Lewati ke konten
Jubelio Blog
Jubelio Blog
  • Insight Bisnis
    • Chat Commerce
    • Inventory Management
    • Logistik
    • Omnichannel
    • Software Kasir
    • Warehouse Management System
    • Strategi Marketing
    • Tips Marketplace
    • Website Online
  • Produk Update
  • Cerita Pebisnis
  • Solusi Bisnis
    • Aplikasi Akuntansi
    • Aplikasi Stok Barang
  • Insight Bisnis
    • Chat Commerce
    • Inventory Management
    • Logistik
    • Omnichannel
    • Software Kasir
    • Warehouse Management System
    • Strategi Marketing
    • Tips Marketplace
    • Website Online
  • Produk Update
  • Cerita Pebisnis
  • Solusi Bisnis
    • Aplikasi Akuntansi
    • Aplikasi Stok Barang
Search
COBA GRATIS
Daftar Isi
Warehouse Management System
Warehouse Management System
  • Oktober 27, 2025

Terungkap! Proses Retur di Gudang yang Sering Jadi Biang Kerugian Seller

  • Oktober 27, 2025

Penulis:

  • Picture of Darin Rania Darin Rania
proses retur di gudang
Key Highlights
  • WMS (Warehouse Management System) mengubah cara kerja gudang dengan otomatisasi penuh, mulai dari penerimaan barang, penataan rak, picking, hingga pengiriman.
  • Sinkronisasi stok real-time mencegah overselling dan selisih data antar marketplace serta cabang gudang.
  • Barcode & lokasi rak digital membuat picking lebih cepat dan akurat, meminimalkan salah kirim.
  • Transfer stok otomatis antar gudang menjaga ketersediaan barang tetap seimbang tanpa input manual.
  • Jubelio WMS terintegrasi langsung dengan Omnichannel, POS, dan Akuntansi, menjadikan gudang pusat kendali seluruh rantai pasok bisnismu.
Klik untuk Coba Gratis

Di dunia jualan online, retur memang hal yang tidak bisa dihindari. Entah karena barang rusak, salah kirim, atau pembeli berubah pikiran, retur pasti terjadi.

Namun, tahukah kamu? Proses retur yang tidak dikelola dengan baik bisa jadi biang kerugian terbesar bagi bisnis kamu.

Mulai dari stok yang tidak sinkron di sistem, barang retur yang tercecer di gudang, sampai laporan penjualan yang kacau karena retur tidak tercatat,  semuanya bisa memengaruhi profit dan kepercayaan pelanggan.

Kenapa Proses Retur Sering Jadi Masalah di Gudang

Setiap barang yang dikembalikan pembeli seharusnya melalui alur yang jelas: diterima, dicek kondisinya, lalu dicatat di sistem. Tapi di lapangan, proses ini jarang berjalan mulus. Berikut tiga penyebab utama yang sering membuat retur jadi sumber kerugian:

1. Tidak Punya Gudang atau Rak Khusus Produk Retur

Masalah pertama yang paling sering terjadi adalah tidak adanya area khusus untuk menampung barang retur.

Padahal, retur adalah bagian dari arus barang di gudang yang sama pentingnya dengan inbound (barang masuk dari supplier) dan outbound (barang keluar untuk pesanan).

Tanpa area khusus, barang retur biasanya diletakkan di mana saja, entah di pojok gudang, di atas meja pemeriksaan, bahkan tercampur dengan stok yang siap dijual.
Dampaknya?

Proses identifikasi dan pemeriksaan barang jadi tidak efisien, dan risiko kesalahan pencatatan meningkat drastis. Karena tidak semua barang retur kondisinya sama:

  • Ada yang masih layak jual setelah diperiksa ulang.
  • Ada yang rusak ringan dan bisa diperbaiki atau dibersihkan.
  • Ada juga yang rusak total dan harus dimusnahkan.

Kalau semuanya disatukan tanpa aturan, staf gudang akan kesulitan menentukan mana yang bisa kembali dijual dan mana yang harus dikeluarkan dari sistem.
Inilah yang sering menyebabkan selisih stok dan laporan keuangan yang tidak akurat.

Solusi atasi permasalahan retur yang tidak punya rak khusus.

Langkah paling ideal adalah membuat rak atau gudang khusus untuk barang retur, terpisah dari area stok utama. Dari sana, tim bisa melakukan pengecekan kelayakan produk (QC) untuk menentukan tindakan selanjutnya:

  • Jika masih layak jual, barang bisa dipindahkan kembali ke gudang besar agar siap dijual ulang.
  • Jika tidak layak jual, produk harus segera dimusnahkan melalui fitur Stock Adjustment supaya stok di sistem otomatis berkurang dan data tetap valid.

