Lewati ke konten
Jubelio Blog
Jubelio Blog
  • Insight Bisnis
    • Chat Commerce
    • Inventory Management
    • Logistik
    • Omnichannel
    • Software Kasir
    • Warehouse Management System
    • Strategi Marketing
    • Tips Marketplace
    • Website Online
  • Produk Update
  • Cerita Pebisnis
  • Solusi Bisnis
    • Aplikasi Akuntansi
    • Aplikasi Stok Barang
  • Insight Bisnis
    • Chat Commerce
    • Inventory Management
    • Logistik
    • Omnichannel
    • Software Kasir
    • Warehouse Management System
    • Strategi Marketing
    • Tips Marketplace
    • Website Online
  • Produk Update
  • Cerita Pebisnis
  • Solusi Bisnis
    • Aplikasi Akuntansi
    • Aplikasi Stok Barang
Search
COBA GRATIS
Daftar Isi
Insight Bisnis
Insight Bisnis
  • November 16, 2025

Apa Itu Retail, Jenis, Karakteristik, dan Contohnya

  • November 16, 2025

Penulis:

  • Picture of Darin Rania Darin Rania
apa itu retail

Apa Itu Retail?

Mungkin kamu sering mendengar mengenai bisnis retail dan ada berbagai macam jenis bisnis ritel tergantung dari produk yang dijual maupun cara penjualannya.

Lalu, apa itu retail?

Retail adalah proses penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen untuk penggunaan pribadi mereka. Sedangkan individu atau bisnis yang menjual produk disebut dengan retailer.

Dalam  bisnis, retail mencakup berbagai macam usaha mulai dari toko kecil di pinggir jalan hingga jaringan toko besar yang memiliki banyak cabang di seluruh dunia.

Karakteristik Bisnis Retail

Bisnis retail sendiri memiliki karakteristik khusus yang bisa kamu kenali. Berikut ini 4 karakteristik bisnis ritel yang perlu kamu ketahui.

1. Penjualan Langsung ke Konsumen

Bisnis retail berfokus pada penjualan produk secara langsung kepada konsumen akhir atau pengguna pribadi. Artinya, setiap transaksi terjadi antara retailer dan pembeli yang menggunakan produk tersebut untuk kebutuhan sendiri, bukan untuk dijual kembali.

Karena berinteraksi langsung dengan konsumen, bisnis retail harus memahami perilaku, preferensi, dan pola belanja pelanggan agar dapat memberikan pengalaman belanja yang baik dan kompetitif.

2. Beragam Produk dan Layanan

Retail memiliki cakupan produk yang sangat luas, mulai dari kebutuhan sehari-hari, fashion, elektronik, furnitur, hingga produk musiman. Selain barang fisik, banyak retailer juga menawarkan layanan seperti salon, gym, perbaikan barang, hingga konsultasi.

Keragaman ini membuat retailer perlu mengelola inventaris, memilih produk yang tepat, serta membuat tampilan toko atau katalog online yang menarik agar konsumen mudah menemukan apa yang mereka butuhkan.

3. Lokasi dan Format Penjualan yang Beragam

Retail tidak terbatas pada toko fisik saja. Saat ini retailer bisa beroperasi melalui toko offline, kios, pop-up store, mall, website, marketplace, hingga media sosial dan WhatsApp.

Format yang beragam ini membuat retailer harus fleksibel dalam menyesuaikan strategi penjualan agar dapat hadir di mana pun konsumen berbelanja.

Semakin banyak channel yang digunakan, semakin besar peluang untuk menjangkau audiens yang lebih luas.

4. Volume Penjualan dalam Satuan Kecil

Penjualan retail biasanya dilakukan dalam satuan kecil atau eceran, berbeda dengan grosir yang menjual dalam jumlah besar.

Karena volume per transaksi lebih kecil, retailer wajib menjaga akurasi stok, memastikan barang tersedia, dan merespons permintaan secara cepat, terutama untuk produk fast-moving.

