Lewati ke konten
Jubelio Blog
Jubelio Blog
  • Insight Bisnis
    • Chat Commerce
    • Inventory Management
    • Logistik
    • Omnichannel
    • Software Kasir
    • Warehouse Management System
    • Strategi Marketing
    • Tips Marketplace
    • Website Online
  • Produk Update
  • Cerita Pebisnis
  • Solusi Bisnis
    • Aplikasi Akuntansi
    • Aplikasi Stok Barang
  • Insight Bisnis
    • Chat Commerce
    • Inventory Management
    • Logistik
    • Omnichannel
    • Software Kasir
    • Warehouse Management System
    • Strategi Marketing
    • Tips Marketplace
    • Website Online
  • Produk Update
  • Cerita Pebisnis
  • Solusi Bisnis
    • Aplikasi Akuntansi
    • Aplikasi Stok Barang
Search
COBA GRATIS
Daftar Isi
Insight Bisnis
Insight Bisnis
  • Desember 5, 2025

BEP (Break Even Point): Rumus, Manfaat, dan Contoh Cara Menghitung

  • Desember 5, 2025

Penulis:

  • Picture of Darin Rania Darin Rania
BEP (Break Even Point) Rumus, Manfaat, dan Contoh Cara Menghitung
Key Highlights
  • BEP (Break Even Point) adalah titik impas di mana jumlah total pendapatan pada bisnis sama dengan jumlah total biaya yang dikeluarkan.
  • Terdapat 2 rumus Break Even Point atau BEP yaitu BEP Unit dan BEP Rupiah. Rumus untuk menghitung BEP unit yaitu Biaya Tetap / (Harga Jual Per Unit – Biaya Variabel Per Unit). Lalu, rumus untuk menghitung BEP rupiah yaitu BEP Unit x Harga Jual per Unit atau Biaya Tetap / (1 – (Biaya Variabel Per Unit / Harga Jual Per Unit))
  • Permudah kelola seluruh operasional bisnis Anda dari mulai kelola pesanan, stok barang, gudang WMS, akuntansi bisnis, hingga pengiriman dengan menggunakan sistem Omnichannel Jubelio. Coba secara GRATIS dengan klik tombol di bawah ini!
Klik untuk Coba Gratis

Salah satu tujuan tiap bisnis yang paling mendasar adalah menghasilkan keuntungan.

Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, ada satu konsep yang sangat penting untuk dipahami, yaitu Break Even Point (BEP).

Dalam pengelolaan keuangan, BEP menjadi indikator kunci yang membantu bisnis mengetahui kapan pendapatan mereka sudah cukup untuk menutupi semua biaya yang dikeluarkan, baik biaya tetap maupun variabel.

Dengan memahami dan menghitung BEP dengan tepat memungkinkan pemilik usaha untuk merencanakan strategi yang lebih matang dan meminimalkan risiko kerugian.

Lalu, apa itu BEP? Nah, kamu bisa simak penjelasan lengkap mengenai pengertian break even point dan contohnya di artikel ini.

Apa itu BEP (Break Even Point)?

BEP atau Break Even Point adalah titik acuan di mana total pendapatan perusahaan sama dengan total biaya yang dikeluarkan, sehingga perusahaan tidak mengalami laba maupun rugi.

Dengan kata lain, BEP menunjukkan jumlah penjualan minimum yang harus dicapai agar bisnis dapat menutupi seluruh biaya operasionalnya.

BEP sering digunakan oleh pemilik usaha, investor, dan manajer untuk menentukan strategi harga, anggaran, serta analisis profitabilitas.

Fungsi BEP dalam bisnis adalah untuk menentukan titik di mana pendapatan sama dengan total biaya, baik tetap maupun variabel.

Hal ini membantu perusahaan mengetahui kapan mereka mulai menghasilkan keuntungan, serta berapa banyak produk atau jasa yang perlu dijual agar menutupi biaya operasional.

Dengan mengetahui BEP, bisnis bisa membuat keputusan yang lebih baik terkait harga jual, volume produksi, dan strategi pemasaran, serta meminimalkan risiko kerugian.

Selain itu, BEP juga membantu dalam perencanaan anggaran dan pengelolaan keuangan bisnis secara keseluruhan.

Baca juga: Arti Stock On Hand, Jenis, dan Cara Mengelola Stok yang Efisien

Mengapa Break Even Point Penting Bagi Bisnis?

Pentingnya Break Even Point dalam bisnis terletak pada kemampuannya membantu pengusaha menentukan kapan pendapatan mulai melebihi biaya, atau kapan bisnis mencapai titik impas.

