Dalam melakukan laporan keuangan pasti kamu melalui proses akuntansi yang cukup panjang
Karena tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi terkait dengan keuangan dan perubahankeuangan yang nantinya berguna dalam melakukan pengambilan keputusan bisnis.
Berawal dari tahapan pemasukan transaksi ke dalam jurnal umum, lalu buku besar, neraca saldo, laporan laba rugi usaha.
Mungkin setiap jenis perusahaan berbeda nama akun yang diidentifikasi seperti perusahaan dagang ada diskon pembelian dan retur barang.
Pengertian Jurnal Umum Perusahaan Dagang
Jurnal perusahaan dagang adalah jurnal yang mencatat seluruh transaksi keuangan yang berhubungan dengan kegiatan perdagangan misalnya pembelian dan penjualan barang dagang, pengembalian barang,dan potongan penjualan pembelian.
Baca juga: Jurnal Umum adalah : Pengertian dan Cara Membuatnya
Mengapa Jurnal Umum Penting bagi Perusahaan Dagang?
Dalam perusahaan dagang, volume transaksi biasanya lebih tinggi dibanding jenis usaha lain karena melibatkan pembelian dan penjualan barang secara rutin.
Tanpa pencatatan jurnal umum yang rapi, bisnis akan kesulitan melacak arus kas, menentukan harga pokok penjualan (HPP), hingga mengevaluasi keuntungan secara akurat.
Jurnal umum berfungsi sebagai fondasi seluruh proses akuntansi, karena semua transaksi dicatat pertama kali di sini sebelum diposting ke buku besar dan disajikan dalam laporan keuangan.
Kesalahan kecil di jurnal umum bisa berdampak besar pada laporan laba rugi dan neraca perusahaan.
Karakteristik Jurnal Umum Perusahaan Dagang
Berbeda dengan perusahaan jasa, jurnal umum perusahaan dagang memiliki beberapa karakteristik khusus, terutama karena adanya aktivitas jual beli barang. Beberapa ciri yang paling umum antara lain:
- Mencatat transaksi pembelian dan penjualan barang dagang
- Melibatkan akun harga pokok penjualan (HPP)
- Terdapat akun diskon pembelian, diskon penjualan, dan retur barang
- Berkaitan langsung dengan piutang dan utang dagang
Karakteristik inilah yang membuat pencatatan jurnal perusahaan dagang perlu ketelitian lebih tinggi, terutama dalam menentukan akun dan nominal transaksi.
Peran Jurnal Umum dalam Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Dagang
Jurnal umum memiliki peran krusial dalam proses penyusunan laporan keuangan perusahaan dagang. Berikut penjelasan perannya secara lebih jelas dalam bentuk poin:
1. Sebagai pencatatan awal seluruh transaksi keuangan
Jurnal umum menjadi tempat pertama dicatatnya semua transaksi bisnis, mulai dari pembelian barang dagang, penjualan, retur, hingga diskon. Tanpa jurnal umum, transaksi tidak memiliki dasar pencatatan yang resmi.
2. Menjadi dasar penyusunan buku besar
Data yang tercatat di jurnal umum akan dipindahkan ke buku besar sesuai dengan akun masing-masing. Jika jurnal umum tidak akurat, maka saldo di buku besar juga akan keliru.
3. Mempengaruhi keakuratan laporan laba rugi
Laporan laba rugi disusun berdasarkan data pendapatan, beban, dan harga pokok penjualan (HPP) yang berasal dari jurnal umum. Kesalahan pencatatan jurnal dapat menyebabkan perhitungan laba atau rugi menjadi tidak sesuai kondisi sebenarnya.
4. Menjamin keseimbangan neraca perusahaan
Pencatatan jurnal umum yang benar membantu menjaga keseimbangan antara aset, kewajiban, dan modal dalam neraca. Hal ini penting untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan secara menyeluruh.
5. Memudahkan proses audit dan evaluasi keuangan
Dengan jurnal umum yang rapi dan kronologis, perusahaan dapat dengan mudah menelusuri transaksi jika terjadi selisih saldo, kesalahan pencatatan, atau saat dilakukan audit keuangan.
6. Mendukung pengambilan keputusan bisnis
Laporan keuangan yang disusun dari jurnal umum yang akurat memberikan informasi yang dapat dipercaya bagi manajemen dalam mengambil keputusan, seperti pengendalian biaya, penentuan harga jual, dan perencanaan keuangan.
Cara Membuat Jurnal Umum Perusahaan Dagang
Ada beberapa tahapan yang akan kamu lalui dalam membuat jurnal umum perusahaan dagang. Nah berikut ini langkah membuat jurnal umum usaha dagang.
1. Menyiapkan lembar jurnal
Langkah pertama, kamu harus menyiapkan lembar jurnal umum untuk mencatat transaksi. Nah, biasanya perusahaan sudah menyiapkan pencatatan akuntansi secara manual.
Baca Juga: Masa Jualan Tapi Gak Punya Buku Besar Akuntansi, Pernah Denger?
