Wiraswasta adalah salah satu istilah yang sering didengar dalam dunia bisnis dan ekonomi. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan wiraswasta?
Secara sederhana, wiraswasta adalah individu yang memulai dan menjalankan usaha atau bisnis secara mandiri.
Mereka mengambil risiko dalam menghadirkan produk atau layanan baru di pasar dengan harapan mendapatkan keuntungan.
Di artikel ini akan membahas pengertian, jenis, dan pentingnya wiraswasta dalam perekonomian.
Apa Itu Wiraswasta?
Wiraswasta berasal dari kata “wira” yang berarti berani dan “swasta” yang berarti usaha atau bisnis mandiri.
Dikutip dari Investopedia, wiraswasta adalah individu yang menciptakan bisnis baru, menanggung sebagian besar risiko dan menikmati sebagian besar keuntungan. Proses mendirikan bisnis dikenal sebagai kewirausahaan.
Wiraswasta adalah seseorang yang secara mandiri menjalankan dan mengelola usaha atau bisnis miliknya sendiri dengan mengambil risiko untuk mendapatkan keuntungan.
Secara umum, istilah wiraswasta sering kali dikaitkan dengan individu yang memiliki jiwa kepemimpinan, ketekunan, dan kemandirian dalam menjalankan sebuah bisnis atau usaha tanpa terikat pada pihak lain.
Mereka biasanya memulai bisnis dari nol, mengatur segala aspek usaha seperti produksi, pemasaran, hingga keuangan, serta memiliki kebebasan untuk mengembangkan usahanya sesuai dengan visi mereka.
Selain itu, seorang wiraswasta juga dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam menciptakan peluang bisnis, serta mampu mengatasi tantangan dan risiko yang muncul dalam perjalanan usahanya.
Seorang wiraswasta adalah individu yang memiliki keberanian dan inisiatif untuk memulai bisnisnya sendiri tanpa bergantung pada pihak lain.
Bisa dibilang, mereka adalah pionir dalam menciptakan lapangan kerja dan berperan penting dalam memajukan perekonomian.
Di era digital saat ini, definisi wiraswasta tidak hanya terbatas pada orang yang membuka usaha fisik seperti toko atau warung. Konsep wiraswasta kini meluas ke berbagai bentuk bisnis modern seperti online shop, digital service, reseller, dropshipper, hingga kreator digital yang menjual jasa atau produk digital.
Peran wiraswasta juga semakin penting karena mereka:
- menciptakan peluang lapangan kerja baru,
- meningkatkan perputaran ekonomi lokal,
- mendorong inovasi di berbagai sektor, dan
- menjadi tulang punggung UMKM yang berkontribusi besar pada PDB Indonesia.
Dengan kata lain, menjadi wiraswasta tidak lagi harus dimulai dari modal besar. Modal utama justru terletak pada keberanian, kreativitas, dan kemampuan membaca peluang.
Baca juga: Apa Itu Leadership? Simak Fungsi dan Cara Membangun Kepemimpinan
Perbedaan Wiraswasta dan Wirausaha

Walaupun istilah wiraswasta dan wirausaha sering dianggap sama, keduanya memiliki fokus dan karakteristik yang berbeda.
Pemahaman yang tepat sangat penting, terutama bagi kamu yang sedang menentukan arah usaha: apakah ingin menjalankan usaha yang stabil dan mandiri (wiraswasta), atau ingin membangun sesuatu yang lebih besar dan inovatif (wirausaha).
Perbedaan inilah yang akan menentukan strategi, pola pikir, hingga cara pengelolaan bisnis.
Mungkin masih banyak dari kamu yang belum tahu, ternyata wiraswasta dan wirausaha itu berbeda, lho!
Padahal sebenarnya keduanya memiliki perbedaan dalam hal pendekatan, tujuan, dan cara menjalankan bisnis.
