Apa Itu Grosir – Pasti kamu udah nggak asing lagi kan sama yang namanya barang grosir? Atau mungkin kamu termasuk orang yang suka beli barang grosir?
Yap, istilah yang satu ini kerap kali terdengar oleh banyak orang dan menjadi salah satu istilah dalam dunia bisnis. Dimana, kamu bisa dapatin harga barang yang murah kalau membeli produk yang banyak dan biasanya jenis jualan ini identik juga sama penjualan offline.
Soalnya jualan offline kamu bisa langsung tahu kondisi barang sesuai dengan harga yang diberikan atau nggak. Umumnya, orang yang membeli barang grosir itu akan menjual barangnya kembali ke pihak pedagang eceran lalu ke konsumen akhir.
Nah, kamu bisa coba nih jualan barang grosir kalau pengen pendapatan jualannya semakin laris, kamu bisa ikutin tips aku yang satu ini.
Apa Itu Grosir?
Mungkin kamu udah pernah denger nih istilah grosir atau wholesaler tapi belum tahu penjelasan lengkapnya mengenai apa itu grosir.
Jadi, grosir adalah pihak perantara nih antara produsen ke para pedagang eceran (retail).
Nah, biasanya grosir akan membeli barang dalam jumlah barang yang banyak dari produsen tapi harga yang dijual lebih murah.
Baru deh selanjutnya si produsen memberikan produknya ke pengecer dalam jumlah barang yang banyak.
Kalau kamu memutuskan untuk menjual barang dengan harga grosir, ada beberapa hal yang mesti kamu perhatikan sebelum kasih harga yang murah.
Supaya saat memenuhinya, bisnis kamu nggak mengalami kerugian nih dan tetap mendapatkan keuntungan.
Sebelum tahu tips dapatkan keuntungan, kamu mesti paham dulu jenis-jenis grosir apa aja ya.
Jenis-Jenis Grosir
Pada dasarnya setidaknya ada 3 macam-macam grosir yang mesti kamu tahu dulu nih, diantaranya dibedakan berdasar dengan jenis barang yang dijual, luas daerah, dan kegiatannya.
Mau tahu lebih lengkapnya? Yuk langsung simak aja nih penjelasan dari masing-masing jenis barang grosir berikut ini.
Jenis Grosir Berdasarkan Barang yang Dijual
Berdasarkan barang yang dijual, pedagang grosir dibagi menjadi dua jenis lagi yaitu:
- The Specialist Wholesaler, termasuk pedagang yang menjual barang tertentu saja dan tidak menyimpan stok barang. Biasanya mereka sangat tahu nih spesifik barang yang akan mereka jual nantinya.
- The General Line Wholesaler, bisa dibilang termasuk pedagang grosir yang menjual berbagai jenis barang dan umumnya memilih garis tertentu serta menjual sejumlah merek, misalnya obat-obatan, bahan makanan, tekstil, dan lainnya.
Macam-Macam Grosir Sesuai Dengan Luas Daerah Usahanya
Kalau sebelumnya menjual barang berdasarkan barang yang dijual, maka jenis grosir yang kedua disesuaikan dengan luas daerah usahanya.
Ada yang berdagang secara internasional, regional, local, dan lain sebagainya.
- The Regional Wholesaler adalah grosir yang memiliki wilayah pemasaran di semua daerah dalam satu provinsi atau negara bagian tertentu.
- The Local Wholesaler adalah daerah grosir yang mempunyai luas wilayah dalam satu kota tertentu, misalnya kabupaten atau kota. Umumnya mereka hanya menjual barang ke pengecer lokal.
- The International Wholesaler adalah sistem grosir yang bergerak dibidang perdagangan ekspor dan impor seperti mengimpor barang dari berbagai negara dan menyimpannya di gudang mereka yang nantinya akan dikirim ke penjual berbeda pula.
- Sedangkan The National Wholesaler mempunyai luas wilayah pemasaran di semua daerah di dalam satu negara dan mereka akan mendistribusikan barang tersebut hingga penjuru negeri.
Baca Juga: 5 Tips Menjual Barang Grosir di Marketplace
Tipe Grosir Berdasarkan Lapangan Kegiatan
Nah, sementara itu untuk macam-macam grosir berdasarkan lapangan kegiatannya, dibagi lagi menjadi delapan jenis, diantaranya:
- The Whole Collector adalah pedagangan grosir yang bergerak untuk menghimpun barang tertentu untuk keperluan pribadinya atau pesanan dari orang lain.
- The Limited Function Wholesaler, termasuk grosir yang bisa melakukan sebagian jasa yang seharusnya dilakukan oleh pihak grosir secara penuh.
- The Service Wholesaler, kegiatan usaha yang sepenuhnya melaksanakan aktivitas pembelian serta penjualan yang dijalani oleh grosir.
- Truck Wholesaler adalah kegiatan penjualan barang dengan cara memberikan suatu jasa layanan pengiriman barang.
- Cash Carry Wholesaler, masuk ke dalam aktivitas penjualan barang secara tunai dan tidak memberikan jasa layanan antar barang.
- Mail Order Wholesaler melakukan penjualan barang dengan cara memesannya melalui pos
- Manufacture Wholesaler (grosir pabrik) adalah kegiatan penjualan barang yang biasanya untuk memasok keperluan industri
- Contoh grosir adalah Dropshipment atau Dropshipper, sering kali kamu dengar istilah grosir yang satu ini, dimana mereka melakukan penjualan dan pengiriman barang secara langsung dari produsen ke pembeli. Kebanyakan dropship tidak menyetok persediaan barang.
