Kamu tentu memerlukan laporan keuangan untuk usaha dagang kamu bukan? Salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan menyusun pencatatan jurnal penyesuaian perusahaan dagang.
Lalu, apa itu jurnal penyesuaian perusahaan dagang?
Jadi, jurnal penyesuaian dagang adalah jurnal yang bisa kamu pakai untuk mencatat saldo pada akun tertentu dan digunakan mencerminkan keadaan sebenarnya selanjutnya kamu bisa ke proses penyusunan laporan keuangan.
Untuk membuat jurnal penyesuaian perusahaan dagang, kamu membutuhkan penyesuaian terhadap 8 akun, diantaranya.
1. Persediaan Barang Dagang
Pada proses pencatatan barang dagang, kamu bisa menggunakan 2 metode yaitu metode ikhtisar laba rugi dan metode harga pokok penjualan (HPP).
a. Ikhtisar Laba Rugi
Dengan metode ini, persediaan awal mempengaruhi harga pokok penjualan. Maka dari itu, di akhir periode kamu memindahkan persediaan awal barang ke debit pada akun laba/rugi dan persediaan barang dagang ditempatkan di kredit.
Untuk penyesuaian barang dagang akhir ditempatkan pada posisi debit akun persediaan barang dagang dan mengkreditkan laba/rugi.
b. Harga Pokok Penjualan (HPP)
Hal yang perlu kamu perhatikan pada metode ini adalah akun yang harus dipindahkan ke Harga Pokok Penjualan.
Ada 6 akun yang kamu sesuaikan termasuk unsur harga pokok penjualan yaitu persediaan barang dagang awal, biaya angkut, pembelian barang dagang, potongan pembelian, retur pembelian, dan persediaan barang dagang akhir.
2. Beban dibayar di muka
Biaya ini belum jadi kewajiban kamu untuk membayarnya pada periode tertentu tetapi sudah dibayarkan lebih awal oleh usaha kamu.
Beban dibayar di muka dibagi menjadi 2 hal yaitu harta dan beban.
3. Pendapatan dibayar di muka
Pendapatan ini kamu terima lebih awal karena pendapatan ini berasal dari transaksi pembayaran yang belum dilakukan oleh konsumen.
Sehingga pencatatan jurnal penyesuaian ini kamu tempatkan sebagai utang dan pendapatan.
4. Perlengkapan
Dari akun perlengkapan kamu bisa melihat nilai perlengkapan yang sudah digunakan, caranya mengetahui nilai yang sudah dipakai kamu bisa mengurangi saldo perlengkapan awal dengan perlengkapan yang tersisa.
5. Beban yang masih dibayarkan
Beban ini masih harus dibayarkan perusahaan pada akhir periode dan nama lain dari akun ini adalah utang beban.
Misalnya kamu punya karyawan, jadi kamu masih punya beban untuk membayar gaji karyawan.
6. Pendapatan yang wajib diterima
Pendapatan ini akan kamu terima di masa mendatang karena usaha kamu belum menerima pembayaran dari pelanggan atau bisa disebut juga sebagai piutang pendapatan.
Karena pelanggan masih punya utang yang harus dibayarkan kepada bisnis kamu.
Baca juga: Contoh Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa
7. Piutang
Resiko yang dapat usaha kamu alami akibat tidak tertagihnya piutang dagang dan dianggap sebagai beban perusahaan karena kamu belum menerima hasil pembayaran tersebut.
8. Penyusutan
Ada kerugian yang kamu tanggung akibat adanya penyusutan nilai aktiva tetap misalnya usaha kamu punya kendaraan, gedung, peralatan, atau yang lainnya.
Nah dari penyusutan kamu bisa tahu nilai ekonomis dari aktiva tetap dan menghitung aktiva tetap yang dimiliki usaha kamu.
Dari situ kamu tahu bahwa pencatatan jurnal penyesuaian mempunyai peran penting dalam membuat laporan keuangan pada perusahaan dagang.
Karena dengan begitu performa usaha kamu dapat terukur dan kamu bisa menentukan strategi apa yang akan digunakan ke depannya.
Tapi sekarang kamu enggak perlu buat pembukuan keuangan secara manual untuk usaha kamu karena sudah tersedia software akuntansi yang ada fitur jurnal penyesuaian.
Salah satu platform yang menyediakan fitur tersebut adalah Jubelio dan sudah terintegrasi dengan semua penjualan kamu sehingga meminimalisir kesalahan dalam proses input data.
Fitur yang disediakan oleh Jubelio tidak hanya pembukuan keuangan melainkan sampai pencatatan stok barang untuk penjualan online, offline, dan gudang.
Mau tau lebih lanjut? klik tombol tanya Jubelio dibawah ini