Sumber Gambar: jcomp (Freepik)
Dalam dunia bisnis yang melibatkan pergerakan barang, baik itu produk jadi maupun bahan baku, istilah logistik bukanlah hal yang baru. Bahkan, bagi banyak pelaku usaha urusan logistik sudah menjadi bagian dari rutinitas operasional yang tak terpisahkan.
Secara sederhana, manajemen logistik adalah proses merencanakan, melaksanakan, dan mengontrol alur barang, informasi, serta sumber daya lainnya dari titik asal hingga titik konsumsi sampai dengan tujuan akhir untuk menciptakan efisiensi dan efektivitas.
Untuk itu, penting bagi setiap pelaku usaha memahami apa saja fungsi utama dari manajemen logistik. Bukan hanya untuk mendukung kelancaran operasional saja melainkan juga sebagai bagian dari strategi pertumbuhan bisnis dalam jangka panjang.
1. Perencanaan
Setiap keputusan strategis dalam bisnis yang sehat selalu diawali dengan perencanaan yang matang dan hal ini juga berlaku dalam fungsi manajemen logistik.
Perencanaan dalam konteks logistik berawal dari menyusun jadwal pengiriman atau menyetok barang, hal-hal yang mencakup proyeksi kebutuhan pelanggan, pengelolaan ketersediaan produk, hingga pengendalian biaya operasional.
Di sinilah peran penting tim logistik sebagai pengatur rantai pasok. Mereka perlu mampu memprediksi permintaan pasar, menganalisis tren penjualan dan menyusun strategi distribusi yang efisien.
Perencanaan logistik tidak bisa dilakukan hanya berdasarkan intuisi semata jadi memerlukan data, riset, dan pemahaman mendalam tentang siklus bisnis perusahaan.
Dengan perencanaan yang terstruktur dan berbasis data, perusahaan dapat memenuhi kebutuhan pasar secara tepat waktu dan dapat menjaga stabilitas arus barang dan keuangan yang merupakan hal krusial yang menentukan keberlanjutan bisnis.
2. Pengadaan dan Pengangkutan Barang
Dalam manajemen logistik, pengadaan dan pengangkutan barang adalah dua aspek yang tak bisa dipisahkan karena keduanya menjadi tulang punggung kelancaran operasional bisnis.
Proses pengadaan barang tidak hanya soal membeli dan menyuplai kebutuhan, Anda harus tahu tentang bagaimana memastikan setiap item yang dibeli benar-benar sesuai kebutuhan perusahaan, baik dari segi jumlah, kualitas, hingga waktu ketersediaannya.
Di sinilah pentingnya perhitungan yang cermat agar anggaran yang dikeluarkan sebanding dengan nilai yang diterima.
Sementara itu, pengangkutan barang memegang peran krusial dalam menjaga kepercayaan pelanggan. Barang bisa saja tersedia, tetapi kalau proses distribusinya lambat atau tidak efisien, maka citra perusahaan bisa ikut terdampak hal negatifnya.
Oleh karena itu, strategi pengiriman harus benar-benar diperhatikan mulai dari memilih moda transportasi yang sesuai, menyesuaikan rute, hingga mengelola jadwal pengiriman agar lebih hemat waktu dan biaya.
Transportasi yang dirancang harus efisien, pengirimannya cepat, dan dapat membantu menekan biaya logistik secara keseluruhan supaya dapat memberikan dampak yang positif terhadap margin keuntungan perusahaan.
Lebih jauh lagi, efisiensi dalam pengadaan dan pengangkutan mencerminkan bagaimana perusahaan menjalankan prinsip good supply chain governance. Dengan kata lain, proses logistik yang terencana dan terintegrasi bisa menjadi keunggulan kompetitif suatu bisnis.
