Kamu tentu tau bahwa gudang memiliki fungsi utama sebagai sarana untuk penyimpanan barang.
Nah, barang yang tersimpan di gudangmu saat masuk ke gudang (inbound) nggak akan langsung tersimpan atau ditempatkan begitu aja. Namun, sebelum itu kamu perlu melakukan penerimaan barang terlebih dahulu.
Penerimaan barang bisa diibaratkan sebagai gerbang pertama dari proses inbound. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, saat barang tiba di gudang, kamu akan melakukan pendataan barang tersebut.
Kamu melakukan input barang ke dalam sistem pergudangan sebagai sumber barang masuk. Ini juga berkaitan dengan inventory.
Barang yang telah dimasukkan sebagai sumber barang masuk nantinya akan diterima dan ditempatkan ke raknya masing-masing. Barang yang akan diterima tersebut bisa berasal dari berbagai sumber. Bisa dari pemasok, bisa dari retur, atau dari mana saja.
Nah, artikel ini akan memberimu pengetahuan mengenai sumber barang yang akan masuk ke penerimaan barang. Let’s check it out!
3 Sumber Utama saat Proses Inbound ke Gudang
1. Purchase Order
Sebagai pebisnis, rasanya tidak asing dengan istilah purchase order (PO) atau pesanan pembelian. Pada umumnya, PO yang telah dibuat inilah yang nanti akan diterima di gudang. Pesanan pembelian ini merupakan pesanan yang berasal dari pemasok atau supplier.
2. Transfer Masuk/Mutasi Barang
Selain dari purchase order (PO), kamu juga bisa menerima barang yang berasal dari transfer masuk. Yang perlu kamu ketahui, transfer masuk ini sumbernya terdiri atas 2, yaitu bisa dari transfer antarrak atau antargudang.
3. Retur Pembelian
Pesanan sudah diterima oleh pelanggan, tetapi saat dicek ternyata ada yang cacat atau rusak. Pelangganmu tentu akan mengajukan pengembalian atau retur pembelian, dong?
Nah, saat admin tokomu menerima pengajuan pengembalian, retur tersebut akan masuk ke dalam inbound dan tercatat di sumber penerimaan.
Jangan asal sembarangan menerima barang! Bisa jadi tidak semua barang yang berasal dari ketiga sumber tersebut dalam kondisi baik atau jumlahnya sesuai.
Di sini kamu perlu melakukan pengecekan atau quality control (QC) terlebih dahulu atas barang tersebut.
Barang yang bisa diterima hanya yang sesuai. Jadi, barang yang masuk dan sudah lolos pengecekan alias sesuai, bisa langsung kamu lakukan penerimaan barang.
Jika barang yang masuk hanya sebagian yang sesuai, tidak berarti semua langsung ditolak.
Di sini akan terjadi pengecualian untuk penerimaan. Maksudnya, kamu tetap bisa menerima barang yang lolos sebagian itu. untuk sisanya yang tidak sesuai, sudah jelas tidak perlu kamu terima.
Setelah diterima, barang-barang tersebut sudah bisa dilakukan penempatan ke rak. Nah, untuk barang yang tidak sesuai, bisa kamu ajukan pengembalian ke pemasok atau supplier.
Baca juga: 4 Alasan Kamu Perlu Menggunakan Fulfillment Center
Berkaitan dengan hal tersebut, terdapat sumber barang masuk sekunder, yaitu barang yang berusmber dari pembatalan putaway.
1. Pembatalan Penempatan Barang (putaway)
Setelah kamu selesai menerima barang, kamu akan melakukan penempatan barang ke rak. Nah, saat penempatan selesai, tiba-tiba kamu misalnya ingin membatalkan pesanan yang sudah terlanjur ditempatkan. Dengan begitu, kamu akan melakukan pembatalan dengan menghapus barang yang sudah ditempatkan.
Barang yang sudah dihapus, otomatis akan hilang dari proses putaway dan masuk kembali ke sumber penerimaan barang (PO/Transfer Masuk/Retur Pembelian).
Dari penjelasan artikel ini, jika gudangmu sudah terkoneksi dengan sistem manejemen gudang (WMS) Jubelio, kamu bisa mengontrol setiap barang yang masuk dengan mudah. Mau pelajari lebih lanjut tentang sistem manejemen gudang (WMS) Jubelio? bisa lihat Apa Itu Fitur WMS Jubelio?
ingin tahu lebih detail alur penerimaan barang? bisa lihat Proses Barang Masuk Gudang (jubelio.com)