Juna untuk mendapatkan cita rasa burger yang menarik dan tidak kalah untuk dijual.
Lalu Jerome Polin berkolaborasi dengan Jehian yang merupakan manajer sekaligus kakak nya dan tidak terlepas juga dari audiens mereka berdua.
Tetapi ada satu hal yang perlu diingat ketika kamu ingin menerapkan strategi ini, yaitu kamu harus punya grand plan, value brand dan terpenting budget yang cukup supaya eksekusinya bisa berjalan dengan detail, masif, dan terstruktur.