3. Penyimpanan Barang
Dalam manajemen logistik, penyimpanan bukan sekadar urusan menaruh barang / produk di gudang saja. Penyimpanan barang menjadi bagian penting dari strategi supply chain yang menentukan kelancaran distribusi, efisiensi biaya, hingga kepuasan pelanggan.
Penyimpanan yang tertata dengan baik akan membantu perusahaan menjaga ketersediaan stok. Dengan begitu, risiko kerugian akibat kelebihan barang (overstock) atau kekurangan stok (stockout) bisa diminimalisir.
Ini penting karena stok yang terlalu banyak akan membebani biaya penyimpanan, sedangkan stok yang terlalu sedikit bisa menghambat penjualan dan menurunkan kepercayaan pelanggan.
Oleh karena itu, tata kelola gudang harus dirancang secara sistematis mulai dari menentukan layout yang efisien, menetapkan metode penyimpanan sesuai jenis produk, hingga menerapkan sistem pelacakan (tracking) yang akurat untuk menghindari kehilangan barang atau kesalahan pencatatan.
Tak kalah penting, penyimpanan juga menyangkut analisis risiko. Misalnya kerugian akibat barang yang rusak, kadaluarsa, atau hilang harus bisa dideteksi dan dicegah sejak awal. Di sinilah peran teknologi seperti aplikasi manajemen stok sangat membantu.
Dengan sistem digital, pelaku usaha bisa memantau pergerakan barang secara real-time, membuat keputusan berbasis data dan menjaga akurasi pencatatan.
Dalam jangka panjang, penyimpanan yang terkelola dengan baik akan menciptakan efisiensi menyeluruh di rantai pasok, menghemat biaya, dan memperkuat daya saing bisnis Anda.
4. Pemeliharan / Maintenance Barang
Dalam fungsi manajemen logistik, menjaga kelancaran distribusi saja tidak cukup. Ada satu elemen penting yang sering kali luput dari perhatian yaitu pemeliharaan barang.
Padahal aspek ini berperan besar dalam memastikan kualitas produk tetap terjaga hingga sampai di tangan pelanggan.
Hal yang harus Anda ketahui bahwa konsumen tidak hanya membeli produk saja, mereka juga membeli pengalaman.
Dan ketika produk yang diterima rusak, cacat, atau tidak sesuai ekspektasi karena proses penyimpanan atau pengiriman yang buruk, kepercayaan pun bisa hilang. Di sinilah pentingnya manajemen logistik yang juga memperhatikan aspek pemeliharaan.
Pemeliharaan barang dimulai dari hal mendasar seperti memastikan fasilitas penyimpanan cukup memadai, barangnya aman, dan sesuai dengan karakteristik.
Produk elektronik, makanan, bahan kimia, atau barang sensitif lainnya tentu membutuhkan penanganan yang berbeda. Penataan barang juga perlu diperhatikan agar mudah diakses, tidak rawan rusak dan terhindar dari risiko tertukar.
Kondisi setiap produk sebaiknya dicatat secara berkala dan akurat. Data real-time mengenai status fisik barang apakah masih layak jual, perlu diretur, atau sudah tidak sesuai standar.
Dalam banyak kasus, perusahaan yang memiliki sistem pemeliharaan dan pelacakan barang yang rapi cenderung lebih tanggap dalam menghindari potensi kerugian.
Dengan kata lain, pemeliharaan termasuk dalam kegiatan fisik menyimpan barang dengan baik yang mencerminkan seberapa serius perusahaan menjaga mutu, efisiensi, dan kepuasan pelanggan.
5. Mengatur Anggaran Biaya
Dalam setiap proses bisnis, efisiensi biaya menjadi hal yang paling dibutuhkan oleh setiap bisnis. Dan di dunia logistik, kemampuan untuk mengelola anggaran secara cerdas bisa menjadi pembeda antara bisnis yang sehat dan bisnis yang boros.
Salah satu fungsi utama manajemen logistik adalah memastikan seluruh aktivitas mulai dari pengadaan, penyimpanan, pengangkutan, hingga distribusi berjalan efektif dan efisien, dengan alokasi anggaran yang tepat.
