Pre order adalah salah satu strategi penjualan yang semakin populer di kalangan bisnis modern.
Dalam era digital ini, pre-order tidak hanya membantu penjual dalam mengelola produksi dan stok, tetapi juga memberikan keuntungan eksklusif bagi pelanggan.
Lewat sistem ini, pelanggan dapat memesan produk yang belum tersedia di pasaran, bahkan sebelum produk tersebut dirilis secara resmi.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam apa itu pre order dan contohnya, serta keuntungan untuk penjual maupun pelanggan.
Apa Itu Pre Order?
Pre order adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses pemesanan barang atau produk yang belum tersedia di pasaran atau belum dirilis.
Dalam pre-order, pelanggan dapat memesan produk terlebih dahulu sebelum produk tersebut tersedia secara resmi. Setelah produk tersedia atau dirilis, pesanan pre-order akan diproses dan dikirimkan kepada pelanggan.
Baca juga: Apa Itu Reorder Point? Simak Penjelasan dan Manfaat untuk Bisnis
Ciri-Ciri Pre Order
Pre-order menjadi cara yang efektif bagi perusahaan untuk memastikan permintaan dan bagi konsumen untuk mendapatkan produk lebih awal atau dengan keuntungan tambahan.
Berikut ini, ciri-ciri pre-order adalah sebagai berikut:
1. Produk Belum Tersedia
Barang yang dipesan belum tersedia atau belum dirilis di pasaran saat pesanan dilakukan. Pelanggan harus menunggu sampai barang diproduksi atau dirilis.
2. Pembayaran di Muka
Pelanggan biasanya diminta untuk melakukan pembayaran penuh atau memberikan uang muka (deposit) saat melakukan pre-order. Ini bertujuan untuk mengamankan pesanan dan mengonfirmasi minat pembeli.
3. Pengiriman Tertunda
Produk baru akan dikirim setelah barang siap atau sudah tersedia. Proses pengiriman umumnya lebih lama dibandingkan pembelian barang yang sudah ada di stok.
4. Kepastian Stok
Dengan melakukan pre-order, pelanggan mendapatkan kepastian bahwa mereka akan menerima produk yang mungkin terbatas ketersediaannya atau sangat diminati, sehingga mengurangi risiko kehabisan stok saat produk dirilis.
5. Estimasi Waktu Pengiriman
Saat melakukan pre-order, biasanya penjual memberikan estimasi kapan produk akan tersedia atau dikirim. Namun, jadwal ini bisa berubah tergantung pada proses produksi atau distribusi.
6. Diskon atau Bonus Eksklusif
Pre-order sering disertai dengan penawaran khusus seperti diskon, bundling produk, atau bonus eksklusif untuk menarik minat pembeli lebih awal.
Baca juga: Tembus 1000+ Order Cuma Pakai Strategi Jualan Online Ini!
7. Menguji Permintaan Pasar
Pre-order sering digunakan oleh penjual untuk mengukur minat pasar terhadap suatu produk sebelum diproduksi dalam jumlah besar atau dirilis secara massal.
Keuntungan dari Sistem Pre Order
Sistem pre-order menawarkan sejumlah keuntungan baik untuk pelanggan maupun penjual. Secara umum, keuntungan pre order bagi Pelanggan adalah Mendapatkan akses eksklusif, jaminan produk, harga khusus, kenyamanan, dan peningkatan layanan.
Sedangkan, keuntungan pre order bagi penjual adalah pengukuran minat pasar, pengurangan risiko stok, pembiayaan produksi, peningkatan loyalitas, efisiensi logistik, dan pemasaran produk.
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai manfaat pre-order dari kedua perspektif:
Keuntungan Pre-Order bagi Pelanggan
-
Akses Eksklusif ke Produk Terbaru atau Edisi Terbatas: Pelanggan yang melakukan pre-order sering kali mendapatkan akses ke produk sebelum tersedia di pasar umum. Ini sangat menguntungkan bagi mereka yang ingin menjadi yang pertama memiliki produk, terutama jika itu adalah produk edisi terbatas.
-
Jaminan Kepemilikan: Dengan melakukan pre-order, pelanggan dijamin mendapatkan produk yang mungkin cepat habis saat diluncurkan di pasar. Ini menghindari situasi di mana produk ludes terjual sebelum mereka memiliki kesempatan untuk membelinya.
-
Harga Khusus atau Diskon Pre-Order: Beberapa bisnis menawarkan harga khusus atau diskon bagi pelanggan yang melakukan pre-order. Ini memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk mendapatkan produk dengan harga lebih murah dibandingkan ketika produk sudah dirilis resmi.
