Tahukah kamu, ada strategi yang memanfaatkan seluruh indera manusia? Namanya strategi sensory marketing.
Tapi apa yang dimaksud sensory marketing? Jadi, sensory marketing adalah teknik pemasaran yang memanfaatkan semua indra manusia untuk meningkatkan daya tarik konsumen. Dengan begitu kamu akan lebih mudah untuk menyentuh sisi emosional pelanggan dan menjadikannya pengalaman yang positif.
Untuk lebih jelasnya mengenai strategi ini, mulai dari pengertian, manfaat, dan contoh sensory marketing, kamu bisa simak artikel sampai selesai ya.
Baca Juga: Influencer Marketing, emang bener bisa ningkatin omset berkali-kali lipat?
Pengertian Sensory Marketing
Scent marketing atau sensory marketing adalah bagian dari experiental marketing, dimana dalam penerapannya bisa membuat konsumen merasakan dan mendapatkan pengalaman secara langsung baik sebelum menggunakan sebuah produk atau jasa melalui lima pendekatan (Sense, Feel, Think, Act, Relate) atau setidaknya salah satu dari lima panca indera.
Dengan penggunaan strategi sensory marketing tentu saja dapat menanamkan persepsi positif terhadap konsumen sehingga secara tidak langsung bisa memberikan kepuasan pelanggan. Terlebih lagi, strategi pemasaran ini mampu memberikan pengalaman yang berkesan bagi para customer.
Ia juga dapat bekerja dengan lebih baik ketika marketer memengaruhi lebih dari satu indra manusia dalam satu pesan atau kampanye tunggal.
Manfaat dari Penggunaan Strategi Sensory Marketing
Kalau tadi kita udah membahas mengenai apa itu sensory marketing, sekarang mungkin kamu bertanya-tanya nih “Apa saja sih keuntungan dari strategi sensory marketing?”
Ternyata strategi ini dinilai dapat mendorong penjualan bisnis yang cukup signifikan. Tapi bukan itu aja lho keuntungan dari sensory marketing masih ada beberapa manfaat yang didapatkan bisnis jika menerapkan strategi satu ini.
- Membangun brand awareness
- Mampu meningkatkan brand recognition dan membuatnya mudah untuk diingat oleh customer
- Meningkatkan kepuasan konsumen sehingga mereka menjadi loyal customer
- Memperkuat hubungan brand dengan pelanggan
- Menaikkan repurchase intention
Baca juga: Apa Itu Testimoni, Manfaat, dan Cara Mendapatkan Review Positif
5 Indera dalam Sensory Marketing
Sebenarnya ketika kamu menerapkan strategi ini, bisa menyasar salah satu panca indera manusia tetapi lebih baiknya apabila kamu dapat memberikan dorongan kepada konsumen secara multisensory dibandingkan single sensory.
Berikut ini, 5 indra yang perlu kamu perhatikan saat ingin menggunakan strategi sensory marketing.
Sight (Penglihatan)
Hampir semua pelaku usaha mengandalkan fungsi penglihatan konsumen mereka untuk semua strategi pemasarannya. Misalnya saja, ketika mereka beriklan, dari kemasan produk, rancangan toko, konten pemasaran.
Pastinya mereka memperhatikan dari segi efek warna, sinar, bentuk, gaya, tata letak, ukuran, dan sebagainya. Dari semua itu, pastinya ada maksud tertentu, yaitu untuk memberikan ransangan pada penglihatan pelanggan.
Apalagi biasanya warna identik dengan kejadian tertentu dan berhubungan pula sama sesuatu yang dipelajari, seperti budaya, tradisi dan kebiasaan.
Smells (Penciuman)
Selain dari penglihatan, bau tertentu juga dapat mempengaruhi emosi seseorang dan mengingatkan mereka pada pengalaman yang pernah dilalui. Sama seperti warna, bau pun bisa menciptakan sensasi yang berhubungan dengan sesuatu hal sehingga mempengaruhi persepsi mereka akan suatu produk tertentu.
