Hutang piutang, kedua kata ini seringkali dialami oleh para pebisnis. Namun, siapa sangka masih banyak yang belum paham atau tidak mengerti perbedaan dari dua kata tersebut?
Perbedaan hutang piutang terletak pada siapakah objek yang seharusnya melakukan pembayaran.
Dalam artikel ini, saya akan coba menjelaskan hutang dan piutang dari dua versi yang berbeda.
Versi dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dan akuntansi.
Menurut KBBI, Hutang Piutang Adalah?
Hutang adalah kegiatan peminjaman uang ataupun barang dari seseorang kepada orang lain. Biasanya, kedua pihak tersebut sepakat untuk mengembalikan dalam periode waktu tertentu.
Di sisi lain, piutang adalah tagihan uang dari seseorang pada orang lain yang meminjam.
Konsep dari hutang dan piutang itu adalah berbanding terbalik.
Hutang dilihat dari perspektif orang yang melakukan peminjaman sedangkan piutang sebaliknya. Diambil dari sudut pandang orang yang meminjamkan uang kepada orang lain.
Sudah paham sejauh ini?
Pengertian Hutang Piutang Berdasarkan Akuntansi
Pemahaman hutang dan piutang dari sudut pandang akuntansi tidak jauh berbeda dengan menurut KBBI.
Hutang adalah uang atau barang yang dipinjam dan merupakan hak milik dari peminjam. Seseorang yang berhutang, memiliki kewajiban untuk mengembalikan kepada peminjam.
Baca Juga: Sistem Pembayaran Anti Hutang Untuk Bisnis Kamu!
Dalam akuntansi, hutang termasuk sebagai kredit atau berupa uang pasiva yakni uang yang tidak bisa menghasilkan.
Namun pemahamannya akan sedikit berbeda jika hutang yang dilakukan untuk pinjaman modal usaha. Jika hal itu terjadi, maka uang pinjaman tersebut tidak terhitung sebagai pasiva sebab bisa menghasilkan keuntungan ke depannya.
Di sisi lain, piutang adalah pemberian pinjaman berupa uang atau barang kepada orang lain atau perusahaan. Bagi pemberi pinjaman (debitur), piutang termasuk sebagai aktiva atau aset. Sebab, mereka akan mendapatkan kembali uangnya pada jangka waktu tertentu.
Secara garis besar, hutang dan piutang adalah dua kegiatan yang sama namun berbeda sudut pandang.
Pentingnya Hutang dan Piutang dalam Bisnis
Bagi pebisnis, terutama yang bergerak di bidang ritel, kegiatan hutang dan piutang pasti sudah biasa mereka alami. Terlebih lagi, jika mereka menggunakan model bisnis dropshipper, konsinyasi maupun reseller.
Mereka tidak hanya harus mengelola pembeli, namun juga para ‘tangan kedua’ penjual barang mereka juga.
Semakin banyak alur kegiatan bisnisnya, maka semakin pusing pula pencatatan laporan laba ruginya.
Untuk itu, diperlukan sebuah sistem yang bisa mencatat dan mengkalkulasikan semua aktivitas bisnis secara efisien tanpa membuang banyak waktu.
Sistem yang bisa digunakan adalah platform omnichannel dan ecommerce enabler bernama Jubelio.
Baca Juga: Sistem Omnichannel Paling Dibutuhkan Oleh Pebisnis Masa Kini?
Apa yang bisa dilakukan oleh Jubelio?
Jubelio bisa membantu kamu mencatat semua laporan secara akurat. Tak hanya itu, sebagai omnichannel, Jubelio akan memudahkan semua kegiatan operasional bisnis kamu.
Bukan cuma pembuatan laporan keuangan, melainkan integrasi ke marketplace, webstore hingga pemrosesan pesanan.
Bekerjasama dengan jasa pengiriman, Jubelio memberikan opsi buat kamu untuk semakin mudah dalam menyelesaikan pesanan ke pelanggan.
Semua masalah bisnis dari A-Z, dari hulu hingga ke hilir, bisa diselesaikan hanya dengan Jubelio.
Mau tau lebih lanjut mengenai Jubelio atau daftar langsung? Klik tombol di bawah ini.