Keunggulan di Jubelio WMS:

Di Jubelio, proses ini bisa dilakukan langsung dari fitur Penyesuaian Stok (Stock Adjustment) tanpa harus membuat transaksi penjualan palsu.

Artinya, kamu bisa menghapus stok barang retur yang rusak dengan satu kali klik, dan sistem akan otomatis memperbarui jumlah stok di seluruh channel penjualan.

Semua tercatat rapi, real-time, dan dapat dilacak kapan saja melalui laporan persediaan.

2. Transaksi Retur Tidak Dikelola dengan Baik

Masalah kedua yang sering tidak disadari adalah retur yang tidak tercatat di sistem. Kondisi ini umum terjadi di bisnis yang volume order-nya tinggi, terutama jika tim operasional dan finance tidak punya alur kerja yang jelas.

Misalnya, barang sudah diterima kembali oleh tim gudang, tapi belum dibuatkan catatan retur di sistem. Akibatnya, sistem masih menganggap barang tersebut berada di tangan pelanggan padahal secara fisik sudah di gudang.

Efeknya bisa fatal:

  • Stok di sistem jadi lebih rendah dari kondisi sebenarnya.
  • Seller bisa melakukan restock berlebihan karena sistem mengira barang kosong.
  • Sebaliknya, sistem juga bisa menampilkan stok lebih banyak dari realita kalau retur tidak tercatat dengan benar, yang berujung pada overselling.
  • Akhirnya, laporan penjualan dan keuangan jadi tidak sinkron, dan tim sulit mengambil keputusan bisnis yang akurat.

Solusi dengan Jubelio WMS

Jubelio WMS memastikan setiap transaksi retur tercatat otomatis di dalam sistem. Begitu barang diterima di gudang dan statusnya diperbarui, sistem akan menyesuaikan stok secara real-time dan menampilkan histori pergerakan barang secara lengkap, mulai dari retur, pemeriksaan, sampai penyesuaian stok.

Keuntungan lainnya:

  • Semua aktivitas retur dari marketplace, POS, maupun webstore langsung terintegrasi di satu dashboard.
  • Kamu tidak perlu input manual ke tiap channel.
  • Setiap perubahan stok karena retur otomatis muncul di laporan persediaan dan bisa dilihat oleh semua tim yang berwenang.

Dengan begitu, tidak ada lagi istilah “barang sudah balik tapi stok belum masuk” semuanya terkontrol digital dan terukur.

3. Barang yang Dikembalikan Tidak Sesuai

Nah, ada salah satu kasus retur paling menjengkelkan bagi seller:

Barang yang dikembalikan ternyata bukan produk yang sama dengan yang dikirim. Bisa jadi warnanya beda, ukurannya salah, atau malah produk lain sama sekali.

Masalah ini sering muncul di channel marketplace atau social commerce, di mana pembeli mengembalikan barang tanpa verifikasi yang ketat. Kalau bisnis kamu belum punya sistem pelacakan yang detail, kasus seperti ini sulit dibuktikan.

Akhirnya, seller hanya bisa menanggung rugi karena tidak punya catatan yang menunjukkan bahwa barang yang diterima saat retur berbeda dari pesanan asli. Selain itu, retur yang tidak sesuai juga bisa menyebabkan:

  • Kebingungan tim gudang saat menginput data (karena SKU tidak cocok).
  • Keterlambatan proses refund karena perlu klarifikasi manual.
  • Kesalahan penilaian stok, produk retur bisa salah masuk kategori atau malah dianggap stok baru.

Jubelio WMS membantu seller melacak asal usul setiap barang secara detail. Setiap SKU memiliki riwayat transaksi lengkap, termasuk:

  • Nomor pesanan dan channel marketplace-nya,
  • Tanggal pengiriman dan penerimaan retur,
  • Operator gudang yang memproses barang tersebut.

Dengan fitur ini, kamu bisa langsung memverifikasi apakah barang yang dikembalikan benar berasal dari pesanan yang sama. Kalau ternyata tidak cocok, tim bisa segera menolak retur atau menandainya sebagai “retur tidak valid” tanpa harus mengubah stok di sistem.

Selain menghemat waktu, sistem ini juga menjadi bukti audit jika ada sengketa antara seller dan pembeli. Semua aktivitas tersimpan otomatis di riwayat sistem dan bisa diunduh kapan pun untuk keperluan administrasi.

Kesimpulan: Retur Bukan Sekadar Barang Kembali, tapi Data yang Harus Dijaga Akurasinya

Jubelio WMS

Retur yang Rapi, Bisnis pun Aman

Bayangkan, setiap kali ada retur, tim gudang langsung tahu:

  • Barang mana yang baru masuk,
  • Kondisinya seperti apa,
  • Harus dikirim ulang, diperbaiki, atau dikeluarkan dari sistem.