-
Kemudahan dan Kenyamanan: Pelanggan tidak perlu khawatir tentang harus buru-buru mencari produk pada hari peluncuran. Dengan pre-order, mereka bisa memesan lebih awal dari rumah dan menunggu produk dikirim langsung.
-
Peningkatan Layanan Pelanggan: Dalam beberapa kasus, bisnis memberikan layanan pelanggan khusus bagi pelanggan pre-order, seperti prioritas dalam pengiriman atau dukungan lebih cepat.
Baca juga: Apa Itu Repeat Order? Simak Arti, Tujuan, dan Strateginya
Keuntungan Pre-Order bagi Penjual
-
Pengujian Minat Pasar: Pre-order memungkinkan bisnis untuk mengukur minat dan permintaan sebelum memproduksi barang dalam jumlah besar. Ini membantu mereka menghindari risiko overproduksi atau kekurangan stok.
-
Mengurangi Risiko Overstocking: Dengan pre-order, penjual bisa memproduksi produk berdasarkan jumlah pesanan yang diterima, sehingga meminimalkan risiko menyimpan stok yang tidak terjual.
-
Pembiayaan Produksi: Pre-order memberikan keuntungan finansial karena pelanggan sering kali harus membayar penuh atau membayar deposit di awal. Uang ini dapat digunakan oleh bisnis untuk membiayai produksi produk atau menutupi biaya operasional lainnya.
-
Membangun Loyalitas dan Eksklusivitas: Menawarkan pre-order memberikan rasa eksklusivitas kepada pelanggan, yang dapat membantu membangun loyalitas terhadap brand. Pelanggan yang merasa mendapatkan perlakuan istimewa lebih cenderung menjadi pelanggan setia.
-
Mengelola Produksi dan Logistik Lebih Efisien: Dengan mengetahui jumlah pesanan melalui pre-order, penjual bisa lebih efisien dalam merencanakan produksi dan logistik. Mereka bisa menghindari masalah kelebihan atau kekurangan produksi dan memprediksi kapan harus memulai pengiriman.
-
Menciptakan Hype dan Pemasaran Produk: Pre-order bisa digunakan sebagai strategi pemasaran untuk membangun antisipasi dan hype sebelum produk diluncurkan. Dengan kampanye pre-order yang efektif, bisnis dapat menciptakan buzz yang meningkatkan penjualan ketika produk resmi diluncurkan.
Jenis-Jenis Pre Order
Ada berbagai jenis pre order yang bisa kamu sesuaikan dengan industri dan metode yang digunakan untuk menjalankan pre-order.
Nah, berikut ini adalah beberapa jenis pre-order yang umum digunakan, diantaranya:
1. Full Pre-Payment (Pembayaran Penuh di Muka)
Dalam jenis pre-order ini, pelanggan membayar harga penuh di awal ketika melakukan pemesanan.
Setelah pembayaran diterima, produk atau layanan akan disiapkan dan dikirim pada tanggal yang telah ditentukan. Umumnya, hal ini sering diterapkan di industri fashion, teknologi, dan makanan.
Jenis pre order ini contohnya adalah Pre order kue ulang tahun atau makanan catering yang mengharuskan pembayaran penuh saat pemesanan.
2. Deposit-Based Pre-Order (Pre-Order Berbasis Deposit)
Pre-order berbasis deposit memerlukan pelanggan untuk membayar sebagian dari harga produk sebagai deposit di awal, dengan sisa pembayaran dilakukan ketika produk siap dikirim atau diambil. Ini memberikan fleksibilitas bagi pelanggan yang mungkin tidak siap membayar penuh di muka.
Misal, preorder tiket acara konser atau pernikahan di mana pelanggan membayar deposit, dan sisa pembayaran dilunasi saat acara berlangsung.
3. Made-to-Order (Dibuat Sesuai Pesanan)
Dalam jenis pre-order ini, produk hanya diproduksi setelah pelanggan melakukan pemesanan. Ini membantu bisnis menghindari overstocking dan memastikan hanya memproduksi barang sesuai dengan permintaan yang ada.
Jenis preorder ini sering kali diterapkan dalam industri fashion dan furnitur, misalnya pembuatan pakaian custom di mana pelanggan memesan pakaian sesuai dengan ukuran atau desain spesifik mereka.