Jadi, perbedaan utama antara wiraswasta dan wirausaha terletak pada pendekatan mereka terhadap bisnis, fokus inovasi, manajemen risiko, dan visi masa depan.
Dilihat dari pengertian wiraswasta adalah tipe pengusaha yang fokus pada kestabilan usaha dan keuntungan jangka pendek, dengan risiko yang lebih rendah.
Sedangkan wirausaha adalah tipe pengusaha yang lebih berorientasi pada inovasi, pertumbuhan, dan penciptaan nilai baru, dengan risiko yang lebih besar tetapi potensi hasil jangka panjang yang lebih tinggi.
Selain dari hal tersebut, masih ada perbedaan lainnya berikut penjelasan lengkap mengenai perbedaan antara keduanya:
1. Definisi
Secara definisi, wiraswasta adalah individu yang menjalankan suatu usaha secara mandiri, biasanya mengandalkan kemampuan diri sendiri dalam mengelola dan mengembangkan usaha.
Fokus utamanya adalah untuk menjaga keberlangsungan bisnis dan mendapatkan keuntungan dengan mengelola risiko yang ada.
Wiraswasta cenderung lebih berfokus pada stabilitas, seperti bekerja secara mandiri tanpa bergantung pada orang lain.
Kalau wirausaha adalah individu yang tidak hanya mengelola usaha tetapi juga menciptakan ide-ide baru dan inovasi, dengan tujuan mengembangkan usaha yang berkelanjutan.
Dimana, wirausaha lebih berorientasi pada pertumbuhan bisnis, inovasi, serta penciptaan nilai baru di pasar.
2. Fokus Utama
Perbedaan wiraswasta dan wirausaha dari fokus utama.
Wiraswasta berfokus pada pekerjaan yang ada sekarang, mereka menjalankan bisnis berdasarkan keterampilan yang sudah dikuasai dan cenderung melakukan pengelolaan yang bersifat statis. Biasanya, lebih mengutamakan keuntungan dan kestabilan jangka pendek.
Sedangkan wirausaha berfokus pada peluang dan potensi pertumbuhan di masa depan. Seorang wirausaha mencari peluang baru dan berinovasi untuk menciptakan atau mengembangkan pasar.
Mereka lebih berani mengambil risiko besar untuk jangka panjang.
3. Inovasi
Wiraswasta sering kali tidak terlalu menekankan pada inovasi, kalau wirausaha sangat menekankan pada inovasi.
Dimana wirausaha selalu mencari cara untuk meningkatkan produk atau layanan, menciptakan sesuatu yang baru, atau membuka pasar baru. Kreativitas dan kemampuan melihat peluang adalah elemen penting dalam wirausaha.
Seorang wiraswasta cenderung mempertahankan bisnis dengan model atau metode yang sudah ada dan bekerja dengan baik. Maka dari itu, fokus mereka lebih kepada menjaga kelangsungan usaha.
Baca juga: 7 Sifat Kepemimpinan Wajib Dimiliki Pebisnis, Sudah Memilikinya?
4. Pengelolaan Risiko
Wiraswasta lebih cenderung menghindari risiko besar dan lebih memilih stabilitas serta keamanan dalam menjalankan bisnis. Mereka berusaha untuk menghindari ketidakpastian dan menjalankan bisnis dengan cara yang telah terbukti berhasil.
Wirausaha cenderung berani mengambil risiko untuk mendapatkan hasil yang lebih besar di masa depan. Mereka tidak takut untuk menghadapi kegagalan, karena kegagalan dianggap sebagai bagian dari proses menuju sukses yang lebih besar.
5. Skala Usaha
Dari skala usaha yang dijalanin, wiraswasta cenderung mengelola bisnis dalam skala kecil atau menengah dan sering kali bertujuan untuk mempertahankan usaha di level tersebut. Dengan begitu, mereka fokus pada pengelolaan bisnis sehari-hari.
