Buat kamu yang sudah lama berjualan online pasti sudah gak asing lagi dengan menentukan harga jual produkmu. Pastinya kalian tau dong, kalo penentuan harga ini ga bisa sembarangan, dan harus penuh perhitungan biar tepat sasaran. Selain penentuannya yang harus matang, kamu sudah tahu belum kalau harga jual bisa diatur strateginya untuk meningkatkan penjualan.
Seperti yang sudah kamu ketahui, sebuah nominal harga barang yang mau dijual pastinya melalui proses penghitungan lebih dahulu. Biasanya terdapat beberapa proses untuk menentukan harga jual ini, kamu mungkin pernah menentukannya lewat salah satu cara.
Biasanya komponen penentu harga jual ini sudah dihitung sedemikian rupa dengan memasukkan berbagai biaya yang ada dalam memproduksi sebuah produk. Tentunya, setelah mendapatkan harga yang diinginkan, kamu masih bisa menambahkan komponen lain seperti diskon. Hal ini agar barang yang dijual terlihat lebih menarik.
Jenis-jenis Harga Jual Produk
Sebuah produk yang akan ditawarkan ke pasaran pastinya akan memiliki harga tertentu yang akan dibayarkan oleh pembeli. Namun, selain harga jual normal produk, kamu juga bisa menentukan nominal harga lainnya, untuk sebuah produk. Tentunya jenis-jenis harga jual produk ini hanya bisa kamu temukan jika berjualan di marketplace.
1. Harga Normal
Harga normal produk merupakan harga pokok penjualan yang sudah ditambahkan margin keuntungan. Nah harga ini merupakan nominal dasar yang akan kamu tawarkan kepada konsumen.
Biasanya, nominal ini akan mengalami perubahan seiring waktu bergantung dengan situasi.
Harga normal ini menjadi acuan bagi kamu untuk mengambil keputusan-keputusan yang akan dilakukan. Soalnya, harga ini akan menjadi batas awal penentuan
2. Harga Per Channel
Jika kamu sudah memiliki harga normal dengan nominal tertentu, biasanya angka ini yang akan kamu jadikan harga di setiap channel penjualanmu. Akan tetapi, kamu bisa saja menentukan harga yang berbeda untuk channel penjualan yang berbeda pula.
Tentunya hal ini bisa meningkatkan keuntungan yang ada.tetapi sebelum menentukan hal ini, kamu perlu mempertimbangkan terlebih dulu beberapa hal.
Agar perubahan harga yang diatur tidak menjadi pengaruh buruk bagi penjualan barang-barangmu. Salah satunya adalah, kompetisi di dalam marketplace tersebut.
Kamu perlu mengetahui berapa pihak yang menjual produk sama sepertimu. Dikisaran berapa mereka menjual produk yang sama. Selain itu lihat juga ada berapa permintaan dan suplai tentang produk yang kamu jual.
Apabila permintaan banyak dan suplainya kecil tentunya kamu bisa menyesuaikan harga lebih tinggi.
Toh, hal itu sesuai dengan hukum pasar yang berlaku untuk mengetahui cara mengatur harga per channel penjualan.
1. Harga Coret
Pastinya kamu sudah gak asing lagi kan dengan harga coret di marketplace. Harga coret sendiri merupakan salah satu opsi promosi yang bisa kalian lakukan ketika berjualan di marketplace. Harga coret bekerja dengan memberikan potongan sebesar sekian persen dari harga normal.
Tentunya, harga coret akan lebih tampil persuasif bila kamu memasangkannya dengan visual yang menarik. Misalnya, kamu menuliskan harga normal dengan ukuran besar yang diberi efek dicoret.
Lalu di bawahnya, kamu tuliskan harga yang ingin dipromosikan. Walaupun umum, metode ini masih efektif untuk digunakan. Apalagi bila memanfaatkan momen.
2. Harga Grosir
Harga grosir adalah bentuk potongan harga yang kamu berikan kepada konsumen. Tetapi sebelum potongan diberikan ada syarat tertentu yang harus dipenuhi.
Yaitu, kuantitas pembelian yang dilakukan. Seperti namanya, harga grosir hanya akan berlaku apabila ada pembeli yang memesan dalam jumlah tertentu kepada kamu.
Biasanya, kamu harus menentukan berapa besaran potongan serta kuantitas pesanan sebelum harga ini berlaku.
Jenis-jenis harga jual produk ini wajib kamu ketahui, lho. Soalnya bisa berpengaruh kepada penjualan dan keuntungan jika dimanfaatkan dengan baik.