Baca juga: Cara Membuat Purchase Order
4. Limited Edition Pre-Order (Pre-Order Edisi Terbatas)
Jenis ini dilakukan untuk produk-produk edisi terbatas yang hanya tersedia untuk pre-order dalam jumlah tertentu atau untuk waktu terbatas.
Setelah waktu atau kuota habis, pre-order ditutup. Ini biasanya digunakan untuk produk premium atau koleksi eksklusif. Contohnya, pre order sneaker edisi terbatas yang hanya tersedia dalam jumlah terbatas, dan biasanya diburu kolektor.
5. Pre-Order Seasonal (Pre-Order Musiman)
Jenis pre-order ini biasanya dilakukan untuk produk yang hanya tersedia pada musim tertentu, seperti makanan musiman atau produk liburan.
Preorder dibuka sebelum musim tersebut untuk memastikan ketersediaan produk, misalnya pada saat musim lebaran atau natal yang biasanya produk tersebut hanya tersedia menjelang hari besar tersebut.
6. Backorder Pre-Order
Pre-order jenis ini terjadi ketika produk sudah terjual habis, tetapi pelanggan masih dapat memesan produk tersebut dan produk akan dikirimkan ketika stok tersedia kembali.
Ini memberikan kesempatan bagi pelanggan untuk mendapatkan barang yang populer tanpa menunggu stok habis secara permanen.
Contohnya, untuk produk elektronik yang sedang dalam stok terbatas, seperti laptop atau ponsel, dapat dipesan melalui sistem backorder dan dikirim saat stok baru tiba.
7. Crowdfunding Pre-Order
Pre-order jenis ini dilakukan dalam proyek crowdfunding di mana pelanggan dapat memesan produk sebelum produk tersebut diproduksi secara massal.
Dana dari pre-order digunakan untuk membiayai produksi dan pengembangan produk. Umumnya digunakan dalam proyek startup atau produk inovatif.
Misal, Produk teknologi seperti smartwatch yang dirilis melalui platform crowdfunding seperti Kickstarter atau Indiegogo, di mana pelanggan memesan produk terlebih dahulu dengan harga lebih murah sebelum produksi massal dimulai.
8. Pre-Order Exclusive Access (Akses Eksklusif)
Jenis pre-order ini diberikan kepada pelanggan yang memiliki status khusus, seperti anggota loyalitas atau pelanggan yang telah melakukan pembelian dalam jumlah besar sebelumnya.
Mereka diberi akses eksklusif untuk memesan produk sebelum produk tersedia untuk publik umum.
Nah, contoh dari jenis pre order exclusive access adalah merchandise eksklusif untuk anggota fan club sebuah artis sebelum produk dijual ke publik.
9. Pre-Order Combo (Paket Pre-Order)
Pre-order combo melibatkan penawaran beberapa produk dalam satu paket dengan harga khusus yang hanya tersedia melalui pre-order. Ini sering digunakan untuk menarik pelanggan membeli lebih dari satu produk dengan nilai tambah.
Contoh pre order combo adalah Pre-order gadget seperti smartphone yang dilengkapi dengan aksesoris tambahan (misalnya, earphone, casing) dalam satu paket dengan harga diskon.
10. Pre-Order Subscription (Langganan Pre-Order)
Dalam pre-order jenis ini, pelanggan melakukan pre-order untuk pengiriman berkala produk, misalnya setiap bulan atau minggu. Jenis pre-order ini biasanya digunakan untuk produk yang digunakan secara rutin atau memerlukan pengiriman berkelanjutan.
Adapun contoh pre-order subscription, yaitu pre order untuk pengiriman kopi atau makanan sehat mingguan, di mana pelanggan membayar untuk paket langganan yang dikirimkan secara berkala.
Dengan berbagai jenis pre-order ini, bisnis dapat menyesuaikan strategi mereka untuk mengelola stok, meningkatkan efisiensi produksi, dan memberikan kepuasan lebih kepada pelanggan yang ingin mendapatkan produk lebih awal atau dengan cara yang lebih eksklusif.
Sistem Cara Kerja Pre Order
Sistem kerja pre-order adalah proses di mana pelanggan memesan produk sebelum barang tersebut tersedia atau diproduksi secara massal.
Preorder biasanya digunakan oleh bisnis untuk mengukur permintaan, mengurangi risiko overstocking, dan memberikan eksklusivitas kepada pelanggan yang ingin mendapatkan produk lebih awal.
Di bawah ini, langkah-langkah umum dalam cara kerja sistem pre-order:
1. Penyediaan Informasi Produk
Sebelum pelanggan dapat melakukan pre-order, bisnis harus menyediakan informasi lengkap tentang produk, seperti:
- Deskripsi produk.