Sedangkan wirausaha memiliki visi untuk mengembangkan bisnis menjadi lebih besar dan menjangkau pasar yang lebih luas. Sekaligus memiliki ambisi untuk terus memperbesar skala usaha dan menciptakan dampak yang lebih luas.
6. Tujuan
Wiraswasta lebih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan diri sendiri dan keluarga. Mereka bekerja untuk mencapai keuntungan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan merasa puas dengan kestabilan bisnis yang mereka jalani.
Wirausaha memiliki tujuan yang lebih besar, yaitu menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat, menciptakan lapangan pekerjaan, serta memberikan dampak positif bagi ekonomi dan lingkungan di sekitarnya.
7. Kepemimpinan
Wiraswasta sering kali bekerja sendiri atau dengan sedikit karyawan dan terlibat langsung dalam semua aspek bisnis. Sedangkan wirausaha cenderung membangun tim dan mendelegasikan tugas. Karena, fokus pada visi besar dan strategi untuk pertumbuhan perusahaan, bukan hanya menjalankan operasi harian.
Baca juga: 10 Karakteristik Wirausaha Untuk Menuju Sukses yang Wajib Dimiliki
8. Mentalitas
Perbedaan wiraswasta dan wirausaha berikutnya dari mentalitas. Dimana, seorang wiraswasta cenderung memiliki mentalitas pekerja keras yang terfokus pada keberhasilan bisnis mereka secara pribadi, sering kali menghindari tantangan besar untuk menjaga kestabilan.
Kalau kamu mencari pemimpin yang memiliki mentalitas seorang visioner, wirausaha jawabannya. Karena, mereka tidak takut gagal dan terus berusaha mencari inovasi untuk mencapai kesuksesan jangka panjang.
Jenis-Jenis Wiraswasta

Dalam dunia bisnis, setiap wiraswasta memiliki gaya dan pendekatan yang berbeda dalam menjalankan usahanya. Perbedaan ini dipengaruhi oleh pengalaman, tujuan, kemampuan mengambil risiko, hingga kondisi lingkungan bisnis.
Oleh karena itu, penting untuk memahami jenis-jenis wiraswasta agar kamu dapat mengidentifikasi tipe mana yang paling sesuai dengan gaya bisnis atau rencana pengembangan usaha kamu.
Wiraswasta sendiri memiliki beberapa jenis. Dikutip dari buku Ekonomi Pembangunan yang ditulis oleh Lestari Sukarniati, dkk, berikut ini jenis wiraswasta yang mesti kamu ketahui.
1. Innovative Entrepreneurship
Innovative entrepreneur adalah tipe pengusaha yang secara aktif mencari dan mengembangkan ide, produk, atau proses baru.
Mereka berfokus pada penciptaan solusi unik, yang sering kali menghadirkan inovasi penting bagi bisnis atau industri mereka.
Tipe pengusaha ini menyukai hal-hal baru dan perubahan, serta terus mencari cara untuk meningkatkan penawaran atau operasi mereka.
Pengusaha yang inovatif sangat penting dalam mendorong kemajuan teknologi dan model bisnis baru, karena mereka mengambil risiko dengan memperkenalkan konsep yang belum teruji yang berpotensi mengganggu pasar dan industri yang ada.
2. Imitative Entrepreneurship
Selanjutnya, ada imitative entrepreneur.
Nah, imitative entrepreneur adalah bentuk kewirausahaan di mana individu atau bisnis meniru ide, produk, atau layanan yang sudah ada alih-alih menciptakan sesuatu yang sama sekali baru.
Para wirausahawan ini mengamati inovasi atau model bisnis yang berhasil dan menerapkannya di berbagai pasar atau wilayah yang belum menerapkannya.
Meskipun wirausahawan imitatif tidak memperkenalkan konsep asli, mereka sering kali mengadaptasi atau menyempurnakan ide yang sudah ada agar sesuai dengan kebutuhan lokal, sehingga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dengan mengisi kesenjangan pasar dan memperluas akses ke solusi yang terbukti.
