Kamu tahu nggak sih kalau di Indonesia itu ada brand sprei yang terkenal? Siapa lagi kalau bukan brand Kintakun Collection.
Bisnis yang sudah berdiri sejak tahun 1990 an ini, berawal dari sebuah kebaikan membantu sesama hingga akhirnya tumbuh menjadi bisnis retail sukses yang menjual berbagai perlengkapan tidur.
Tapi ternyata Kintakun tidak hanya berfokus untuk menjual produk sprei dan bed cover aja loh. Mereka memiliki produk lainnya seperti home storage dan Kintakun Baby.
Di sisi lain semakin suksesnya bisnis pastinya bertambah pula masalah-masalah yang mereka hadapi terlebih masalah operasional bisnis.
Gimana sih cerita awal mula Kintakun berdiri?
Kintakun sendiri berawal dari bisnis sendal yang sudah berdiri sejak tahun 1990 an. Sejak ada krisis moneter, founder kami mengalami musibah kebakaran di pabrik mereka.
Lalu 1998 mencoba merintis bisnis sendal lagi tapi tanpa disengaja tetangga mereka yang berbisnis sprei mengalami musibah juga sehingga karyawannya mencari kerjaan ke founder kami.
Dan awalnya kita coba untuk saling membantu satu sama lain akhirnya berjualan sprei dan bedcover hingga pada tahun 2005 kita membangun PT. Subur Anugerah Sentosa.
Seiring berkembangnya waktu pada 2007-2008 kita mulai masuk ke pasar-pasar khususnya b2b (business to business). Setelah itu, kita mencoba untuk mulai menggunakan brand ambassador.
Baru dari situ ada kenaikan yang cukup baik untuk memasuki pasar di Indonesia.
Mulai kapan Kintakun berjualan secara online?
Pada tahun 2015 kita mulai diskusi untuk masuk ke penjualan online, kita coba untuk berjualan di Tokopedia, Lazada, Matahari Mall.
Selain itu, supaya kita nggak kehilangan pelanggan di tahun 2017 kita juga berjualan di sosial media seperti facebook dan Instagram.
Lalu baru tahun 2018 kita ambil kesempatan untuk mulai berjualan di Shopee, dimana pada saat itu perkembangannya cukup baik.
Toko offline dan online Kintakun udah ada dimana saja?
Store offline udah bekerjasama dengan Transmart, Ramayana, dan retail offline lainnya.
Tapi selain itu kita juga ada pasar konvensional seperti Mangga Dua, toko bedcover yang udah tersebar hampir di seluruh Indonesia.
Kalau untuk store online, kita udah ada di seluruh penjualan online termasuk TikTok Shop dan ada website Kintakun juga.
Selain gudang yang ada di Bandung, Kintakun punya gudang lainnya?
Kalau gudang utamanya tentu ada di Bandung tapi selain gudang utama, kita juga punya gudang retail lainnya yang udah tersebar di berbagai area pengiriman seperti Medan, Makassar, Surabaya, dan Bandung.
Tujuannya untuk mempermudah konsumen membeli produk Kintakun.
Baca juga: Ini Dia Rahasia Sukses Brand Fashion Anak Cuit BabyWear
Ada nggak sih masalah krusial yang dihadapi oleh Kintakun?
Salah satu masalah yang dihadapi adalah pandemi, apalagi sekarang ini terjadi inflasi sehingga barang naik turun. Kompetitor semakin banyak sehingga pemalsuan barang juga semakin besar.
Selama berkembangnya perusahaan, pastinya produk juga akan terus berkembang tidak hanya ada sprei microfiber dan kita ada bahan cotton dengan berbagai macam harganya.
Mulai dari Rp. 100.000, Rp. 500.000, hingga Rp. 1.000.000 jadi, kita punya bermacam tier dengan market yang berbeda dan kebutuhannya juga beda.
Selain itu, kita mengembangkan sub brand lainnya yaitu Kintakun baby dan kemarin kita coba mengeluarkan kintakun home yang fokusnya ke home storage.