- Harga produk.
- Tanggal estimasi ketersediaan atau pengiriman.
- Ketentuan pembayaran (penuh atau deposit).
- Kebijakan pengembalian atau pembatalan.
Informasi ini penting agar pelanggan memahami kapan dan bagaimana mereka akan menerima produk yang mereka pesan.
2. Pembukaan Pre-Order
Pre-order dibuka secara resmi oleh bisnis melalui berbagai kanal, seperti situs web, marketplace, media sosial, atau email marketing.
Pada tahap ini, pelanggan dapat mulai memesan produk. Terkadang pre-order hanya dibuka untuk waktu terbatas atau jumlah tertentu, sehingga menciptakan urgensi untuk segera melakukan pembelian.
3. Pelanggan Melakukan Pre-Order
Setelah pre-order dibuka, pelanggan dapat melakukan pemesanan dengan langkah-langkah berikut:
- Memilih produk yang ingin dipesan.
- Mengisi detail pengiriman dan pembayaran.
- Membayar sesuai ketentuan (pembayaran penuh atau deposit).
Setelah pemesanan selesai, pelanggan akan menerima konfirmasi pre-order yang berisi rincian pesanan dan perkiraan waktu pengiriman.
4. Proses Produksi atau Persiapan Produk
Setelah menerima pesanan, bisnis mulai memproduksi atau menyiapkan produk sesuai dengan jumlah pre-order yang diterima. Dalam beberapa kasus, produk sudah diproduksi tetapi belum tersedia di pasar, sehingga pre-order digunakan untuk mengatur distribusi.
Contoh:
- Jika bisnis menggunakan sistem Made-to-Order, produksi baru dimulai setelah mendapatkan jumlah pre-order yang diperlukan.
- Jika produk sudah ada di pabrik, pre-order digunakan untuk memesan slot distribusi sebelum produk diluncurkan ke pasar umum.
5. Pengiriman Produk ke Pelanggan
Ketika produk sudah selesai diproduksi atau tersedia, bisnis mulai mengirimkan barang kepada pelanggan yang telah melakukan pre-order. Pengiriman dilakukan sesuai dengan tanggal perkiraan yang diberikan saat pelanggan melakukan pemesanan. Pelanggan akan menerima pemberitahuan terkait pengiriman barang.
Contoh, Produk gadget yang dipesan melalui pre-order dikirimkan kepada pelanggan beberapa hari sebelum diluncurkan secara resmi di pasar.
6. Pembayaran Pelunasan (Jika Ada)
Jika sistem pre-order menggunakan metode pembayaran berbasis deposit, pelanggan diharuskan untuk melunasi sisa pembayaran ketika produk siap dikirim atau diambil. Pembayaran ini biasanya dilakukan melalui metode yang sama saat pelanggan melakukan pemesanan awal.
Contoh, biasanya pelanggan yang membayar deposit untuk pre-order furnitur custom harus menyelesaikan pembayaran sisa sebelum barang dikirim.
7. Kebijakan Pembatalan dan Pengembalian
Bisnis biasanya menetapkan kebijakan yang mengatur pembatalan dan pengembalian dalam sistem pre-order.
Misalnya, beberapa bisnis memperbolehkan pembatalan sebelum produk dikirim, sementara yang lain mungkin memiliki aturan ketat terkait pengembalian karena produk dibuat khusus berdasarkan pre-order.
Contoh Pre-Order
Contoh pre-order dapat ditemukan di berbagai industri, terutama dalam produk teknologi, fashion, dan hiburan. Berikut beberapa contoh pre-order yang lebih spesifik:
1. Contoh Pre Order Apple Versi Terbaru
Misalnya, sebuah perusahaan teknologi seperti Apple meluncurkan iPhone baru. Sebelum perangkat resmi tersedia di toko, Apple biasanya membuka periode pre-order beberapa minggu sebelum tanggal peluncuran.
Pelanggan yang tertarik dapat memesan iPhone terbaru ini dengan melakukan pembayaran penuh atau sebagian.
Setelah produk tersedia, Apple akan mengirimkan iPhone kepada pelanggan yang sudah melakukan pre-order, biasanya lebih awal dari pembeli reguler yang tidak mengikuti pre-order.
Contoh Proses:
- Pengumuman produk: Apple mengumumkan iPhone 15 di acara tahunan.
- Pre-order dibuka: Seminggu kemudian, pre-order dimulai di situs web resmi Apple.
