Meraih kesuksesan dalam membangun sebuah bisnis online membutuhkan waktu yang cukup lama bukan?
Tidak mungkin terjadi dalam semalam saja, pastinya akan mengalami berbagai tahapan dan nggak mudah.
Mulai dari mengurus setiap kebutuhan bisnis seperti katalog produk hingga waktu pemrosesan pesanan.
Di dalam artikel ini, kamu akan menemukan dan memahami bagaimana sih cara pengelolaan bisnis online di platform ecommerce secara singkat dalam 5 langkah ini.
Langkah 1. Mengatur SKU Produk
Biasanya pelaku usaha sering merasa kesulitan mengatur produk jualannya apalagi kalau barang yang dijual berbagai macam.
Kalau kamu masih bingung harus mulai darimana coba untuk identifikasi produk, supaya barang bisa diatur lebih mudah bisa menggunakan kode SKU.
Mungkin masih terdengar asing bagi beberapa orang tapi pastinya Stock keeping unit punya peran penting untuk jualan di platform ecommerce.
Saat kamu membuat SKU pastikan semua komponen ini ada di kode SKU produk.
- Penggunaan huruf kapital, angka, dan karakter spesial
- Panjang nama SKU tidak lebih dari 40 karakter
- Jangan menggunakan simbol selain (-)
- Tidak boleh pakai spasi
Terus kalau ada produk yang punya varian warna dan ukuran berbeda gimana ?
Pembuatan SKU bisa menggunakan kode unik, contohnya diambil dari singkatan dan rincian produk.
Misalnya nih kamu menjual produk sepatu Nike dengan warna yang bervariasi seperti sepatu Nike biru dengan ukuran 15, kamu bisa menulis kode SKU SN15-B.
Langkah 2. Upload Produk Secara Masal
Mengupload produk membuat sebagian orang yang jualan online apalagi di marketplace, terkadang merasa malas kalau harus mengunggahnya satu per satu ke toko online mereka.
Lamanya proses upload produk di semua toko sehingga menghabiskan banyak waktu.
Jadinya untuk menghemat waktu, kamu cuma copy paste deskripsi, upload ulang foto produk, dan yang biasanya buat lama memilih kategori produk di setiap marketplace.
Kalau sudah begitu, tentu kamu akan mencari cara cepat untuk mengupload produk yang lebih praktis serta hanya butuh beberapa kali klik dan produk sudah ada di marketplace.
Kamu dapat menggunakan sistem yang memiliki fitur crosslisting jadi nggak perlu upload produk satu per satu lagi ke marketplace.
Langkah 3. Kontrol Persediaan Barang
Ada beberapa hal yang bisa menghambat proses penjualan di platform toko online yaitu tidak adanya persediaan barang.
Kejadian kehabisan stok barang (overselling) menjadi hal yang harus dihindari oleh pebisnis karena bisa menyebabkan kerugian bisnis.
Pasti nggak mau dong mengalaminya, nah cara supaya tidak terjadi overselling produk maka kamu sebagai pebisnis harus bisa mengontrol stok barang.
Ada banyak cara memonitor stok barang yang bisa kamu lakukan secara manual maupun menggunakan sistem.
Misalnya sistem Jubelio, pada dibagian kontrol persediaan kamu dapat melihat daftar barang habis dan menipis, list barang paling laku dan tidak, sampai buat proyeksi.
Baca Juga: 4 Interpersonal Skill yang Wajib Dikuasai Untuk Bisnismu
A. Melihat Daftar Barang yang Habis dan Mulai Menipis
Daftar Barang Habis
Catatan stok barang menjadi kunci utama untuk melihat mana barang yang habis terjual sehingga produk yang dijual tidak akan muncul lagi di toko online kamu.
Disitulah kamu memutuskan akan membeli stok barang kembali atau tidak menjual produk tersebut lagi di marketplace.
Daftar Barang Menipis
Ketika kamu tahu barang apa aja yang persediaannya sudah mulai habis tanpa berpikir lama, pastinya kamu akan langsung membeli barang tersebut kembali.
Cara paling gampang kamu bisa membandingkan antara produk yang available stok barangnya dengan batas stok menipis.
Jumlah batas stok menipis, bisa kamu tentukan dulu batas bawah persediaan barang berapa jumlahnya.
Nah, dari data persediaan kamu bisa deh menentukan waktu reorder pembelian barang sebelum barang habis sehingga menghindari kehabisan stok.
B. Paham Daftar Produk Paling Laku Maupun Tidak Laku
Daftar Produk Paling Laku
Hal krusial bagi bisnis online biasanya mengetahui mana produk yang paling laku dan paling banyak dibeli pelanggan.
Terlebih lagi kalau mendekati acara besar di marketplace seperti harbolnas, produk yang kamu jual mencari incaran para pembeli.
Maka itu, kamu harus membuat data stok produk supaya persediaan lebih terkontrol, pasti kamu juga nggak mau mengalami stok produk yang paling laku ternyata persediaannya nggak ada.
Mau order lagi tapi waktu pembeliannya ke supplier udah tidak cukup, sehingga menyebabkan pendapatan penjualan kamu saat harbolnas menurun.
Pentingnya kamu mengecek daftar produk paling laku di platform ecommerce selama 90 hari serta sisa produk tersedia (Available).
Produk Tidak Laku
Setelah kamu mengetahui produk yang laku, langkah berikutnya mendata produk apa saja yang tidak laku.