2. Kumpulkan Semua Bukti Transaksi
Selanjutnya, kamu kumpulkan semua bukti transaksi yang nantinya akan dimasukkan ke dalam jurnal. Semua bukti transaksi dikumpulkan berdasarkan tanggal transaksi yang lama dulu.
Kenapa ? karena pencatatan akuntansi dilakukan secara historis, hal ini dapat memudahkan kamu dalam proses mencatat dan untuk menghindari transaksi yang terlewat.
3. Identifikasi Akun yang Berkaitan dengan Transaksi
Setiap jurnal umum di masing-masing usaha memiliki nama akun yang berbeda.
Kalo pada perusahaan dagang, nama akun yang harus dicatat seperti pembelian barang dagang, penjualan barang dagang, retur barang, dan diskon atau potongan pembelian serta penjualan barang.
4. Identifikasi Jumlah Saldo Akun Sesuai Kegiatannya
Sesudah kamu menentukan nama akun yang akan dicatat, kamu harus tahu juga total saldo di masing-masing akun. Dalam mengidentifikasi hal ini harus tepat agar tidak terjadi kesalahan pemostingan di buku besar nantinya.
Baca juga: Bagaimana Cara Membuat Jurnal Umum untuk Bisnismu?
5. Menulis Nominal Secara Teliti
Setelah kamu melakukan langkah diatas, kamu harus mengecek ulang setiap angka yang tertulis pada jurnal dan disesuaikan dengan bukti transaksi.
Hal ini sangat penting agar tidak ada kesalahan dalam pemasukan data pada jurnal untuk menghindari ketidakseimbangan saldo.
Perbedaan Jurnal Umum Metode Perpetual dan Metode Fisik
Dalam perusahaan dagang, pencatatan jurnal umum dapat menggunakan metode perpetual maupun metode fisik. Metode perpetual mencatat setiap perubahan persediaan secara langsung setiap kali terjadi transaksi pembelian atau penjualan.
Sementara itu, metode fisik hanya mencatat persediaan pada waktu tertentu, biasanya di akhir periode, melalui perhitungan stok secara fisik.
Metode perpetual lebih banyak digunakan saat ini karena memberikan informasi persediaan dan HPP secara real-time, sehingga memudahkan kontrol stok dan keuangan.
Contoh Jurnal Umum Perusahaan Dagang
Sekarang kita akan membahas, contoh soal jurnal umum untuk perusahaan dagang dengan menggunakan metode perpetual dan fisik.
- Pada tanggal 3 Maret 2021 dibeli barang dagang 200 set kunciran anak dari PT. Kemilau Abadi secara kredit dengan syarat pembelian 2/10, n/30 sebesar Rp 2.000.000
- Lalu tanggal 9 maret 2021 barang dagang dijual kepada UD bahagia secara kredit sebanyak 70 set kunciran seharga Rp 1.500.000 dengan syarat penjualan 2/10, n/30 dan harga pokok penjualan (HPP) sebesar Rp 500.000
- Pada tanggal 18 maret diterima kembali barang dagang dari UD Bahagia sebanyak 35 set karena adanya kerusakan sebesar Rp 300.000 dengan HPP sebanyak Rp 250.000
- Di tanggal 25 maret dibayar utang kepada PT. Kemilau Abadi atas pembelian barang dagang pada tanggal 3 maret 2021.
- Lalu, 29 maret terima pelunasan piutang dari UD Bahagia atas penjualan barang dagang pada tanggal 9 maret 2021
Contoh jurnal umum metode perpetual

Dari contoh jurnal umum usaha dagang tersebut kamu tau kan ciri-ciri jurnal umum perusahaan dagang itu adanya transaksi harga pokok penjualan (HPP) dan juga berkaitan dengan penjualan serta pembelian, diskon, piutang, dan utang dagang.
Jurnal Umum sebagai Fondasi Keuangan Bisnis Dagang
Jurnal umum bukan sekadar catatan transaksi, melainkan fondasi utama dalam pengelolaan keuangan perusahaan dagang. Dengan jurnal yang rapi dan akurat, bisnis dapat mengetahui kondisi keuangan secara menyeluruh dan mengambil keputusan dengan lebih percaya diri.
Menggunakan sistem akuntansi yang terintegrasi akan membantu bisnis dagang mengelola jurnal umum dengan lebih efisien, terutama ketika transaksi semakin kompleks dan volume penjualan terus meningkat.
Kalo kamu mau membuat jurnal umum perusahaan dagang, kamu memerlukan bukti transaksinya dan jurnal umum secara manual.
Tapi sekarang kamu enggak perlu lagi mencatat jurnal umum secara manual karena semakin berkembangnya teknologi tersedia software akunting yang memudahkan kamu melakukan laporan keuangan.
Nah, kamu bisa coba Jubelio omnichannel yang salah satu fiturnya adalah software akunting. Dengan menggunakan Jubelio laporan keuangan kamu sudah terintegrasi secara otomatis dengan penjualan offline dan online.
Kamu bisa langsung coba aplikasi akunting Jubelio omnichannel dengan klik tombol di bawah ini.