Tidak ada lagi kebingungan, tidak ada lagi selisih stok, dan tidak ada lagi laporan yang berantakan.

Itulah kekuatan otomatisasi dan integrasi dengan sistem WMS. Satu sistem yang memastikan setiap barang, termasuk yang kembali tetap berada dalam kendali bisnis kamu.

Proses retur sering dianggap urusan belakang padahal dampaknya bisa menjalar ke seluruh lini bisnis. Mulai dari stok yang tidak sesuai, laporan keuangan yang meleset, hingga kerugian margin karena barang rusak tidak segera disesuaikan di sistem.

Kalau dikelola secara manual, risiko kesalahan makin besar:

  • Barang retur bisa tercampur dengan stok jual,
  • Data retur terlambat masuk,
  • Dan tidak ada bukti valid ketika pembeli mengirimkan barang yang tidak sesuai.

Inilah kenapa sistem Warehouse Management System (WMS) seperti Jubelio WMS dibutuhkan. Bukan hanya membantu mencatat keluar masuk barang, tapi juga memastikan setiap proses termasuk retur yang tercatat secara digital, real-time, dan transparan.

Dengan Jubelio WMS, kamu bisa:

  • Memisahkan barang retur dengan stok aktif lewat pengaturan lokasi dan rak gudang.
  • Menentukan tindakan setiap barang retur: dikembalikan ke stok umum, atau dimusnahkan lewat Stock Adjustment.
  • Melihat histori lengkap setiap SKU, mulai dari pembelian, retur, sampai pergerakan antar gudang.
  • Mengurangi risiko selisih stok dan mempercepat audit inventori.

Semua proses itu terpusat di satu dashboard yang terhubung dengan semua channel penjualan, seperti marketplace, POS, hingga webstore.

COBA SEKARANG!

Daftar Isi

Bagikan artikel ini
Platform Omnichannel #1 di Indonesia

Platform buat kelola jualan online, offline serta urus gudang dan pengiriman dalam satu sistem.

Coba Gratis
Kelola Bisnis Pakai Jubelio
Bagikan artikel ini
Platform Omnichannel #1 di Indonesia

Platform buat kelola jualan online, offline serta urus gudang dan pengiriman dalam satu sistem.

Coba Gratis

Frequently Asked Question (FAQ)

Apa yang dimaksud dengan proses retur barang?

Proses retur adalah tahapan pengembalian barang dari pelanggan ke penjual karena alasan tertentu, seperti barang rusak, salah kirim, ukuran tidak sesuai, atau cacat produksi.

Dalam bisnis online, retur juga bisa terjadi karena masalah pengiriman (paket hilang, rusak di perjalanan, atau gagal kirim). Proses ini tidak berhenti hanya di “barang dikembalikan”, tetapi juga meliputi pencatatan di sistem, pemeriksaan kondisi barang, serta penyesuaian stok agar data tetap akurat.

Mengapa proses retur penting untuk bisnis?

Retur berpengaruh langsung ke kepuasan pelanggan dan akurasi stok gudang. Jika dikelola dengan baik:

  • Pelanggan merasa lebih percaya karena ada jaminan solusi yang jelas.
  • Stok tidak akan “terhitung dua kali” antara barang retur dan stok jual.
  • Tim operasional bisa memisahkan produk layak jual dari produk rusak untuk menjaga laporan stok tetap valid.
    Sebaliknya, retur yang tidak tercatat bisa menyebabkan selisih stok, laporan keuangan tidak akurat, dan kerugian tersembunyi.
Apa saja penyebab umum terjadinya retur?

Beberapa penyebab yang paling sering memicu retur antara lain:

  • Barang salah kirim (SKU mirip, layout gudang tidak teratur, atau picking manual).
  • Produk rusak saat pengiriman karena kemasan kurang aman.
  • Ukuran, warna, atau model tidak sesuai deskripsi.
  • Barang cacat dari supplier.
  • Pembeli membatalkan pesanan COD setelah kurir datang (retur logistik).

Semua hal di atas bisa diminimalkan dengan sistem yang memastikan data stok, SKU, dan status pesanan selalu sinkron antar marketplace

Apakah semua barang retur bisa dijual kembali?

Tidak. Barang yang masih dalam kondisi baik bisa dijual kembali setelah dicek oleh tim QC (Quality Control). Namun, barang rusak berat, cacat permanen, atau melanggar standar kebersihan harus dimusnahkan dan dicatat sebagai stock adjustment di sistem agar tidak mengacaukan data stok.

Apa Risiko Jika Retur Tidak Diatur dengan Sistem?

Banyak bisnis menganggap retur hanya urusan kecil antara pelanggan dan tim gudang. Padahal, kalau tidak dikelola dengan sistem yang jelas, retur bisa menjadi sumber kebocoran besar baik dari sisi stok, keuangan, maupun reputasi bisnis.