Kamu bisa melihatnya berdasarkan tanggal terakhir produk tersebut terjual selama 90 hari dan total stok yang tersedia.
Dari data selama 90 hari dan apabila persediaan barang itu masih banyak dan ingin kamu habiskan.
Kamu bisa memutuskan strategi apa yang harus dilakukan supaya produk tersebut bisa laku terjual.
Misalnya saja, Anna Lara- Baggy Pants merupakan produk yang tidak laku dan stoknya lumayan banyak, kamu bisa mengadakan promosi berupa produk bundling.
C. Merancang Proyeksi Perkiraan Barang Habis
Biasanya masih ada pebisnis yang kebingungan nih kapan waktu yang tepat untuk melakukan restock barang di toko onlinenya.
Sebelum kamu membeli barang itu kembali, tentunya kamu memerlukan seluruh laporan data persediaan barang dulu bukan ?
Berbeda lagi kalau kamu menggunakan sistem, kamu udah bisa mengetahui rata-rata barang terjual per hari, perkiraan barang habis. sampai kapan waktu kamu harus restock.
Langkah 4. Memproses Pesanan Secara Singkat
Penjualan yang tinggi menjadi impian para pebisnis, maka itu kamu wajib menguasai cara memproses pesanan yang efektif dan efisien.
Cara kamu proses pesanan akan berpengaruh terhadap waktu yang dibutuhkan untuk memproses sebuah pesanan.
Mulai dari pesanan masuk hingga barang dikirim kepada pembeli, dengan mengelola pesanan barang yang cepat.
Kamu bisa mengalokasikan waktu lebih banyak untuk menyusun strategi lainnya.
Untuk alur pemrosesan pesanan ada beberapa macam yang disesuaikan berdasar kondisi dan kebutuhan, yaitu :
- Metode Picklist
- Metode Cetak Label Pengiriman
A. Metode Picklist
Pemrosesan pesanan dengan metode picklist bisa dilakukan cukup mencetaknya atau menggunakan device ke lokasi penyimpanan dan mulai packing.
Berikutnya, kamu tinggal mencetak faktur serta label pengiriman dan kurir pun akan datang untuk mengambil pesanan.
Metode proses pesanan ini hanya memakan waktu 10-30 menit aja, jadi nggak perlu waktu lama untuk mengirimkan barang kepada pelanggan.
B. Metode Cetak Label Pengiriman
Masih banyak nih pebisnis yang kebingungan untuk memproses pesanan di platform ecommerce menggunakan metode cetak label pengiriman.
Caranya cukup mudah, kamu tinggal mensortir pesanan yang masuk berdasarkan sumber channel, jasa kurir, dan nomor pesanan aja.
Baru deh berikutnya tandai pesanan masuk yang ingin kamu ambil resinya dan cetak label pengiriman barang.
Langkah 5. Buat Pembukuan Keuangan
Bagi pebisnis disinilah kunci utama untuk mengetahui apakah bisnisnya berjalan dengan lancar atau tidak dan data apakah bisnisnya menghasilkan keuntungan.
Dalam membuat laporan keuangan, ketahui dulu kode akun keuangan, pemetaan akun, serta jenis kategori akun yang nantinya akan saling berkaitan.
Proses pembukuan keuangan sendiri pun pastinya akan melewati berbagai tahap penyusunan laporan seperti penyusunan neraca saldo, buku besar, dan laporan laba rugi.
A. Ketahui Penyusunan Neraca Saldo
Untuk mendapatkan laporan yang lebih terperinci, data tersebut bisa didapatkan dari laporan neraca saldo yang sudah berbentuk debit dan kredit.
Dengan laporan neraca saldo, kamu dapat mengetahui pengeluaran dan pendapatan lebih spesifik per tanggal dan kamu bisa mendapatkannya dalam bentuk fisik pula.
Hanya saja penyusunan pembukuan neraca saldo dilakukan melalui sistem.
B. Pahami Cara Membuat Buku Besar
Sebagai pebisnis, kamu pasti harus mengetahui serta memahami aktivitas setiap akun keuangan secara spesifik, misalnya sesuaikan berdasarkan Chart of Account (CoA) dan per tanggal.
Cara membuat buku besar melalui sistem bisa kamu dapatkan dengan mudah, cukup melakukan pengaturan tanggal mulai sampai akhir pembuatan buku besar, lalu dicetak.
C. Buat Laporan Laba Rugi
Untuk mengetahui aktivitas bisnis yang berkaitan dengan laporan pendapatan dan biaya perusahaan yang menghasilkan keuntungan bersih, kamu dapat melihatnya dari laporan laba rugi.
Biasanya pebisnis memutuskan rencana bisnis kedepannya dengan laporan ini dan akan dibuat di akhir tahun atau periode usaha.
Data yang ditampilkan bisa didapatkan setiap bulannya atau periode yang diinginkan, misalnya laporan laba rugi antara bulan februari dan april.
Kesimpulan
Memulai serta menjalankan sebuah bisnis online di platform ecommerce saat ini bukanlah hal yang sulit bagi para pelaku usaha.
Terlebih lagi saat menemukan cara mengelola penjualan yang lebih efektif dan efisien menjadi impian untuk pebisnis.
Mulai dari urus pembuatan katalog produk, proses pesanan bahkan sampai penyusunan keuangan.
Oleh karena itu, muncul berbagai macam sistem yang membantu urus jualan online lebih mudah, jadi udah nggak ada alasan lagi untuk urus semuanya secara manual.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang Jubelio, silahkan klik tombol di bawah ini.