Bagi kamu yang ingin punya bisnis tanpa perlu modal yang besar, kamu bisa mulai menjadi reseller.
Cara kerja reseller yang tidak terlalu sulit, ditambah cara menjadi seorang reseller yang cukup mudah di saat ini. Selain kamu tidak perlu memproduksi barang sendiri, kamu juga bisa mulai punya toko di marketplace, sosial media, ataupun website.
Bahkan sering kali dipilih oleh masyarakat untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Tapi jangan tertukar dengan dropship ya, karena keduanya berbeda.
Lalu, apa itu reseller, apa perbedaan dengan dropship, dan keuntungan yang didapatkan. Semuanya akan dibahas di artikel ini.
Apa Itu Reseller?
istilah reseller berasal dari bahasa Inggris, yang terdiri dari ‘Re-’ atau ‘kembali, sedangkan ‘seller’ merupakan penjual.
Jadi, secara sederhana arti reseller adalah penjual yang menjual kembali produk dari produsen atau supplier.
Reseller adalah sebuah jenis usaha yang dijalani seseorang dengan membeli produk dari produsen untuk dijual kembali ke konsumen.
Umumnya, bisnis ritel menjadi salah satu sektor yang cukup sering memanfaatkan sistem reseller.
Seorang reseller akan membeli produk dengan tujuan menjualnya kembali dengan harga lebih tinggi. Pengecer membeli barang dan jasa dari produsen dalam jumlah besar, sehingga mereka biasanya menerima diskon.
Kemudian menghubungkan produsen dan konsumen melalui tindakan menjual kembali, membawa barang dan jasa ke pengguna akhir.
Dengan begitu produsen bisa menghemat biaya pemasaran dan penjualan produk sehingga membantu menghemat waktu, uang, dan tenaga mereka.
Baca Juga: Dari Pada Reseller, Mendingan Jadi Dropshipper Gak Sih?
Pahami Cara Kerja Reseller Online
Cara kerja reseller adalah menjual produk yang sebelumnya sudah dibeli dari supplier, maka dari itu penting untuk kamu memilih supplier terpercaya dan memiliki produk berkualitas ya.
Untuk tahu bagaimana cara kerja reseller, berikut ini 5 cara kerja reseller online yang perlu kamu pahami.
1. Lakukan Riset dan Cari Supplier Terpercaya
Sebagai seorang reseller, kamu perlu melakukan riset sekaligus mencari supplier. Sebab, supplier adalah tempat reseller membeli produk untuk nantinya dijual kembali, tanpa adanya supplier tentunya bisnis kamu akan sulit untuk berjalan.
Jika memungkinkan, pastikan kalau supplier yang kamu miliki tidak hanya satu untuk berjaga-jaga agar kalau terjadi kehabisan stok, kamu masih memiliki alternatif lainnya.
2. Persiapkan Modal
Setelah kamu menemukan supplier yang tepat, maka reseller harus mempersiapkan modal untuk membeli produk dari supplier.
3. Pilih Produk
Umumnya, reseller akan menjual berbagai macam jenis produk tidak hanya terbatas di satu barang saja.
Dengan menyediakan banyak produk, calon pelanggan bisa menemukan berbagai benda yang mereka butuhkan di toko reseller.
4. Punya Toko Online ataupun Offline
Reseller harus memiliki toko online ataupun offline untuk memasarkan produk.
Apalagi, persaingan reseller di luar sana cukup ketat. Sehingga, reseller harus pintar-pintar menyediakan berbagai platform jualan yang memudahkan pembelian.
Kamu bisa memulai berjualan di Facebook, Instagram, ataupun e-commerce lainnya.
Selain itu, kamu juga perlu mempromosikan barang yang kamu jual dengan berbagai metode, bisa secara online melalui TikTok, Instagram, atau platform lainnya.
5. Perhatikan Kualitas Pelayanan Pelanggan
Reseller harus membangun relasi yang baik dengan pelanggan agar kepercayaan dan loyalitas konsumen meningkat.
Dengan kualitas layanan pelanggan yang bagus, reputasi branding reseller akan lebih kuat daripada kompetitor. Yang mana, ini meningkatkan kemungkinan pelanggan membeli kembali ke toko kamu.
Keuntungan Reseller
Pasti kamu sudah bertanya-tanya, sebenarnya apa aja keuntungan reseller selain margin yang didapatkan lebih besar dibandingkan dropshipper.
Untuk itu kita bahas beberapa keuntungan reseller.
1. Reseller Tidak Perlu Membuat Produk dari Nol
Menjadi reseller berarti tidak perlu membuat produk yang akan dijual dari nol, karena kamu membeli barang langsung dari supplier dan kamu hanya perlu memikirkan pengemasan barang.
Proses pengemasan juga mudah karena kamu tinggal membeli kemasan seperti kardus box dan barang siap dikirim.
2. Reseller Tidak Perlu Punya Toko Fisik
Bisnis reseller tidak memerlukan tempat penyimpanan besar seperti gudang. Sebab, saat ini hampir seluruh masyarakat memilih untuk berbelanja secara online melalui e-commerce dan social commerce.
Jadi kamu dapat mengurangi biaya sewa toko dan gudang dan penjualan pun bisa lebih maksimal.
Baca juga: Perbedaan Dropshipper dan Reseller yang Wajib Kamu Tahu
3. Jadi Reseller Lebih Fleksibel
Keuntungan reseller bisa lebih fleksibel, kamu bisa mengelola bisnis ini dari mana saja dan kapan saja. Penjualan yang dilakukan secara online memberikan kamu kemudahan untuk mengelolanya melalui ponsel, tab, atau laptop.