Dalam manajemen logistik, setiap rupiah yang dikeluarkan harus benar-benar optimal dan tepat sasaran agar benar-benar menghasilkan nilai tambah.
Bayangkan jika proses logistik dalam bisnis tidak terencana dengan baik, misal keterlambatan pengiriman, biaya transportasi membengkak, stok menumpuk atau bahkan habis tak terduga. Semua itu pada akhirnya akan mengarah pada biaya-biaya tak terduga yang menggerus margin keuntungan.
Dengan manajemen anggaran logistik yang baik, perusahaan bisa mengambil langkah strategis dengan memilih vendor logistik dengan rasio biaya yang terbaik, merancang rute distribusi, atau bahkan berinvestasi pada sistem digital yang membantu pemantauan biaya secara real-time.
6. Manajemen Persediaan
Tujuan utama dari manajemen persediaan yaitu memastikan stok tersedia dan menjaga keseimbangan antara ketersediaan barang dan efisiensi biaya.
Terlalu banyak stok (overstock) akan membebani cash flow dan biaya penyimpanan. Sebaliknya, kekurangan stok (stockout) bisa berujung pada kehilangan penjualan dan rusaknya reputasi bisnis.
Dengan pendekatan terstruktur yang melibatkan proses strategis seperti forecasting tren pasar, melihat data historis, menentukan stock level minimal, rotasi stok, dan penggunaan sistem inventory digital seperti aplikasi Jubelio Omnichannel untuk memantau pergerakan barang secara real-time.
7. Distribusi dan Pengiriman
Dalam fungsi manajemen logistik, distribusi dan pengiriman adalah bagian paling bisa dilihat oleh pelanggan dan sering kali menjadi penilaian utama terhadap kualitas layanan sebuah bisnis.
Fungsi distribusi bukan sekadar mengirimkan barang dari gudang ke tujuan akhir. Di balik proses tersebut, ada perencanaan yang kompleks mulai memilih moda transportasi, menyusun rute yang hemat waktu dan biaya, serta memastikan setiap pengiriman bisa dilacak secara real-time.
Bagi pelanggan, hal-hal seperti kapan barang dikirim, berapa lama transit, hingga estimasi waktu tiba adalah informasi penting yang membentuk persepsi mereka terhadap brand Anda.
Oleh karena itu, penjadwalan yang presisi dalam sistem distribusi dapat membantu kelancaran operasional dan membangun kepercayaan pelanggan.
Sistem distribusi yang terintegrasi dengan teknologi memungkinkan bisnis melakukan pelacakan (tracking) secara menyeluruh mulai dari status pengiriman hingga kendala di lapangan. Ini memberi fleksibilitas bagi perusahaan untuk cepat merespons jika terjadi keterlambatan atau perubahan rute.
Fungsi distribusi dan pengiriman yang terkelola dengan baik akan menciptakan arus barang yang lancar, mempercepat siklus penjualan dan memperkuat kepuasan pelanggan.
8. Manajemen Risiko
Setiap proses bisnis pasti memiliki risiko, samal halnya dengan manajemen logistik dimana risiko bisa muncul dari berbagai arah seperti keterlambatan pengiriman, kerusakan barang, kesalahan input data, hingga gangguan rantai pasok akibat faktor eksternal seperti cuaca, regulasi, atau bahkan geopolitik.
Dengan sistem pengelolaan yang terintegrasi dan pemantauan arus barang secara real-time, perusahaan dapat mendeteksi lebih awal titik-titik rawan yang bisa mengganggu kelancaran operasional.
Contohnya jika terjadi keterlambatan di jalur pengiriman karena kendala transportasi, sistem logistik yang baik akan langsung memberi sinyal untuk dilakukan tindakan alternatif, baik itu pengalihan rute, pergantian armada atau penyesuaian jadwal kepada pelanggan.