Tanpa sistem, semua aktivitas retur berjalan manual: dicatat di kertas, spreadsheet, atau chat internal. Ini membuat data tidak sinkron dan keputusan bisnis jadi bias.

Berikut risiko nyata yang sering terjadi jika proses retur tidak diatur dengan sistem terintegrasi seperti Jubelio WMS 👇

1. Selisih Stok dan Stok Ganda di Gudang

Ketika barang retur diterima tetapi tidak dicatat di sistem, stok aktual di gudang tidak lagi sesuai dengan dashboard.
Misalnya:

  • Barang rusak masih tercatat “tersedia” di marketplace, padahal sudah tidak layak jual.
  • Barang yang dikembalikan pelanggan belum dimasukkan kembali ke stok, sehingga terlihat out of stock padahal masih ada.

Akibatnya: bisnis bisa mengalami overselling atau kehilangan potensi penjualan, bahkan sulit melakukan stock opname dengan benar. Dengan Jubelio WMS, setiap barang retur yang diterima langsung memperbarui stok real-time dan tercatat di laporan histori stok.

2. Laporan Keuangan Tidak Akurat

Retur barang selalu berdampak pada nilai persediaan dan laba rugi.
Kalau retur tidak tercatat di sistem:

  • Barang yang dikembalikan tetap dihitung sebagai penjualan.
  • Biaya retur (refund, ongkir, barang rusak) tidak masuk laporan keuangan.

Akibatnya, laporan akuntansi menampilkan profit semu yang menganggap seolah bisnis untung, padahal stok rusak atau hilang belum diperhitungkan.

3. Kesulitan Melacak Akar Masalah

Tanpa sistem retur, kamu tidak punya histori atau data untuk menjawab pertanyaan penting seperti:

  • Produk mana yang paling sering dikembalikan?
  • Apakah retur karena salah picking, cacat dari supplier, atau rusak di pengiriman?
  • Apakah ada pola tertentu (misalnya, retur tinggi setiap campaign besar)?

Tanpa data itu, bisnis tidak bisa memperbaiki prosesnya dan retur akan terus berulang.

Sistem seperti Jubelio WMS mencatat alasan retur per SKU, status QC, dan lokasi gudang asalnya, sehingga analisis penyebab bisa dilakukan secara cepat dan berbasis data.

4. Risiko Barang Hilang atau Disalahgunakan

Barang retur yang tidak tercatat di sistem sering kali menjadi celah kehilangan stok, Contohnya:

  • Barang rusak disimpan tanpa label dan hilang tanpa jejak.
  • Tim tidak tahu siapa yang terakhir memproses retur.
  • Barang layak jual malah dijual ulang tanpa update data.

Dengan sistem digital, setiap barang memiliki jejak transaksi — siapa yang menerima, kapan diperiksa, dan di gudang mana disimpan. Ini membuat audit stok dan kontrol internal jauh lebih aman.

Artikel Terkait

proses retur di gudang
Warehouse Management System

Terungkap! Proses Retur di Gudang yang Sering Jadi Biang Kerugian Seller

Oktober 27, 2025
cara kerja shopee affiliate
Tips Marketplace

Komisi 1 Juta/Hari Begini Cara Kerja Shopee Affiliate Bagi Pemula

Oktober 26, 2025
riset iklan bisnis
Insight Bisnis

7 Langkah Riset Iklan Sebelum Menjalankan Campagin Digital

Oktober 24, 2025
Show More Post

PT. Guardia Teknologi Indonesia

Sampoerna Strategic Square North Tower Lt. 16, Jl. Jend. Sudirman Kav 45-46, Karet Semanggi, Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Layanan Pengaduan Konsumen
JUBELIO
Email : [email protected]

Click: Whistleblowing System

Direktorat Jendral Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

Whatsapp: +62 853 1111 1010

Instagram Facebook Linkedin Youtube

Kebijakan Kami

  • Syarat & Ketentuan
  • Privasi & Keamanan Data

Perusahaan

  • Tentang Jubelio
  • Event & Promo
  • Karir
  • Hubungi Kami

Solusi

  • Aplikasi Stok Barang
  • Aplikasi Akuntansi

Resources

  • Bantuan
  • Dokumentasi API
  • Publikasi
  • Blog
  • FAQ

©2025 PT. Guardia Teknologi Indonesia

  • Insight Bisnis
    • Chat Commerce
    • Inventory Management
    • Logistik
    • Omnichannel
    • Software Kasir
    • Warehouse Management System
    • Strategi Marketing
    • Tips Marketplace
    • Website Online
  • Produk Update
  • Cerita Pebisnis
  • Solusi Bisnis
    • Aplikasi Akuntansi
    • Aplikasi Stok Barang
COBA GRATIS