Pernah merasa bingung memilih antara kartu kredit bisnis dan kartu kredit korporat? Eits, meski keduanya tampak serupa, tetapi ada beberapa perbedaan penting yang bisa memengaruhi keputusan finansial, lho.
Mulai dari penggunaan, pengelolaan dan kontrol, batas kredit, hingga keuntungan dan fitur, masing-masing kartu memiliki perbedaan.
Contohnya, kartu kredit bisnis biasanya pemilik bisnislah yang bertanggung jawab secara pribadi atas hutang dari penggunaan kartu kredit, sedangkan untuk kartu kredit korporat biasanya tanggung jawab pembayaran sering kali berada pada perusahaan.
Dengan memahami perbedaan antara kartu kredit bisnis dan kartu kredit korporat, kamu bisa memilih kartu yang paling sesuai dengan kebutuhan dan skala bisnismu.
Untuk itu, simak selengkapnya penjelasan mendalam mengenai perbedaan kartu kredit bisnis dan korporat yang harus kamu ketahui di bawah ini!
Perbedaan Kartu Kredit Bisnis vs Kartu Kredit Korporat
1. Pengguna berdasarkan skala bisnis
Kartu kredit bisnis umumnya dirancang untuk usaha kecil hingga menengah (UKM). Pengguna utama kartu ini adalah pemilik usaha atau sekelompok kecil karyawan yang diberi wewenang untuk melakukan transaksi bisnis.
Sementara itu, kartu korporat ditujukan untuk perusahaan skala menengah hingga besar dengan banyak karyawan. Kartu ini biasanya digunakan untuk mengelola pengeluaran seperti namun tidak terbatas pada biaya perjalanan bisnis, pengeluaran operasional, dan kebutuhan perusahaan lainnya.
2. Pengelolaan dan kontrol
Dalam hal pengelolaan, kartu kredit bisnis memberikan business owner kontrol penuh terhadap semua pengeluaran. Artinya, pemilik bisnis bisa mengawasi dan mengatur bagaimana kartu tersebut digunakan oleh karyawan.
Sebaliknya, kartu kredit korporat menawarkan kontrol yang lebih terperinci. Perusahaan bisa mengatur limit pengeluaran untuk setiap pemegang kartu kredit perusahaan, serta memiliki akses ke laporan pengeluaran yang lebih rinci sehingga perusahaan bisa memantau dan mengelola pengeluaran dengan lebih efisien.
Baca juga: 4 Platform di Indonesia yang Hadirkan Virtual Credit Card
3. Limit kredit
Salah satu perbedaan mencolok lainnya adalah limit kredit. Kartu kredit bisnis biasanya memiliki limit kredit yang lebih rendah dibandingkan kartu kredit korporat. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan bisnis skala kecil dan menengah.
Di sisi lain, kartu kredit korporat biasanya menawarkan batas kredit lebih tinggi, yang memungkinkan perusahaan besar untuk membiayai pengeluaran yang jauh lebih besar, misalnya hingga Rp 1 miliar yang memungkinkan perusahaan membeli bahan baku dalam jumlah besar atau kebutuhan operasional yang banyak.
4. Keuntungan dan Fitur
Kartu kredit bisnis sering menawarkan keuntungan seperti cashback, poin reward, dan diskon khusus pada kategori pengeluaran tertentu yang relevan dengan UKM, seperti pembelian perlengkapan kantor atau kebutuhan bisnis lainnya.
Sementara itu, kartu kredit korporat biasanya dilengkapi dengan manfaat tambahan yang lebih beragam, seperti asuransi perjalanan bisnis baik dalam maupun luar negeri, layanan pelanggan 24/7, dan program loyalitas seperti poin yang bisa ditukar dengan tiket pesawat, akomodasi hotel, dan lain-lain.
Tidak hanya itu, beberapa kartu kredit korporat juga menawarkan integrasi dengan sistem manajemen pengeluaran, yang memudahkan pelacakan dan otomatisasi laporan pengeluaran.
5. Tanggung Jawab Pembayaran
Untuk kartu kredit bisnis, pemilik bisnis bertanggung jawab melakukan pembayaran tagihan atas nama pribadi. Artinya, jika terjadi keterlambatan atau gagal bayar, itu akan berdampak langsung pada reputasi kredit pribadi pemilik bisnis.
Di sisi lain, kartu kredit korporat, tanggung jawab pembayaran tagihan dilakukan oleh perusahaan. Namun, beberapa program kartu korporat memungkinkan karyawan untuk bertanggung jawab secara pribadi atas pengeluaran mereka, tergantung pada kebijakan perusahaan.
Mana Kartu Kredit yang Cocok untuk Bisnis Saya?
Jika kamu adalah pemilik usaha kecil atau menengah, dan mengutamakan kontrol langsung atas pengeluaran, kartu kredit bisnis mungkin menjadi pilihan yang lebih tepat.
Sebaliknya, jika bisnismu sudah berkembang menjadi perusahaan besar dengan banyak karyawan, dan kamu membutuhkan kartu kredit yang lebih fleksibel untuk mengelola pengeluaran dalam skala besar karena didukung fitur pelaporan, analisis yang mendalam, dan limit pengeluaran per karyawan, maka kartu kredit korporat bisa jadi pilihan yang lebih ideal.
Tidak hanya itu, jika kamu ingin memisahkan tanggung jawab pribadi dari urusan bisnis, kartu kredit korporat mungkin lebih sesuai, karena tanggung jawab pembayaran biasanya berada pada perusahaan. Sedangkan jika kamu lebih nyaman dengan kendali penuh atas keuangan usahamu, kartu kredit bisnis memberikan fleksibilitas tersebut.
Pada akhirnya, pilihan terbaik tergantung pada struktur dan kebutuhan bisnismu. Apapun yang kamu pilih, pastikan kartu kredit tersebut benar-benar mendukung pertumbuhan dan kelancaran operasional bisnismu.
Baca juga: Kartu Kredit Bisnis vs Kartu Kredit Pribadi, Mana yang Terbaik untuk Usaha?
Pakai Paper Corporate Card, Bikin Operasional Bisnis Makin Lancar!
Perbedaan Paper Corporate Card vs. Corporate Card Lain (Sumber: Paper.id)
Setiap pengeluaran bisnis, baik kecil maupun besar, perlu diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu cash flow yang ada. Maka peran tempo pembayaran menjadi sangat penting, karena dengan jangka waktu yang lebih panjang, bisnis memiliki fleksibilitas lebih untuk mengelola dan merencanakan pengeluaran tanpa tekanan untuk segera melunasi tagihan.
Nah, di sinilah Paper Corporate Card menjadi solusi ideal. Kartu ini tidak hanya menawarkan kemudahan dalam bertransaksi, tetapi juga memberikan tambahan tempo pembayaran hingga 55 hari, lho.
Tidak hanya itu, kamu juga bisa mendapatkan cashback tambahan 0,5% jika transaksi di online platform terpilih.
Yuk, kontrol pengeluaran bisnismu dengan Paper Corporate Card sekarang dengan cara daftar disini!
*Artikel ini hasil kerjasama Paper.id dan Jubelio