Penting bagi bisnis retail untuk memiliki sistem stok yang real-time agar tidak mengalami masalah overselling atau kehabisan barang.

Baca juga: Yuk! Ketahui Kelola Manajemen Inventaris untuk Bisnis Retail

Tantangan yang Sering Dihadapi Bisnis Retail Modern

Meskipun peluang di industri retail semakin besar, kenyataannya banyak pemilik bisnis masih menghadapi berbagai tantangan operasional yang menghambat pertumbuhan.

Salah satu masalah paling umum adalah stok yang tidak sinkron antar cabang atau channel penjualan, terutama bagi bisnis yang menjual di banyak marketplace sekaligus. Ketidaktepatan stok ini sering berujung pada terjadinya overselling maupun understock.

Ketika stok di satu channel menunjukkan angka berbeda dengan kondisi gudang sebenarnya, konsumen bisa menerima pesanan yang ternyata sudah habis atau justru kehilangan kesempatan membeli karena sistem salah menandai produk sebagai tidak tersedia. Situasi seperti ini dapat menurunkan kepercayaan pelanggan dan merugikan reputasi toko.

Selain itu, retailer juga sering kesulitan mengelola promosi dan penyesuaian harga di berbagai platform. Setiap marketplace biasanya memiliki aturan, format, dan mekanisme promosi yang berbeda-beda.

Tanpa sistem terpusat, pemilik toko harus mengubah harga, diskon, dan program promo secara manual di setiap channel, yang tentu memakan waktu dan berisiko terjadi kesalahan. Hal ini membuat pelaku bisnis sulit menjaga konsistensi harga dan strategi pemasaran lintas platform.

Tantangan lain yang tidak kalah penting adalah fakta bahwa banyak retailer masih melakukan analisis penjualan secara manual.

Dengan data yang tersebar di berbagai channel, pemilik bisnis sering kesulitan mengetahui produk mana yang paling laku, cabang mana yang paling menguntungkan, atau channel mana yang memberikan kontribusi terbesar terhadap omzet.

Tanpa insight yang akurat dan real-time, retailer sulit mengambil keputusan strategis terkait pengadaan barang, pengaturan stok, hingga perencanaan promosi.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, solusi terbaik adalah menggunakan sistem manajemen retail yang terintegrasi. Platform seperti Jubelio Omnichannel, Jubelio WMS, dan Jubelio POS membantu bisnis menyinkronkan stok secara otomatis di semua marketplace, mencatat transaksi tanpa input manual, menyatukan laporan penjualan, dan memberikan analisis real-time yang lebih akurat.

Dengan sistem yang terhubung end-to-end, retailer dapat menjalankan operasional dengan lebih efisien, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan pengalaman pelanggan di semua channel.

Jenis-Jenis Retail

Ada berbagai jenis bisnis ritel yang berbeda berdasarkan format, produk yang dijual, dan cara penjualan. Berikut adalah beberapa jenis ritel yang umum:

1. Retail Toko Fisik

  • Department Store: Toko besar yang menjual berbagai macam produk dalam berbagai kategori, seperti pakaian, kosmetik, peralatan rumah tangga, dan elektronik. Contoh: Macy’s, Matahari.
  • Supermarket: Toko yang menjual berbagai produk makanan dan kebutuhan sehari-hari dengan harga kompetitif. Contoh: Carrefour, Giant.
  • Specialty Store: Toko yang fokus pada kategori produk tertentu, seperti toko sepatu, toko pakaian olahraga, atau toko buku. Contoh: Nike Store, Gramedia.
  • Convenience Store: Toko kecil yang buka selama jam-jam panjang dan menjual barang-barang kebutuhan mendesak dengan harga sedikit lebih tinggi. Contoh: 7-Eleven, Alfamart.
  • Warehouse Clubs: Toko yang menjual barang dalam jumlah besar dengan harga diskon, biasanya memerlukan keanggotaan. Contoh: Costco, Sam’s Club.
  • Discount Store: Toko yang menawarkan harga lebih rendah dari harga ritel standar dengan fokus pada volume penjualan tinggi. Contoh: Walmart, Dollar General.