Dengan memahami Break Even Point, bisnis dapat:

  1. Menetapkan target penjualan yang realistis.
  2. Menilai kelayakan investasi atau strategi ekspansi.
  3. Mengelola risiko kerugian dengan lebih baik.
  4. Membuat perencanaan keuangan yang lebih akurat.

BEP memberikan panduan penting dalam pengambilan keputusan strategis untuk mencapai profitabilitas. Selain hal tersebut, masih ada beberapa alasan penting BEP bagi sebuah bisnis.

  1. Menentukan harga jual: Dimana, BEP dapat digunakan untuk menetapkan harga produk atau jasa yang tidak hanya menutupi biaya, tetapi juga menghasilkan keuntungan.
  2. Merencanakan target penjualan: Dengan mengetahui BEP, bisnis dapat menetapkan target penjualan yang realistis.
  3. Menganalisis dampak biaya: Mengidentifikasi bagaimana perubahan biaya tetap dan variabel mempengaruhi BEP.

Baca juga: Apa Itu Laba? Definisi, Jenis, dan Cara Menghitungnya

Manfaat Menentukan BEP

1. Menentukan Harga Minimal

Mengetahui Break Even Point (BEP) membantu bisnis memahami batas bawah harga yang masih aman untuk dijual agar tidak menimbulkan kerugian.

Dari perhitungan ini, Anda bisa mengetahui berapa banyak unit yang harus terjual agar biaya produksi dan operasional dapat tertutup.

Harga bisa disesuaikan untuk mencapai target profit. Begitu juga dengan resikonya, apakah sebuah produk layak masuk pasar atau justru berpotensi membebani cashflow.

2. Mengevaluasi Kinerja Bisnis

BEP jadi indikator penting untuk melihat apakah operasional bisnis berjalan sehat atau tidak. Melalui BEP, perusahaan bisa menilai apakah penjualan yang dicapai sudah cukup untuk menutup seluruh biaya.

Jika penjualan berada di atas BEP, bisnis berada di zona aman karena sudah menghasilkan laba.

Jika penjualan masih di bawah BEP, artinya perusahaan sedang merugi dan perlu melakukan evaluasi dari sisi efisiensi biaya, strategi pemasaran, maupun struktur harga.

3. Membantu Mengevaluasi Resiko Bisnis

Analisis dipakai untuk menjadi alat penting untuk membaca resiko sebelum mengambil keputusan besar. Dengan mengetahui berapa banyak produk yang harus terjual agar tidak rugi, Anda bisa memetakan apakah sebuah produk, investasi baru, atau ekspansi pasar memiliki peluang yang realistis atau justru berpotensi membebani keuangan.

BEP juga membantu bisnis menjaga efisiensi dalam alokasi anggaran, penentuan biaya operasional, maupun perencanaan kapasitas.

4. Mengukur Efisisensi Biaya dari Waktu ke Waktu

Membandingkan angka BEP dari tahun ke tahun memberi gambaran jelas tentang seberapa efisien biaya operasional perusahaan. Jika titik impas terus naik, itu bisa menjadi sinyal bahwa biaya tetap atau biaya variabel membengkak lebih cepat daripada peningkatan penjualan.

Faktor yang Mempengaruhi BEP

Faktor-faktor ini harus dikelola secara hati-hati untuk mencapai dan melewati BEP agar bisnis bisa mulai meraih keuntungan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi BEP (Break Even Point) dalam bisnis meliputi:

1. Biaya Tetap

Pengeluaran tetap seperti sewa, gaji, dan utilitas. Semakin tinggi biaya tetap, semakin besar volume penjualan yang dibutuhkan untuk mencapai BEP.

2. Biaya Variabel

Biaya produksi yang bervariasi dengan jumlah barang yang dijual, seperti bahan baku dan tenaga kerja langsung. Biaya variabel yang tinggi akan meningkatkan BEP.

3. Harga Jual Produk

Jika harga jual naik, BEP akan turun karena lebih sedikit unit yang perlu dijual untuk menutup biaya.

4. Volume Penjualan

Jumlah produk yang dijual. Meningkatkan volume penjualan dapat mempercepat pencapaian BEP.

5. Skala Ekonomi

Peningkatan efisiensi produksi pada jumlah yang lebih besar dapat menurunkan biaya variabel per unit, mengurangi BEP.

Rumus Cara Menghitung BEP

Secara umum, cara menghitung BEP (Break Even Point) bisa dilakukan dengan dua metode, yaitu BEP Unit dan BEP Penjualan.

