Kalau kamu bekerja atau mungkin tinggal di dekat daerah Sudirman, pasti pernah lihat ada brand kopi yang jualannya keliling, eitss… bukan kopi “starling” ya. Ternyata kopi Jago ini sempat viral di kalangan para pekerja sekitar daerah Jakarta Selatan, karena harganya yang sangat terjangkau per cup nya.
Bisa dikatakan, Jago Coffee adalah salah satu bentuk inovasi yang menghadirkan konsep baru di industri kedai kopi (coffee shop) dari yang sebelumnya kita harus datang ke toko, sekarang kita bisa menemukan kopi keliling.
Berdiri pada tahun 2020, ditengah pandemi Jago Coffee pun sempat menunda perkembangannya, karena situasi yang belum stabil. Tapi apa sih yang membuat Jago Coffee berbeda dengan brand kopi lainnya?
Yap, perbedaannya dari konsep yang digunakan, dimana mereka menggunakan sepeda gerobak listrik untuk menjajakan produk kopi mereka sehingga lebih mudah untuk berpindah tempat dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Bahkan sampai saat ini, banyak banget brand kopi juga yang mulai menerapkan strategi kopi keliling ini, sebut saja kopi Janji Jiwa yang bernama Sejuta Jiwa, Xiboba dengan Xibobikes, dan ada Haus Keliling.
Sebagai pemilik Kopi Jago, Yoshua Tanu sempat melakukan rebranding di tahun 2022 yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan pengalaman pelanggan. Perubahan konsep dan desain sepeda gerobak listrik serta peluncuran aplikasi khusus Jago Coffee membawa kemudahan bagi pelanggan untuk memesan minuman mereka. Aplikasi ini memudahkan pelanggan untuk mengetahui jadwal dan lokasi kedai kopi keliling Jago Coffee serta menu yang ditawarkan.
Dengan konsep unik yang ditawarkan, yaitu kedai kopi keliling yang bisa mengantar pesanan langsung ke lokasi pelanggan, merupakan daya tarik yang kuat bagi masyarakat yang menginginkan kenyamanan dalam menikmati kopi berkualitas.
Baca juga: Booming Sebelum Launching, Ini Strategi Menantea dan Traffic Bun
Kulik Konsep Kopi Jago Keliling
Selain berjualan secara keliling menggunakan sepeda listrik, ternyata kopi Jago juga mempunyai aplikasi sendiri bernama Jago. Dengan begitu, pelanggan mereka bisa lebih mudah melakukan pembelian produk, tinggal pesan minumannya di aplikasi nanti pesanannya langsung diantar ke tangan pelanggan. Apalagi ada tambahan pilihan waktu pick-up nya, tinggal disesuaikan aja dengan waktu konsumen.
Paling penting, Jago Coffee punya menu yang bukan cuma kopi aja melainkan ada menu non-coffee juga, seperti cokelat, earl grey milk tea, hojicha lychee tea, dan lainnya. Jadi, buat pelanggan yang tidak suka kopi, bisa membeli Jago Coffee.
Kalau ditanya soal rasa, tentunya rasa yang dihasilkan tidak kalah dengan rasa dari brand kopi besar. Apalagi bagi kamu pecinta kopi yang sering kali membandingkan harga harga dan rasa dari setiap coffee shop yang didatangi. Nah, Jago Coffee menawarkan rasa premium dengan harga yang sangat terjangkau hanya berkisar Rp 8.000 hingga Rp. 10.000,- .
Dikutip dari Kumparan, pendiri kopi Jago mengatakan bahwa untuk membangun sebuah bisnis kopi memerlukan pengembangan produk yang sesuai dengan target pasar, bisa beradaptasi dengan lingkungan, mampu menyusun rencana tujuan bisnis, baik jangka pendek maupun jangka panjang, serta produk yang kita buat harus memiliki keunikan dan kelebihan tersendiri.
Dengan terus berinovasi, mengutamakan kualitas, dan memberikan pelayanan yang unggul berhasil menciptakan perbedaan di tengah persaingan industri kedai kopi. Usaha mereka untuk menghadirkan Starbucks Keliling versi yang lebih berkualitas dan terjangkau adalah bukti bahwa inovasi dan kreativitas adalah kunci kesuksesan dalam merintis usaha, bahkan di tengah situasi yang penuh tantangan seperti masa pandemi.