4. Reseller Hanya Butuh Modal Kecil
Pengeluaran usaha bisa lebih kecil, karena tidak ada pengeluaran sewa toko, gudang, dan produksi, kamu hanya mengeluarkan biaya untuk pengemasan, pemasaran, dan pengiriman.
Baca juga: Branding Produk: Pengertian, Tujuan, dan Cara Membangun Merek
Cara Menjadi Reseller
Apakah kamu tertarik untuk memulai bisnis reseller? Kalau iya, simak 10 cara menjadi reseller di bawah ini ya!
1. Memilih Produk
Langkah pertama, tentukan produk yang sedang banyak dicari. Kemudian lakukan riset produk untuk melihat minat pasar hingga potensi keuntungannya. Untuk melakukannya, bisa memanfaatkan berbagai tools seperti Google Trend, Google Keyword Planner, ataupun survey mandiri.
2. Lakukan Riset Pasar
Tujuan riset pasar adalah mengumpulkan hingga menganalisis data yang sudah dikumpulkan dari tahap sebelumnya.
Selain itu, riset pasar dapat memudahkan kamu untuk mengenali target pasar hingga persaingan dengan kompetitor di luar sana sehingga reseller bisa mendapatkan unique selling point (USP).
3. Cari Supplier yang Tepat
Supplier memegang peran penting dalam cara menjadi reseller. Sebab, kualitas produk yang dibeli bergantung pada supplier. Oleh sebab itu, carilah supplier yang aman, terpercaya, dan mudah diajak komunikasi.
4. Pahami Informasi Produk
Sebagai penjual, kamu harus menguasai produk lebih dari siapa pun. Cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai produk dari supplier. Jika konsumen bertanya, kamu harus siap memberikan informasi produk dengan sikap yang terbuka.
Dengan menguasai informasi produk, kamu dapat menjelaskan deskripsi produk mulai dari fisik, kegunaan, dan meyakinkan konsumen mengapa mereka membutuhkan produkmu.
5. Tentukan Platform Berjualan
Supaya bisnis kamu bisa lebih mudah dijangkau, kamu perlu menyediakan platform berjualan. Namun, usahakan tidak hanya di satu platform saja.
Tujuannya supaya pelanggan bisa mudah membeli produkmu di berbagai platform jualan.
6. Tetapkan Harga Produk
Salah satu faktor customer membeli produk terletak pada harga jual produk itu sendiri. Maka itu, jangan memasang harga jual yang terlalu tinggi maupun tidak terlalu rendah ya.
7. Lakukan Sosial Media Marketing
Yang namanya reseller, wajib menjalankan sosial media marketing. Sosial media marketing adalah strategi memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi.
Melalui sosial media marketing, bisnis reseller akan mendapat banyak manfaat. Mulai dari biaya promosi lebih hemat, brand awareness meningkat, jangkauan lebih luas ke target audiens, hingga menarik traffic ke website.
8. Tingkatkan Pelayanan Konsumen
Customer experience memegang peranan penting dalam bisnis reseller. Baik ketika berinteraksi dengan penjual, sampai saat menggunakan produk yang mereka beli.
Maka dari itu, pastikan kamu membangun relasi yang baik dengan konsumen. Respon pertanyaan mereka, tanggapi feedback yang positif maupun negatif, dan ajak mereka kembali berbelanja di toko.
9. Perbanyak Pilihan Cara untuk Order
Selain responsif terhadap pertanyaan setiap pelanggan, reseller juga harus memperhatikan variasi cara order. Hal ini karena konsumen memiliki karakteristiknya masing-masing.
Selain order melalui website, kamu bisa maksimalkan cara order produk dengan membuka toko online di beberapa marketplace yang sudah terpercaya. Dengan begitu, kamu dapat leluasa menjual produk dengan mengunggahnya di akun toko online.
10. Lakukan Evaluasi Bisnis
Saat bisnis reseller berjalan, jangan lupa barengi dengan evaluasi penjualan bisnis secara berkala. Ukur apakah modal dan usaha yang dikeluarkan sebanding dengan keuntungan yang diperoleh.
Baca juga: Perbedaan Dropshipper dan Reseller yang Wajib Kamu Tahu
FAQ (Frequently Asked Questions)
Seller adalah orang yang menjual produk setelah di produksi, sedangkan reseller adalah orang yang menjual produk dari seller secara langsung ke customer
Sebagai reseller, pastinya kamu sudah menyetok barang dan jika produk tersebut tidak laku, bisnis kamu mengalami kerugian. Nah, itu adalah resiko menjadi reseller, sebab mau tidak mau kamu harus menjual rugi daripada barang tidak laku sama sekali.
Karena reseller adalah salah satu jenis bisnis yang dimana kamu perlu membeli barang terlebih dulu. Maka dari itu, reseller membutuhkan modal.
Reseller sistem bisnisnya
Seorang reseller tidak hanya menjual kembali barang untuk mendapatkan keuntungan, tetapi masih ada beberapa pekerjaan reseller, yaitu:
1. Melakukan promosi produk
2. Menangani penyimpanan persediaan dan pendistribusian produk ke konsumen akhir
3. Memberitahu ke pelanggan tentang cara menggunakan produk atau layanan
4. Memberikan dukungan pelanggan dan membantu mengatasi masalah yang dialami.
5. Mengemas barang sebelum dijual kepada pembeli