1. Rumus BEP Unit

Rumus menghitung BEP adalah:

​Cara menghitung BEP Unit

2. Rumus BEP Rupiah

Jika ingin menghitung BEP dalam bentuk pendapatan, rumus BEP Rupiah adalah:Cara menghitung BEP Rupiah

Contoh Menghitung BEP dalam Unit dan Rupiah

Misalnya, sebuah perusahaan memiliki biaya tetap sebesar Rp10.000.000, harga jual per unit produk Rp100.000, dan biaya variabel per unit Rp60.000.

  • Fixed Cost = Rp 10.000.000
  • Harga jual per unit = Rp 100.000
  • Biaya variabel per unit = Rp 60.000

Hitung CM/unit (Contribution Margin)

100.000 – 60.000 = 40.000

10.000.000 / 40.000 = 250 Unit

yang artinya, Anda harus menjual 250 unit untuk balik modal.

Hitung CMR

40.000 / 100.000 = 0.4

10.000.000 / 0.4 = 25.000.000

yang artinya, Anda harus menghasilkan penjualan sebesar Rp. 25.000.000 untuk mencapai BEP.

Nah, sekarang kamu sudah memahami Break Even Point (BEP) sangat penting bagi setiap bisnis untuk mencapai kesuksesan finansial bisnis.

Dengan mengetahui BEP, kamu dapat menentukan strategi yang lebih tepat, mengelola risiko kerugian, serta merencanakan anggaran dan harga jual dengan lebih efektif.

Karena, bisa dibilang BEP merupakan alat yang vital dalam membuat keputusan yang berfokus pada profitabilitas dan kelangsungan usaha.

Oleh karena itu, setiap bisnis, baik yang baru maupun yang sudah berkembang, harus selalu memperhatikan dan menghitung BEP secara teliti untuk memastikan bahwa usaha yang dijalankan dapat berkembang dan menguntungkan.

COBA SEKARANG!

Daftar Isi

Bagikan artikel ini
Platform Omnichannel #1 di Indonesia

Platform buat kelola jualan online, offline serta urus gudang dan pengiriman dalam satu sistem.

Coba Gratis
Kelola Bisnis Pakai Jubelio
Bagikan artikel ini
Platform Omnichannel #1 di Indonesia

Platform buat kelola jualan online, offline serta urus gudang dan pengiriman dalam satu sistem.

Coba Gratis

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan (FAQ)

Biaya apa saja yang terkait BEP?

Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya yang tidak mempengaruhi produksi atau penjualan seperti biaya tempat dan gaji karyawan.

Biaya Variabel (Variable Cost)

Biaya yang mempengaruhi produksi atau penjualan seperti biaya bahan jualan, biaya listrik, dan biaya air.

Biaya Campuran (Mixed Cost)

Biaya yang merupakan gabungan antara biaya tetap dan variabel.

Artikel Terkait

cari sewa gudang di jakarta
Insight Bisnis

Bingung Cari Sewa Gudang di Jakarta? Ini Dia Jawabannya

Desember 17, 2025
sortir adalah
Insight Bisnis

Mengenal Sortir Barang dan Kendala yang Dihadapi Seller dalam Melakukannya

Desember 12, 2025
sortir adalah
Insight Bisnis

Apa Itu Sortir Paket? Pengertian, Tujuan, Cara dan Proses

Desember 12, 2025
Show More Post
  • Home
  • Insight Bisnis
  • BEP (Break Even Point): Rumus, Manfaat, dan Contoh Cara Menghitung

PT. Guardia Teknologi Indonesia

Sampoerna Strategic Square North Tower Lt. 16, Jl. Jend. Sudirman Kav 45-46, Karet Semanggi, Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Layanan Pengaduan Konsumen
JUBELIO
Email : [email protected]

Click: Whistleblowing System

Direktorat Jendral Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

Whatsapp: +62 853 1111 1010

Instagram Facebook Linkedin Youtube

Kebijakan Kami

  • Syarat & Ketentuan
  • Privasi & Keamanan Data

Perusahaan

  • Tentang Jubelio
  • Event & Promo
  • Karir
  • Hubungi Kami

Solusi

  • Aplikasi Stok Barang
  • Aplikasi Akuntansi

Resources

  • Bantuan
  • Dokumentasi API
  • Publikasi
  • Blog
  • FAQ

©2025 PT. Guardia Teknologi Indonesia

  • Insight Bisnis
    • Chat Commerce
    • Inventory Management
    • Logistik
    • Omnichannel
    • Software Kasir
    • Warehouse Management System
    • Strategi Marketing
    • Tips Marketplace
    • Website Online
  • Produk Update
  • Cerita Pebisnis
  • Solusi Bisnis
    • Aplikasi Akuntansi
    • Aplikasi Stok Barang
COBA GRATIS