Apa itu SKU (Stock Keeping Unit)? SKU adalah salah satu syarat mutlak untuk melakukan pengelolaan gudang. Kenapa? Karena tanpa adanya SKU, maka kamu akan kesulitan untuk mengatur produk-produk apabila jumlahnya ratusan bahkan ribuan.
Dengan adanya SKU, diharapkan dapat mempermudah kamu dalam mengelola bisnis. Penyebutannya bisa dibuat sesederhana mungkin agar bisa membantu kelancaran berbisnis, dari gudang menuju ke tangan pelanggan. Mari ambil contoh dengan sepatu.
Sepatu merupakan salah satu benda pelindung kaki bagi manusia dan sekaligus suatu item fashion untuk melengkapi gaya sehari-hari. Sepatu banyak ragamnya, ada sepatu olahraga (sport), sepatu kulit, dan lain-lain.
Bisnis Sepatu Olahraga merupakan salah satu bisnis yang cukup sukses di zaman sekarang. Banyak pelaku usaha melakukan perdagangan produk mereka melalui pelbagai channel pemasaran baik itu yang berbasis online seperti marketplace maupun offline.
Antusiasme masyarakat dalam membeli produk sepatu meningkat di setiap waktu. Terlebih lagi pada saat tertentu, seperti masuk sekolah ataupun lebaran, penjualan sepatu pasti meningkat dan produksinya akan semakin gila-gilaan.
Dengan jumlah produksi yang besar, maka penamaan yang mudah diingat perlu diberikan. Di saat inilah, SKU berperan penting dalam mempermudah hal tersebut. Sebab, sepatu pasti mempunyai ukuran berbeda, warna berbeda.
Varian-varian itu akan lebih mudah diingat jika kamu menggunakan SKU.
Dalam artikel ini, kamu akan memahami secara mendalam mengenai SKU mulai dari pengertian, kegunaan hingga syarat penamaan SKU yang benar. Sebagai bonus, kamu bisa mendapatkan FREE TRIAL platform omnichannel Jubelio.
Apa yang dimaksud SKU Produk?
Apa arti SKU? Mungkin sudah banyak orang yang mendengar mengenai SKU tetapi masih banyak pula orang yang masih belum mengerti bahkan asing dengan apa itu SKU.
SKU atau Stock Keeping Unit adalah kode unik yang diberikan kepada setiap item barang baik yang dibeli maupun dijual oleh suatu perusahaan. SKU juga disebut dengan part number, product number atau product identifier.
Cara penamaan bisa dilakukan dengan menggunakan properti-properti yang ada pada item itu misalnya ukuran, warna, dan tipe barang tersebut. Contohnya kode sku Nike Shoes Hitam Ukuran 42. Kamu bisa menuliskannya dengan NIKEBLACK-42.
SKU dipakai dalam informasi stok barang perusahaan. Ini yang menjadi pembeda suatu item dengan yang lain dan ini juga sering dicetak dalam barcode untuk memudahkan perusahaan melakukan inventarisasi stock.
Identifikasi Penulisan SKU
Apa itu kode SKU? Kode SKU berfungsi sebagai pembeda jenis atau varian barang, kamu juga harus mengetahui seperti apa itu SKU yang baik, SKU yang baik itu seperti SKU tersebut harus sesingkat mungkin, serta mudah dikenali dari format kodenya.
Artinya jika kamu sekilas membaca kode SKU maka kamu langsung tahu barang yang dimaksud kode SKU tersebut. Contohnya ada produk bernama Sepatu Sport Anak New Balance Warna Hitam, implementasi SKU nya dapat berupa format: NB-SPTSOT-ANK-HTM-0028. Penjelasan nya:
NB kode merek, yaitu New Balance.
SPTSOT jenis produk nya, yaitu sepatu sport.
ANK, yaitu anak-anak.
HTM, yaitu kode warna nya hitam.
0028, yaitu nomor size sepatu nya.
Contoh lainnya dalam format SKU adalah dalam bentuk sekuel angka.
Dalam format ini maka kode sekuel cukup sulit diingat atau diidentifikasi, namun dalam beberapa kasus dilakukan penyederhanaan format sehingga mampu menampung ratusan hingga puluhan ribu jenis produk tanpa memikirkan lagi kode unik berupa sekuel kombinasi huruf yang memiliki keterbatasan (26 huruf x 26 huruf x 26 huruf = 17.576 kemungkinan kode unik untuk format penamaan 3 huruf).
Jenis dan Contoh SKU di marketplace seperti di marketplace ZALORA.
ZALORA menggunakan SKU untuk mengidentifikasi dan melacak keberadaan produk dan untuk memeriksa pesanan. Setiap produk memiliki SKU yang berbeda-beda berdasarkan brand, tipe, ukuran, dan warna.
Contoh: sebuah jam dengan tipe sama akan memiliki SKU berbeda bila memiliki perbedaan warna. Berikut adalah salah satu contoh SKU induk produk jam ZALORA.
Fungsi Pembuatan SKU
Beberapa fungsi yang didapat dari adanya SKU tersebut, seperti mudahnya dalam pengecekan produk di inventory, mencegah penyusutan seperti adanya produk rusak, hilang, atau tidak siap pakai, dan restock inventory dimana barang dapat disiapkan kembali.
Inventory Tracking biasanya menggunakan barcode label, barcode scanner, dan software inventory tracking system untuk pendataan stok barang.
Dalam barcode label pada inventory tracking biasanya memuat SKU (Stock Keeping Unit) yang ditempel pada stok barang.
Baca juga: Kelola Stok Barang Secara Otomatis di Marketplace, Emang Bisa?
Perbedaan SKU dan UPC
Apa sih yang membedakan apa itu SKU dan apa itu UPC? Sering sekali banyak orang menganggap bahwa nomor SKU sama dengan istilah barcode atau juga dengan UPC.
Padahal barcode dapat digunakan untuk SKU ataupun UPC. Artinya barcode merupakan kode batang yang merupakan bentuk lain dari SKU atau UPC.
UPC merupakan singkatan dari Universal Product Code. Jadi tidak seperti SKU yang unik dan dibuat oleh pemilik toko/pengecer, nomor dan kode UPC ini sama di setiap pengecer.
UPC dibuat oleh pabrik sebagai kode utama sebuah produk, dan hanya melacak info dasar.
Pengusaha ritel harus menambahkan UPC ini ke database inventaris mereka dan membuat SKU untuk dapat digunakan dalam sistem.
Namun, banyak sistem akuntansi yang memungkinkan kamu menggunakan UPC sekaligus sebagai SKU di toko. Kamu hanya perlu memasukkan semua rincian klasifikasi ke dalam basis data persediaan agar sesuai.
Udah tau kan sekarang apa itu SKU dan pentingnya SKU untuk kemudahan berbisnis anda?
Ternyata ada sistem yang bisa membuat SKU secara otomatis dan langsung bisa tersambung ke seluruh marketplace seperti tokopedia, shopee, lazada, dan lainnya cukup dengan menggunakan platform JUBELIO.
Dengan Jubelio kamu udah bisa urus bisnis mulai dari pengadaan barang, proses pesanan, pencatatan akunting, sampai sistem manajemen gudang hanya dari satu sistem aja.
Urus semua kebutuhan bisnis dalam sekali klik dengan menggunakan platform Jubelio dan coba GRATIS sekarang juga.