3. Fabian Entrepreneur
Jenis wiraswasta yang berikutnya ada Fabian entrepreneur.
Fabian entrepreneur adalah tipe pebisnis yang cenderung berhati-hati dan ragu dalam mengadopsi ide atau inovasi baru. Berbeda dari pengusaha yang lebih agresif atau berani mengambil risiko.
Umumnya wiraswasta tipe fabian ini hanya akan membuat perubahan atau mengadopsi praktik baru jika mereka benar-benar yakin bahwa hal itu aman atau perlu.
Mereka lebih suka mengamati cara kerja inovasi di pasar sebelum memutuskan untuk menerapkannya. Dengan pendekatan yang hati-hati ini membantu mereka menghindari risiko tetapi juga dapat menyebabkan mereka kehilangan peluang awal.
4. Drone Entrepreneurship
Jenis pengusaha yang terakhir, yaitu Drone entrepreneur yang merujuk pada jenis kewirausahaan di mana individu atau bisnis menolak perubahan dan inovasi.
Mereka lebih suka mempertahankan cara-cara tradisional dalam berbisnis, bahkan ketika teknologi atau metode baru diperkenalkan yang dapat meningkatkan efisiensi atau keuntungan.
Para pengusaha ini sering gagal beradaptasi dengan perubahan pasar, kemajuan teknologi, atau permintaan konsumen baru, yang dapat mengakibatkan stagnasi atau penurunan dalam bisnis mereka.
Istilah ini kontras dengan jenis kewirausahaan yang lebih proaktif yang merangkul inovasi dan perbaikan berkelanjutan.
Peran Wiraswasta dalam Perekonomian
Wiraswasta bukan hanya sekadar individu yang membuka usaha sendiri. Dalam skala nasional, mereka adalah penggerak utama roda ekonomi. Peran mereka sangat terasa, terutama di negara berkembang seperti Indonesia, di mana UMKM mendominasi pasar.
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai bagaimana wiraswasta memberi dampak nyata bagi perekonomian:
1. Menciptakan Lapangan Kerja Baru
Setiap usaha yang dibangun oleh wiraswasta sekecil apa pun tentunya berpotensi membuka peluang kerja.
- Warung makan mempekerjakan asisten atau juru masak.
- Laundry rumahan butuh tenaga tambahan.
- Online shop memerlukan admin, packing staff, atau kurir freelance.
Karena jumlah pelaku wiraswasta sangat besar, dampaknya menjadi masif bagi penyerapan tenaga kerja nasional. UMKM, yang sebagian besar dijalankan oleh wiraswasta, menyerap ±97% tenaga kerja di Indonesia (Kemenkop UKM).
2. Menggerakkan Perekonomian Lokal
Wiraswasta membantu menciptakan perputaran ekonomi di daerah. Contohnya:
- Petani mandiri menjual hasil panen ke pasar lokal.
- Pemilik warung kuliner membeli bahan baku dari pedagang lokal.
- Pelaku bisnis online membeli suplai dari produsen sekitar.
Setiap transaksi kecil yang dilakukan wiraswasta membentuk rantai ekonomi yang saling terhubung dan memperkuat ekonomi setempat.
3. Mendorong Inovasi dan Persaingan Sehat
Walaupun tidak semua wiraswasta inovatif seperti wirausaha, banyak dari mereka tetap berinovasi untuk bertahan dan bersaing.
Contohnya:
- Warung makan menciptakan menu baru.
- Penjual online memodifikasi kemasan agar lebih menarik.
- Pengrajin lokal membuat produk yang mengikuti tren.
Semua inovasi kecil ini membantu mendorong perkembangan industri di berbagai sektor.