Contohnya produk Sabun mandi dengan aroma buah umumnya banyak diisukai, karena diasosiasikan dengan sirup sehingga menimbulkan kesan lengket.
Taste (Pengecap)
Indra pengecap menjadi salah satu yang dimanfaatkan juga dalam sensory marketing. Indra satu ini masih berkaitan erat dengan indra penciuman dan efektivitasnya cukup bervariasi berdasarkan indera lain yang mengelilingi rasa tertentu.
Umumnya, indra pengecap bisa diterapkan oleh bisnis yang berjualan food and beverages, misalnya merek minuman dan makanan, restoran, kemudian kafe.
Mungkin ketika kamu datang ke supermarket pernah melihat ada stand yang isinya test food (sampel makanan) dan kamu bisa mencobanya secara gratis. Nah, ternyata itu strategi pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk menarik audiens.
Dan apabila menurut mereka rasanya enak, mereka akan cenderung membeli produk tersebut. Apalagi taste sifatnya subjektif, dimana untuk rasa tertentu bisa saja tidak menarik bagi semua orang.
Baca Juga: Jenis-jenis Influencer/KOL Marketing yang ada di Indonesia, sudah tau?
Sounds (Pendengaran)
Indera selanjutnya adalah sound atau pendengaran yang umumnya identik dengan penggunaan musik. Musik hadir di setiap peristiwa dan mewakili suasana hati orang dari kesedihan, persahabatan maupun
perayaan.
Dalam komunikasi pemasaran untuk mempengaruhi konsumen, terutama terhadap suasana hati, tentu saja musik memegang peranan yang penting, baik berupa musik latar maupun sebagai jingle yang dominan.
Pasti kamu pernah menemukan iklan yang menggunakan jingle khas dari brand, ternyata itu jadi salah satu hal yang membuat orang-orang ingat terhadap brand mereka. Hanya melalui musik, mereka bisa langsung teringat dengan bisnismu.
Touch (Sentuhan)
Indra peraba menjadi yang terakhir dalam strategi sensory marketing, biasanya dapat memberikan informasi kepada pelanggan sebelum akhirnya mereka membuat keputusan pembelian. Bisa dibilang, dengan rabaan atau sentuhan tersebut membentuk pengalaman yang interaktif untuk pelanggan.
Contohnya, saat kamu membeli kain, sebelumnya kamu akan merasakan dulu kain tersebut dan dari hasil rabaan tersebut menggambarkan kualitas produk.
Baca juga: ‘Misteri’ dibalik Bau Roti’O yang Semerbak, Ternyata Pakai Strategi Ini!
Contoh Sukses Penerapan Sensory Marketing
Adapun contoh sensory marketing yang sering kamu temui ketika kamu melewati gerai Roti’O kamu bisa merasakan wangi dari roti walaupun kamu tidak mengkonsumsi produknya sehingga menarik orang untuk membeli produknya atau bisa dikatakan sebagai pemancing orang. Karena, sudah memberikan pengaruh yang kuat terhadap emosi dan ingatan pelanggan.
Kalau kamu mau tahu lebih lengkapnya mengenai strategi dari bau Roti’O kamu bisa klik link disini ya.
Contoh lainnya, brand Wakai. Pastinya kamu pernah lewat store sepatu ini, terus ketika menghirup baunya, kamu udah langsung teringat brand ini. Bahkan karena wangi nya yang harum dan enak, Wakai menjual produk namanya Wakai Essential.
Nah, itu dia penjelasan mengenai strategi pemasaran sensory marketing. Dari informasi diatas, kira-kira kamu udah tentuin strategi apa yang bakalan digunain untuk bisnis?
Baca Juga: 10+ film tentang bisnis yang bisa jadi referensi kamu sebelum berjualan