- Pelanggan melakukan pre-order: Pelanggan yang tertarik segera melakukan pemesanan untuk memastikan mereka mendapatkan perangkat tersebut.
- Pengiriman: Saat iPhone 15 resmi dirilis, pelanggan yang pre-order menjadi yang pertama menerima produk.
2. Pre-Order Video Game
Perusahaan pengembang game seperti Ubisoft merilis video game baru yang sangat ditunggu-tunggu, misalnya “Assassin’s Creed”.
Mereka membuka pre-order beberapa bulan sebelum game tersebut tersedia di pasaran. Pelanggan yang melakukan pre-order sering mendapatkan bonus, seperti item eksklusif dalam game, atau akses awal sebelum game resmi diluncurkan.
Contoh Proses:
- Pengumuman game: Ubisoft mengumumkan rilis terbaru “Assassin’s Creed”.
- Pre-order dibuka: Pre-order dibuka beberapa bulan sebelum rilis resmi game.
- Bonus pre-order: Pelanggan yang melakukan pre-order mendapatkan skin karakter eksklusif atau item bonus.
- Pengiriman: Pada hari peluncuran resmi, game dikirimkan kepada pelanggan pre-order, seringkali dengan bonus-bonus tersebut.
3. Contoh Pre-Order Baju
Misalnya, sebuah brand fashion ternama seperti Nike merilis sepatu edisi terbatas.
Sebelum produk dirilis ke publik, mereka membuka periode pre-order untuk mengukur permintaan dan memberi kesempatan kepada pelanggan setia untuk mendapatkan sepatu tersebut.
Nike mungkin hanya memproduksi sepatu berdasarkan jumlah pre-order yang diterima.
Contoh Proses:
- Pengumuman produk: Nike mengumumkan peluncuran sepatu edisi terbatas.
- Pre-order dibuka: Nike membuka pre-order selama 2 minggu, dan pelanggan bisa memesan sepatu tersebut.
- Pembayaran: Pelanggan biasanya harus membayar penuh saat melakukan pre-order.
- Produksi dan pengiriman: Nike memproduksi sepatu sesuai jumlah pesanan pre-order dan mengirimkan barang setelah selesai.
4. Pre-Order Buku
Seorang penulis terkenal, seperti J.K. Rowling, mengumumkan buku baru yang akan diterbitkan. Sebelum buku tersebut tersedia di toko-toko, pre-order dibuka beberapa bulan sebelumnya.
Pembaca yang melakukan pre-order akan mendapatkan buku tersebut segera setelah diterbitkan, bahkan terkadang sebelum tersedia di toko.
Contoh Proses:
- Pengumuman buku: J.K. Rowling mengumumkan buku barunya.
- Pre-order dibuka: Toko buku online seperti Amazon membuka pre-order untuk buku tersebut.
- Pengiriman: Pada hari peluncuran buku, pelanggan yang melakukan pre-order akan menerima buku lebih awal.
5. Contoh Pre Order Makanan
Pre-order makanan adalah praktik umum di bisnis kuliner, di mana pelanggan memesan makanan sebelum waktu penyediaannya atau sebelum makanan tersebut tersedia secara umum.
Contoh Pre-Order makanan adalah Kue Lebaran atau Kue Natal.
Umumnya, sebelum Hari Raya seperti Lebaran atau Natal, banyak toko kue dan pastry membuka pre-order untuk berbagai jenis kue seperti kue kering, kue tart, atau hampers.
Hal ini untuk mengantisipasi permintaan yang tinggi selama musim liburan. Toko kue hanya akan memproduksi kue sesuai dengan jumlah pesanan yang diterima.
Contoh Proses:
- Pengumuman pre-order: Sebulan sebelum Lebaran, toko kue “Ceria Bakery” mengumumkan pre-order kue kering seperti nastar, kastengel, dan putri salju.
- Pre-order dibuka: Pelanggan bisa memesan hampers kue kering melalui website atau WhatsApp.
- Pembayaran: Pelanggan biasanya harus membayar di muka atau memberikan deposit.
- Pengiriman atau Pengambilan: Pada tanggal yang telah ditentukan, hampers kue dikirim atau diambil oleh pelanggan.
Dengan memahami sistem pre order, baik pelanggan maupun penjual dapat memanfaatkan keuntungan yang ditawarkan.
Pelanggan memiliki kesempatan untuk mendapatkan akses eksklusif ke produk terbaru, sementara penjual dapat mengelola produksi dengan lebih efisien dan meminimalkan risiko overstocking.