Perbedaan Grosir dengan Eceran
Pertanyaan berikutnya, lalu apa yang membedakan antara jualan grosir dengan eceran?
Apakah keduanya merupakan suatu hal yang sifatnya sama ?
Oke, karena sebelumnya kamu udah tahu nih penjelasan apa itu grosir beserta jenis-jenis barang grosir, sekarang kamu harus paham perbedaan keduanya.
Grosir dan eceran merupakan istilah yang berbeda. Kalau grosiran biasanya kita akan menjual barang dengan harga yang jauh lebih murah ketika mereka mengambil barang dengan jumlah yang banyak.
Sedangkan eceran, mereka menjual barang ke konsumen akhir dan jumlah yang dijual pun nggak banyak dengan harga yang relatif mahal juga.
Perbedaan utama lainnya bisa kamu lihat juga nih dari harga yang diberikan, pastinya harga grosir jauh lebih murah dibandingkan eceran.
Karena dengan menjual barang grosir berarti kamu telah menciptakan hubungan antara produsen dengan pedagang eceran. Sementara eceran membuat hubungan baik di antara penjual grosir dengan konsumen akhir.
Baca Juga: 3 Cara Mengatur Harga Grosir di Shopee, Dijamin Gampang!
Tips Mendapatkan Keuntungan dari Harga Grosir di Marketplace
Nah, kamu udah paham dong berarti apa itu pedagang grosir dan berbagai macam jenis grosir sehingga kamu bisa nih menempatkan diri kamu sebagai jenis penjual grosir yang mana.
Kalau sudah paham, ini tandanya waktu kamu tahu gimana sih cara mendapatkan keuntungan dari menjual barang grosir di marketplace.
Langsung simak aja nih tips dari aku supaya kamu makin untung jualan grosir secara online.
1. Tentukan Barang yang Ingin Dijual
Tips pertama kalau kamu ingin jualan barang grosir di marketplace ialah menentukan dulu jenis barang apa yang dijual nantinya.
Karena kamu ingin menjual barang secara grosir berarti tandanya kamu mesti memikirkan juga nih ketersediaan stok barang tersebut ketika kamu jual.
Salah satu caranya yaitu kamu bisa banget menyediakan stok produk dalam jumlah yang besar.
Tapi ada nih satu hal yang mesti kamu lakukan sebelum stok barang banyak, lakukan riset produk terlebih dahulu.
Setelah kamu lakukan riset nih, baru deh kamu lihat kompetitor yang menjual barang serupa dengan milik kamu di marketplace.
Mulai dari harga yang diberikan sekaligus riset konten yang mereka gunakan untuk menarik calon konsumennya supaya kamu bisa punya target pasar yang sama.
2. Terapkan Strategi Harga Grosir yang Tepat
Sebagai pebisnis, biasanya harga menjadi komponen yang paling penting saat menjalankan usaha, baik jualan grosir maupun jualan biasa.
Untuk menetapkan harga grosir pun nggak boleh asal-asalan nih pebisnis, karena kamu butuh pertimbangan yang panjang.
Sebab, banyak variabel-variabel penentu harga sekaligus kamu mesti memantau perkembangan pasar.
Apalagi harga produk sendiri itu ada berbagai macam jenisnya seperti harga dasar, harga coret, sampai penentuan harga grosir terbagi sesuai channel penjualannya.
Tapi tenang aja nggak perlu khawatir, proses manajemen harga yang rumit ini bisa kamu atasi secara mudah dengan bantuan Jubelio.
Karena Jubelio udah ada nih fitur yang memudahkan kamu untuk proses penentuan harga sehingga kamu lebih gampang mengatur harga produk di berbagai marketplace terlebih mau jualan grosir.
Nama fiturnya yaitu harga bertingkat, jadi kamu bisa buat harga yang berbeda tergantung jumlah barang yang dibeli terhadap pelanggan yang berbeda.
Misalnya, kamu jual harga casing handphone kalau dijual satuan harganya 15 ribu dan ketika ada yang ingin membeli sebanyak lebih dari 10 pcs maka harga produk menjadi 13 ribu rupiah.
Begitu pula, jika ada yang membeli lebih dari 20 pcs maka harganya 10 ribu rupiah. Itu disebut juga harga bertingkat.
3. Hubungkan ke Sosial Media
Wah toko kamu di marketplace udah jadi nih terus stok barang yang kamu punya juga udah ready stock itu tandanya kamu bisa langsung ke tips selanjutnya.
Kamu dapat menghubungkan sosial media bisnis kamu ke semua channel penjualan nih, misalnya kamu koneksikan marketplace ke media sosial.
Supaya nih jangkauan pasar kamu bisa lebih luas lagi dan pastinya bisa meningkatkan penjualan kamu yang ada di marketplace.
Eittss.. selain itu ya, kamu bisa hubungkan penjualan kamu di social commerce sebagai langkah strategi promosi serta sebagai channel penjualan kamu.
Kesimpulan
Sekarang kamu udah paham deh mengenai penjualan barang grosir sampai tips ampuh menetapkan harga grosir supaya penjualan kamu makin laris manis.
Tapi agar jualan grosir kamu semakin untung, kamu harus tahu juga nih konsep penentuan harga bertingkat supaya nggak salah langkah.
Daripada ribet nentuin harga bertingkat yang berbeda di tiap channel penjualan. Kamu bisa menggunakan fitur dari sistem Jubelio supaya lebih gampang.
Selain bantu kamu tentuin harga, Jubelio juga bisa memudahkan kamu dalam mengurus semua toko di marketplace, social commerce, maupun website loh.
Penasaran apa aja fiturnya dan gimana cara mudahnya? Tinggal klik tombol di bawah