4. Menambah Penerimaan Negara
Semakin banyak bisnis yang berjalan dan menghasilkan keuntungan, semakin besar potensi penerimaan negara dari pajak. Contoh kontribusi wiraswasta adalah
- Pajak UMKM (Final PPh 0.5%)
- Pajak pegawai yang bekerja di bisnis tersebut
- PPN dari pembelian barang/jasa
Artinya, aktivitas usaha wiraswasta secara tidak langsung memperkuat kemampuan pemerintah dalam membiayai pembangunan.
5. Mengurangi Ketimpangan Ekonomi
Wiraswasta membuka peluang bagi siapa saja termasuk masyarakat berpendapatan rendah untuk meningkatkan taraf hidup. Contoh nyata:
- Ibu rumah tangga membuka bisnis katering rumahan.
- Pemuda desa memulai usaha tanaman hias.
- Anak muda memulai brand fashion dari skala kecil.
Dengan begitu, kesempatan ekonomi menjadi lebih merata, tidak hanya terpusat di kota besar atau perusahaan besar saja.
6. Meningkatkan Daya Saing Nasional
Semakin banyak pelaku usaha di berbagai sektor, semakin kuat fondasi ekonomi suatu negara. Wiraswasta memperkuat daya saing dengan:
- mendiversifikasi produk lokal,
- meningkatkan kualitas layanan,
- mengembangkan talenta dan skill,
- mendorong ekspansi pasar dari lokal ke nasional hingga global.
Banyak brand besar Indonesia yang dulunya dimulai dari usaha kecil oleh seorang wiraswasta — dan kini membawa produk lokal ke pasar internasional.
7. Mendorong Pemerataan Pembangunan
Wiraswasta tidak hanya muncul di kota—justru banyak yang tumbuh di desa. Contohnya:
- UMKM kuliner khas daerah
- Kerajinan lokal
- Wisata desa
- Pertanian dan peternakan mandiri
Saat usaha-usaha ini berkembang, daerah yang sebelumnya terbelakang ikut bangkit secara ekonomi. Infrastruktur pun ikut berkembang karena adanya aktivitas ekonomi baru.
Contoh Wiraswasta
- Pemilik Warung Makan: Seorang individu yang membuka dan mengelola usaha makanan kecil seperti warung atau kafe.
- Penjual Online: Orang yang menjalankan toko online melalui platform e-commerce atau media sosial.
- Tukang Jahit: Menjalankan bisnis jahitan pakaian dengan melayani permintaan pelanggan secara mandiri.
- Petani Mandiri: Petani yang mengelola lahan sendiri, menghasilkan dan menjual produk pertanian.
- Pengelola Laundry: Menyediakan layanan laundry rumahan secara mandiri.
Di tengah perkembangan pasar yang cepat dan kompetitif, peran wiraswasta tidak hanya sebatas membuka usaha, tetapi juga menjadi agen perubahan yang mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi.
Dengan kemampuan membaca peluang, keberanian mengambil risiko, dan komitmen untuk terus belajar, seorang wiraswasta dapat berkembang dari skala kecil menjadi bisnis yang memiliki dampak luas di masyarakat.
Menjadi wiraswasta adalah perjalanan panjang penuh tantangan tetapi juga penuh peluang. Selama kamu memiliki tekad yang kuat, kemampuan adaptasi, dan strategi yang tepat, potensi keberhasilannya sangat besar.
Mereka semua menjalankan bisnis sendiri dan bertanggung jawab atas pengelolaan serta risiko usahanya.
Sekarang kamu udah tahukan kalau wiraswasta memainkan peran penting dalam mendorong perekonomian, dengan kemampuan untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan, dan memajukan inovasi di berbagai sektor.
Melalui keberanian mengambil risiko dan kemandirian dalam mengelola usaha, seorang wiraswasta mampu memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi.
Dalam dunia yang terus berubah, peran wiraswasta tetap relevan, baik dalam skala kecil maupun besar.