2. Retail Non-Toko (Non-Store Retailing)

  • E-commerce: Penjualan produk atau jasa melalui internet. Contoh: Amazon, Tokopedia.
  • Direct Selling: Penjualan produk langsung ke konsumen melalui presentasi personal, seperti penjualan dari rumah ke rumah atau acara presentasi. Contoh: Amway, Tupperware.
  • Telemarketing: Penjualan produk atau jasa melalui telepon.
  • Mail Order: Penjualan produk melalui katalog yang dikirimkan kepada konsumen, yang kemudian memesan melalui pos atau telepon.

3. Retail Layanan (Service Retailing)

  • Retailer Jasa: Bisnis yang menjual jasa seperti perbankan, asuransi, perawatan kesehatan, dan reparasi. Contoh: salon kecantikan, pusat kebugaran.
  • Franchise: Toko atau layanan yang dijalankan oleh pemegang lisensi menggunakan nama, branding, dan sistem operasional dari perusahaan induk. Contoh: McDonald’s, Starbucks.

Baca juga: 6 Tips Memilih Aplikasi Kasir Pos Terbaik Untuk Bisnis Ritel

4. Retail Berdasarkan Format Kepemilikan

  • Independent Retailer: Toko yang dimiliki dan dioperasikan oleh individu atau keluarga.
  • Chain Store: Sejumlah toko yang dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan yang sama, dengan branding dan format yang seragam. Contoh: Indomaret, Ace Hardware.
  • Franchise: Toko atau layanan yang dijalankan oleh pemegang lisensi menggunakan nama, branding, dan sistem operasional dari perusahaan induk.

5. Retail Berdasarkan Lokasi dan Format Lainnya

  • Shopping Mall: Pusat perbelanjaan yang terdiri dari berbagai toko ritel, restoran, dan hiburan di satu lokasi.
  • Pop-Up Store: Toko sementara yang dibuka untuk jangka waktu terbatas, sering digunakan untuk promosi atau penjualan musiman.
  • Kios atau Stand: Unit ritel kecil yang biasanya ditemukan di mal, stasiun, atau tempat keramaian lainnya.

6. Retail Berdasarkan Produk yang Dijual

Jenis retail berdasarkan produk yang dijual mengacu pada kategori toko retail yang berfokus pada jenis produk tertentu.

Secara sederhana, toko-toko ini mengkhususkan diri dalam menjual barang-barang dari kategori produk tertentu kepada konsumen.

Berikut ini klasifikasi jenis retail berdasarkan produk yang dijual:

  • Food Retail adalah toko ritel yang menjual produk makanan dan minuman. Contoh: supermarket, toko kelontong, bakery
  • Fashion Retail merupakan bisnis retail yang menjual produk berupa pakaian, aksesori, dan produk fashion lainnya. Contoh: butik, toko sepatu, department store seperti Matahari.
  • Electronics Retail adalah bisnis ritel yang menjual produk elektronik seperti televisi, komputer, dan smartphone. Contoh elekronik ritel seperti Best Buy, Electronic City.
  • Furniture and Home Goods Retail adalah toko retail yang menjual furnitur, peralatan rumah tangga, dan dekorasi rumah. Contoh: IKEA, Informa, ACE Hardware.

Baca juga: Mengapa Software Penjualan Berperan Penting Pada Bisnis?

Retail di Era Digital: Tidak Hanya Toko Fisik

Seiring perkembangan teknologi dan perubahan kebiasaan belanja masyarakat, dunia retail mengalami transformasi besar. Jika dulu aktivitas retail hanya berfokus pada transaksi di toko fisik, kini batas antara offline dan online semakin kabur.

Konsumen menjadi jauh lebih fleksibel dalam mencari, membandingkan, hingga membeli produk melalui berbagai platform digital. Perubahan perilaku ini membuat bisnis retail harus mampu mengikuti pola belanja konsumen yang semakin kompleks dan multichannel.

