Membangun kepercayaan konsumen. Tiga kata tersebut menjadi hal vital yang perlu dilakukan bagi seseorang yang ingin memulai bisnis.
Covid-19 mengubah cara pandang konsumen atau pelanggan dalam berbelanja. Jika dulunya lebih suka langsung pergi ke tempat tujuan, kini membeli secara online menjadi opsi yang lebih masuk akal.
Secara tidak langsung, bisnis di masa pandemi lebih memang ‘berpihak’ kepada mereka yang berjualan secara online.
Lantas, apakah masyarakat yang awam akan teknologi dapat percaya begitu saja ketika mereka membeli daring? Tentu tidak!
Itulah kenapa, para pebisnis perlu membangun kepercayaan konsumen agar semuanya berjalan menjadi lebih lancar.
Di bawah ini, dikutip dari Brightpearl, ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh para pebisnis untuk membangun kepercayaan pelanggan tersebut:
Personalized Online Experiences
Hampir semua perusahaan ritel pasti beradaptasi semenjak pandemi. Mereka dipaksa untuk menjual barang mereka secara online, terutama 3 bulan pertama ketika Indonesia di lockdown.
Lantas, bagaimana cara perusahaan-perusahaan tersebut bertahan dan tetap bisa mendapatkan kepercayaan dari konsumen?
Jawabannya, mereka menggunakan pendekatan personal kepada para calon pelanggan mereka.
Faktor utama yang membuat orang enggan belanja online adalah takut ditipu atau dibohongi. Oleh karena itu, beberapa ritel besar seperti Burberry dan Gucci memiliki penawaran yang menarik.
Mereka menyiapkan pegawai khusus yang menjelaskan detail bahan, cara penggunaan hingga pertanyaan lainnya melalui video conference. Dengan begitu, calon pelanggan bisa langsung melihat dan bertanya secara live.
Itu yang dimaksud dengan personalized online experiences.
Baca juga: 7 Cara Membangun Customer Relationship Agar Penjualan Meningkat
Pilihan Pengiriman
Kenyamanan dalam berbelanja merupakan salah satu kunci penting mendapatkan kepercayaan pelanggan. Oleh karena itu, opsi-opsi dalam berbelanja secara online perlu dilakukan.
Di beberapa bisnis ritel, sudah mulai menjamur opsi bayar secara online namun ambil barang di tempat.
Sebagai contoh, seorang pelanggan membayar baju menggunakan kartu kredit, dan dia bisa pilih jadwal pengambilan di toko terdekat dari rumahnya. Hal ini dilakukan agar semua orang bisa mendapatkan barang yang diinginkan.
Jika barang tidak sesuai dengan yang diharapkan, opsi pengembalian ataupun tukar ukuran juga biasanya bisa dilakukan.
Itulah kenapa, opsi pilihan pengiriman ini menjadi ‘primadona’ selama masa pandemi.
Faktanya juga, cara ini meningkatkan 300% penjualan secara digital di beberapa jenis bisnis ritel terutama fashion.
Estimasi Kedatangan, Bukan Waktu Kedatangan
Apa yang dimaksud dari judul di atas? Banyak dari bisnis ritel meyakinkan barang akan sampai dalam waktu tertentu. Namun, tindakan terlalu percaya diri tersebut bisa menjadi ‘bumerang’ bagi mereka sendiri.
Terutama, pada saat jasa pengiriman sedang penuh atau barang berhalangan sehingga tidak sampai tepat pada waktunya.
Jika pelanggan gusar dengan tidak tepatnya waktu kedatangan, hal itu bisa membuat mereka memberikan ulasan buruk terhadap barangmu. Lantas, bagaimana cara mengantisipasi hal tersebut?
Sudah seharusnya, membuat sebuah flow yang bisa melacak keberadaan barang. Hal itu bisa membuat pelanggan atau konsumen tidak perlu khawatir akan kedatangan barang mereka.
Sebab, mereka bisa melihat sendiri keberadaan barangnya secara real time.
Baca juga: 5 Aplikasi Bisnis Online Untuk Meningkatkan Penjualan Kamu!
Minta Ulasan Pelanggan
Testimoni berbentuk tulisan ataupun video adalah cara terbaik untuk mendapatkan pelanggan. Rekomendasi langsung merupakan hal yang perlu dilakukan untuk mendapatkan pangsa pasar lebih luas.
Itulah kenapa, sudah sebaiknya website ataupun sosial media yang digunakan sebagai ‘wadah’ berjualan online bisa diberikan ulasan oleh mereka yang sudah membeli barangmu.
Sebagai contoh, di marketplace, mereka memberikan fitur pemberian rating yang berfungsi memberikan nilai seberapa bagus barang yang sudah sampai di tangan mereka.
Lagi pula, semakin banyak review yang masuk dan bagus ke dalam sebuah produk, maka semakin besar pula kecenderungan orang-orang lain akan membeli produk tersebut.
Itulah yang terjadi di marketplace sehingga mereka bisa mendapatkan banyak kepercayaan dari pelanggan.
Membuat Loyalty Program
Siapa yang tidak suka diskon, cashback, potongan harga dll? Semua orang pasti suka, apalagi dibuat secara berkala!
Ini adalah cara terakhir yang bisa dilakukan untuk membangun kepercayaan pelanggan. Ada banyak sekali gimik yang bisa dipakai apabila ingin menggunakan cara ini.
Misalnya, seperti beli satu gratis satu, beli satu diskon 50% pada pembelian kedua dan lain sebagainya.
Jika mereka sudah membeli dan merasakan manfaat dari apa yang didapatkan, mereka pasti akan melakukan pembelian terus menerus.
Bukan tidak mungkin, mereka juga akan merekomendasikan hal tersebut kepada para teman-teman mereka dan mempostingnya di sosial media. Sebagaimana yang kalian semua tau, word of mouth adalah senjata terbaik dalam media promosi untuk mendapatkan konsumen baru.
Itu dia beberapa cara yang bisa kamu lakukan dalam mendapatkan kepercayaan dari pelanggan tanpa harus memaksa mereka membeli. Ada cara lain yang menurut kamu lebih baik dan bisa diterapkan? Tulis di kolom komentar ya!
Oh iya, jika kamu adalah seorang pebisnis, kamu bisa menggunakan platform omnichannel Jubelio. Sebab, dengan Jubelio, kamu bisa jualan online, offline dan kelola gudang dalam satu sistem.
Bagaimana cara kerjanya? Intinya, semua jualan kamu di marketplace, webstore dan social commerce bisa diselesaikan melalui Jubelio. Mulai dari proses memasukkan gambar ke marketplace hingga memproses pesanan secara bersamaan.
Mau tau lebih lanjut? Klik tombol tanya Jubelio di bawah ini.