Koordinasi antar divisi yang solid juga menjadi faktor penting dalam memastikan masalah yang muncul bisa ditangani secara cepat, akurat, dan tetap terkendali.
Dalam dunia bisnis yang dinamis dan penuh ketidakpastian, kemampuan untuk memitigasi risiko lewat logistik yang cerdas bisa mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
9. Manajemen Pengendalian
Dalam fungsi manajemen logistik, pekerjaan tidak berhenti ketika produk tiba di gudang atau bahkan setelah proses pemeliharaan selesai.
Salah satu tahap yang justru paling menentukan keberhasilan logistik secara keseluruhan adalah manajemen pengendalian dimana semua proses harus dipastikan berjalan sesuai rencana, standar dan sesuai target yang telah ditetapkan.
Manajemen pengendalian mencakup dalam mengawasi barang, pengawasan terhadap performa sistem, efisiensi alur kerja, hingga akurasi dari setiap aktivitas seperti perencanaan, pengadaan, penyimpanan, distribusi, sampai penghapusan barang.
Setiap titik dalam rantai logistik perlu dikendalikan dengan sistematis. Apakah perencanaan sudah terealisasi dengan baik? Apakah pengiriman sesuai jadwal? Bagaimana kondisi fisik produk di gudang? Semua itu perlu ditinjau secara berkala, bukan hanya untuk mendeteksi kesalahan, tetapi juga untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang ada.
Pengendalian yang efektif juga mencakup evaluasi kinerja staf logistik untuk mendorong peningkatan kualitas kerja.
Ketika ada kendala di lapangan seperti keterlambatan, kerusakan barang, atau ketidaksesuaian data akan ada tindakan korektif yang harus segera diambil.
Proses ini membutuhkan ketelitian, kejelasan SOP, serta kemampuan manajerial yang adaptif terhadap situasi.
Pada akhirnya, fungsi pengendalian menjadi fondasi penting dalam menciptakan accountability dan transparency dalam operasional logistik. Karena bisnis yang mampu mengendalikan proses internalnya dengan baik akan lebih siap untuk bersaing.
Pakai Jubelio Omnichannel untuk Memudahkan Anda Mengelola Manajemen Logistik Pada Bisnis
Mengelola stok gudang secara manual mungkin masih bisa dilakukan saat produk masih hitungan jari.
Namun, apabila jumlahnya sudah mencapai ratusan atau bahkan ribuan dan ditambah dengan penjualan dari berbagai channel seperti marketplace, toko online, hingga offline maka kompleksitasnya akan meningkat drastis.
Mulai dari pencatatan stok yang tidak sinkron, proses picking yang repetitif dan rawan kesalahan, hingga barang yang sering hilang dari sistem, semua itu bisa berdampak langsung pada efisiensi operasional dan kepuasan pelanggan.
Jubelio WMS hadir sebagai solusi manajemen gudang berbasis omnichannel yang dirancang khusus untuk bisnis modern.
Dengan sistem yang terintegrasi, Anda tidak perlu lagi bolak-balik antara platform hanya untuk memastikan stok Anda tercatat dengan benar. Semua bisa dikendalikan dari satu sistem saja.
Dengan Jubelio WMS, Anda bisa:
✅ Melacak stok secara real-time di setiap lokasi gudang, lengkap dengan histori pergerakan barang
✅ Mengotomatiskan proses operasional dari picking, packing, hingga shipping, tanpa perlu input manual
✅ Memantau performa gudang secara menyeluruh lewat dashboard dan laporan yang komprehensif
✅ Meminimalisir kesalahan stok karena seluruh sistem sudah terhubung langsung dengan berbagai channel penjualan Anda
Coba GRATIS sekarang dan rasakan langsung kemudahannya mengelola gudang dengan teknologi yang mendukung pertumbuhan bisnis Anda.