Salah satu perubahan paling signifikan dalam era retail modern adalah bagaimana konsumen kini berbelanja melalui banyak channel sekaligus.

1. Konsumen Berbelanja di Banyak Channel (Omnichannel Behavior)

Perilaku konsumen modern telah berubah drastis. Mereka tidak hanya berbelanja di toko fisik, tetapi juga mengecek produk melalui Google, membandingkan harga di marketplace, melihat review di TikTok dan Instagram, bertanya lewat WhatsApp, dan akhirnya membeli di channel yang mereka anggap paling nyaman.

Pola belanja yang tersebar di banyak titik ini membuat retailer harus hadir dan konsisten di berbagai channel agar tetap relevan.

2. Integrasi Online–Offline Menjadi Kunci (Omnichannel Retail)

Untuk mengatasi tantangan multi-channel, retail modern menggabungkan seluruh channel penjualan ke dalam satu sistem terintegrasi. Stok toko fisik dan online harus selalu sinkron, pesanan dari marketplace masuk ke dashboard yang sama, dan laporan penjualan bisa ditampilkan secara real-time.

Dengan integrasi seperti ini, retailer dapat menghindari kesalahan pencatatan dan mempercepat operasional. Solusi omnichannel seperti Jubelio membantu bisnis menyatukan seluruh proses tersebut dalam satu platform.

3. Automatisasi Menjadi Standar Baru

Persaingan retail yang semakin ketat membuat otomatisasi menjadi kebutuhan utama, bukan lagi pilihan. Retail yang masih mengandalkan pencatatan manual akan kesulitan menyesuaikan diri dengan kecepatan pasar.

Automatisasi membantu mempercepat proses checkout, menjaga konsistensi stok, mempercepat pemrosesan pesanan, hingga mencegah kesalahan manusia. Dengan sistem otomasi yang tepat, retailer bisa fokus mengembangkan bisnis daripada tersita waktu untuk tugas-tugas administratif berulang.

4. Data Menjadi Dasar Pengambilan Keputusan

Dalam retail modern, data adalah fondasi utama untuk membuat keputusan penting. Retailer membutuhkan informasi tentang produk terlaris, jam belanja paling ramai, performa setiap channel, profil pelanggan, hingga produk mana yang menjadi dead stock.

Laporan real-time membantu bisnis untuk langsung menyesuaikan strategi harga, promosi, hingga pengadaan barang agar sesuai dengan tren pasar. Retail yang mengandalkan data akan jauh lebih adaptif dan kompetitif.

Agar semua channel tetap sinkron, retailer modern menggunakan sistem omnichannel, yaitu platform yang menghubungkan stok, pesanan, pembayaran, dan laporan penjualan ke dalam satu dashboard.

Dengan platform seperti Jubelio Omnichannel, semua toko baik online maupun offline sehingga bisa saling terhubung. Stok otomatis ter-update real-time, sehingga kamu terhindar dari overselling dan pencatatan manual.

Peran Retail dalam Ekonomi

Retail memainkan peran penting dalam perekonomian dengan menjadi penghubung antara produsen dan konsumen. Beberapa peran utama retail dalam ekonomi meliputi:

1. Distribusi Barang

Retail membantu mendistribusikan produk dari produsen ke konsumen akhir.

Ini memastikan bahwa barang-barang yang diproduksi dapat sampai ke tangan konsumen dengan cepat dan efisien.

2. Menciptakan Lapangan Kerja

Industri retail menyediakan banyak lapangan kerja mulai dari pekerja toko, manajer, hingga logistik dan pemasaran.

Adanya bisnis ritel tentunya dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan ekonomi lokal.

3. Penyediaan Barang dan Jasa

Bisnis retail menyediakan berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen sehari-hari, termasuk mencakup kebutuhan pokok seperti makanan dan pakaian hingga barang-barang mewah dan elektronik.