Karena kita lihat orang memerlukan penyimpanan barang seperti baju, selimut, sprei, dan lain-lain di kamar mereka.
Bukan cuma itu aja kita juga bakalan launching diffuser untuk kebutuhan kamar nanti di bulan Agustus. Mungkin saat ini kita akan berfokus ke perlengkapan tidur dan kamar mandi dulu.
Berapa banyak sih barang keluar masuk selama sebulan?
Pastinya dalam sebulan kita memproduksi barang diatas 100.000, dan ada beberapa produk best seller yang biasanya akan sold out terlebih dahulu.
Terutama sekarang market kita juga lebih yang family, selain itu kita punya pasar untuk yang baru mulai bekerja khususnya yang tinggal sendiri
Kita akan launching juga motif-motif yang minimalis korea sehingga kita mengeluarkan series yang berkolaborasi dengan Ji Chang Wook.
Selama proses perputaran tersebut, ada nggak sih masalah terkait stok barang?
Selalu ada, apalagi sebelumnya belum menggunakan sistem Jubelio terutama stok itu masalahnya dikarenakan kita berjualan di multiple platform terutama retail online dan kita agak kesulitan untuk manajemen stoknya.
Misalnya ada 100 barang tapi di setiap marketplace punya kebutuhan barang berbeda-beda kalau kita nggak bisa alokasi barang yang tidak sesuai dan di satu marketplace habis padahal ternyata stoknya masih banyak sehingga nggak terdistribusi dengan baik.
Paling utama memang yang kita fokuskan adalah masalah stok management karena kita ingin barang keluar dengan cepat dan terdistribusi lebih baik.
Lalu kita cari efisiensi kerja supaya lebih mudah untuk manajemen stok, proses pesanan, dan lainnya.
Kapan pertama kali Kintakun kenal Jubelio?
Sekitar tahun 2018 atau 2019 waktu itu kita memang persiapan untuk mencari sistem dan sempat meeting dengan beberapa vendor.
Tapi akhirnya kita memilih Jubelio lalu kita sempat trial dan admin backend nya friendly. Kita merasa lebih familiar dan cocok.
Baca juga: Cerita Pebisnis #2 – Penjualan Tetap Meningkat Walaupun di Masa Pandemi
Produk Jubelio apa aja yang digunakan oleh Kintakun?
Kita fokusnya masih menggunakan produk Omnichannel khususnya fitur warehouse management untuk stok management.
Untuk kedepannya ada kemungkinan kita akan membuka toko offline di Jakarta sehingga membutuhkan sistem POS Jubelio.
Kesan Kintakun Selama Menggunakan Jubelio?
Selama 3 tahun memakai Jubelio yang pasti sangat membantu untuk operasional bisnis kami, sampai saya juga merekomendasikan sistem Jubelio kepada rekan bisnis lainnya.
Memang di luar sana banyak pilihan sistem yang serupa, tetapi kita lihat dan rasakan, Jubelio mendukung transisi dari yang multiple platform sekarang menjadi satu platform aja.
Tapi sangat membantu terutama untuk manajemen stok barang menjadi lebih baik walaupun masih ada permasalahan yang biasanya terjadi saat flash sale memang sistem lock dari masing-masing marketplace.
Karena kemudahan manajemen stok tentunya membantu dan membuat penjualan kita efisien sekaligus operasional bisnisnya.
Nah, itu dia cerita perjalanan kesuksesan bisnis Kintakun sebagai brand sprei dan bed cover di Indonesia.
Ternyata selain melakukan inovasi produk mereka juga memperhatikan setiap permasalahan yang terjadi pada bisnisnya.
Salah satunya adalah kendala dalam manajemen stok barang hingga akhirnya Kintakun mempercayai Jubelio untuk membantu mengatasi masalah tersebut.
Kalau kamu ingin mengelola operasional bisnis lebih mudah, mulai pakai Jubelio sekarang juga dengan klik tombol di bawah ini.
Intip perjalanan suksesnya juga secara lengkap di Youtube Jubelio Official atau kamu bisa tonton video di bawah ya.