Baca juga: Apa Itu Omset dan Cara Meningkatkannya

4. Meningkatkan Pendapatan Pajak

Penjualan ritel berkontribusi terhadap pendapatan pajak yang signifikan bagi pemerintah.

Pajak dari penjualan barang dan jasa akan digunakan untuk membiayai berbagai program publik dan infrastruktur.

5. Sebagai Peningkatan Inovasi dan Persaingan Bisnis

Persaingan yang terjadi di sektor retail mendorong setiap bisnis untuk memiliki inovasi produk dan layanan, sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan cara yang lebih baik.

Dengan begitu, pihak ritel dapat bersaing dalam segi harga, kualitas, dan layanan, yang pada akhirnya menguntungkan konsumen melalui penawaran yang lebih baik dan harga yang lebih kompetitif.

Baca juga: 5 Software Retail Management Terbaik di Indonesia

Contoh Retail

Ada berbagai contoh retail berdasarkan jenis ritel yang sebelumnya sudah kita bahas. Mari kita bahas setiap contoh dari masing-masing bisnis ritel.

  • Contoh Supermarket antara lain Carrefour, Giant, Farmers Market
  • Contoh Bisnis Department Store, seperti Matahari, Sogo, dan Metro.
  • Contoh Bisnis Retail E-commerce, yaitu Shopee, Amazon, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, dan lainnya.

Adanya bisnis retail menjadi salah satu aspek penting yang dapat mempengaruhi cara seseorang dalam membeli dan menggunakan barang sehari-hari.

Nah, sekarang kamu udah paham mengenai apa itu retail, berbagai jenis retail, serta peranannya dalam ekonomi.

COBA SEKARANG!

Daftar Isi

Bagikan artikel ini
Platform Omnichannel #1 di Indonesia

Platform buat kelola jualan online, offline serta urus gudang dan pengiriman dalam satu sistem.

Coba Gratis
Kelola Bisnis Pakai Jubelio
Bagikan artikel ini
Platform Omnichannel #1 di Indonesia

Platform buat kelola jualan online, offline serta urus gudang dan pengiriman dalam satu sistem.

Coba Gratis

Artikel Terkait

Pengertian Multi Gudang Fungsi Contoh Solusinya
Insight Bisnis

Pengertian Multi Warehouse: Fungsi, Contoh & Solusinya

Desember 5, 2025
BEP (Break Even Point) Rumus, Manfaat, dan Contoh Cara Menghitung
Insight Bisnis

BEP (Break Even Point): Rumus, Manfaat, dan Contoh Cara Menghitung

Desember 5, 2025
sistem wms gudang
Insight Bisnis

Manajemen Packing: Penjelasan, Tujuan dan Strateginya

Desember 1, 2025
Show More Post

PT. Guardia Teknologi Indonesia

Sampoerna Strategic Square North Tower Lt. 16, Jl. Jend. Sudirman Kav 45-46, Karet Semanggi, Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Layanan Pengaduan Konsumen
JUBELIO
Email : [email protected]

Click: Whistleblowing System

Direktorat Jendral Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

Whatsapp: +62 853 1111 1010

Instagram Facebook Linkedin Youtube

Kebijakan Kami

  • Syarat & Ketentuan
  • Privasi & Keamanan Data

Perusahaan

  • Tentang Jubelio
  • Event & Promo
  • Karir
  • Hubungi Kami

Solusi

  • Aplikasi Stok Barang
  • Aplikasi Akuntansi

Resources

  • Bantuan
  • Dokumentasi API
  • Publikasi
  • Blog
  • FAQ

©2025 PT. Guardia Teknologi Indonesia

  • Insight Bisnis
    • Chat Commerce
    • Inventory Management
    • Logistik
    • Omnichannel
    • Software Kasir
    • Warehouse Management System
    • Strategi Marketing
    • Tips Marketplace
    • Website Online
  • Produk Update
  • Cerita Pebisnis
  • Solusi Bisnis
    • Aplikasi Akuntansi
    • Aplikasi Stok Barang
COBA GRATIS