Apa Itu Retail?
Mungkin kamu sering mendengar mengenai bisnis retail dan ada berbagai macam jenis bisnis ritel tergantung dari produk yang dijual maupun cara penjualannya.
Lalu, apa itu retail?
Retail adalah proses penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen untuk penggunaan pribadi mereka.
Sedangkan individu atau bisnis yang menjual produk disebut dengan retailer.
Dalam bisnis, retail mencakup berbagai macam usaha mulai dari toko kecil di pinggir jalan hingga jaringan toko besar yang memiliki banyak cabang di seluruh dunia.
Karakteristik Bisnis Retail
Bisnis retail sendiri memiliki karakteristik khusus yang bisa kamu kenali. Berikut ini 4 karakteristik bisnis ritel yang perlu kamu ketahui.
1. Penjualan Langsung ke Konsumen: Retail berfokus pada menjual produk langsung ke pengguna akhir.
2. Beragam Produk dan Jasa: Retail dapat mencakup penjualan berbagai macam produk seperti pakaian, makanan, elektronik, perabotan, dan jasa seperti perbaikan, perawatan kecantikan, dan layanan kesehatan.
3. Lokasi Beragam: Toko retail bisa berupa toko fisik, toko online, kios, atau toko pop-up sementara.
4. Volume Penjualan: Retail biasanya melibatkan penjualan dalam unit kecil atau satuan, berbeda dengan grosir yang menjual dalam jumlah besar.
Baca juga: Yuk! Ketahui Kelola Manajemen Inventaris untuk Bisnis Retail
Jenis-Jenis Retail
Ada berbagai jenis bisnis ritel yang berbeda berdasarkan format, produk yang dijual, dan cara penjualan. Berikut adalah beberapa jenis ritel yang umum:
1. Retail Toko Fisik
- Department Store: Toko besar yang menjual berbagai macam produk dalam berbagai kategori, seperti pakaian, kosmetik, peralatan rumah tangga, dan elektronik. Contoh: Macy’s, Matahari.
- Supermarket: Toko yang menjual berbagai produk makanan dan kebutuhan sehari-hari dengan harga kompetitif. Contoh: Carrefour, Giant.
- Specialty Store: Toko yang fokus pada kategori produk tertentu, seperti toko sepatu, toko pakaian olahraga, atau toko buku. Contoh: Nike Store, Gramedia.
- Convenience Store: Toko kecil yang buka selama jam-jam panjang dan menjual barang-barang kebutuhan mendesak dengan harga sedikit lebih tinggi. Contoh: 7-Eleven, Alfamart.
- Warehouse Clubs: Toko yang menjual barang dalam jumlah besar dengan harga diskon, biasanya memerlukan keanggotaan. Contoh: Costco, Sam’s Club.
- Discount Store: Toko yang menawarkan harga lebih rendah dari harga ritel standar dengan fokus pada volume penjualan tinggi. Contoh: Walmart, Dollar General.
2. Retail Non-Toko (Non-Store Retailing)
- E-commerce: Penjualan produk atau jasa melalui internet. Contoh: Amazon, Tokopedia.
- Direct Selling: Penjualan produk langsung ke konsumen melalui presentasi personal, seperti penjualan dari rumah ke rumah atau acara presentasi. Contoh: Amway, Tupperware.
- Telemarketing: Penjualan produk atau jasa melalui telepon.
- Mail Order: Penjualan produk melalui katalog yang dikirimkan kepada konsumen, yang kemudian memesan melalui pos atau telepon.
3. Retail Layanan (Service Retailing)
- Retailer Jasa: Bisnis yang menjual jasa seperti perbankan, asuransi, perawatan kesehatan, dan reparasi. Contoh: salon kecantikan, pusat kebugaran.
- Franchise: Toko atau layanan yang dijalankan oleh pemegang lisensi menggunakan nama, branding, dan sistem operasional dari perusahaan induk. Contoh: McDonald’s, Starbucks.
Baca juga: 6 Tips Memilih Aplikasi Kasir Pos Terbaik Untuk Bisnis Ritel
4. Retail Berdasarkan Format Kepemilikan
- Independent Retailer: Toko yang dimiliki dan dioperasikan oleh individu atau keluarga.
- Chain Store: Sejumlah toko yang dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan yang sama, dengan branding dan format yang seragam. Contoh: Indomaret, Ace Hardware.
- Franchise: Toko atau layanan yang dijalankan oleh pemegang lisensi menggunakan nama, branding, dan sistem operasional dari perusahaan induk.
5. Retail Berdasarkan Lokasi dan Format Lainnya
- Shopping Mall: Pusat perbelanjaan yang terdiri dari berbagai toko ritel, restoran, dan hiburan di satu lokasi.
- Pop-Up Store: Toko sementara yang dibuka untuk jangka waktu terbatas, sering digunakan untuk promosi atau penjualan musiman.
- Kios atau Stand: Unit ritel kecil yang biasanya ditemukan di mal, stasiun, atau tempat keramaian lainnya.
6. Retail Berdasarkan Produk yang Dijual
Jenis retail berdasarkan produk yang dijual mengacu pada kategori toko retail yang berfokus pada jenis produk tertentu.
Secara sederhana, toko-toko ini mengkhususkan diri dalam menjual barang-barang dari kategori produk tertentu kepada konsumen.
Berikut ini klasifikasi jenis retail berdasarkan produk yang dijual:
- Food Retail adalah toko ritel yang menjual produk makanan dan minuman. Contoh: supermarket, toko kelontong, bakery
- Fashion Retail merupakan bisnis retail yang menjual produk berupa pakaian, aksesori, dan produk fashion lainnya. Contoh: butik, toko sepatu, department store seperti Matahari.
- Electronics Retail adalah bisnis ritel yang menjual produk elektronik seperti televisi, komputer, dan smartphone. Contoh elekronik ritel seperti Best Buy, Electronic City.
- Furniture and Home Goods Retail adalah toko retail yang menjual furnitur, peralatan rumah tangga, dan dekorasi rumah. Contoh: IKEA, Informa, ACE Hardware.
Baca juga: Mengapa Software Penjualan Berperan Penting Pada Bisnis?
Peran Retail dalam Ekonomi
Retail memainkan peran penting dalam perekonomian dengan menjadi penghubung antara produsen dan konsumen. Beberapa peran utama retail dalam ekonomi meliputi:
1. Distribusi Barang
Retail membantu mendistribusikan produk dari produsen ke konsumen akhir.
Ini memastikan bahwa barang-barang yang diproduksi dapat sampai ke tangan konsumen dengan cepat dan efisien.
2. Menciptakan Lapangan Kerja
Industri retail menyediakan banyak lapangan kerja mulai dari pekerja toko, manajer, hingga logistik dan pemasaran.
Adanya bisnis ritel tentunya dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan ekonomi lokal.
3. Penyediaan Barang dan Jasa
Bisnis retail menyediakan berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen sehari-hari, termasuk mencakup kebutuhan pokok seperti makanan dan pakaian hingga barang-barang mewah dan elektronik.
Baca juga: Apa Itu Omset dan Cara Meningkatkannya
4. Meningkatkan Pendapatan Pajak
Penjualan ritel berkontribusi terhadap pendapatan pajak yang signifikan bagi pemerintah.
Pajak dari penjualan barang dan jasa akan digunakan untuk membiayai berbagai program publik dan infrastruktur.
5. Sebagai Peningkatan Inovasi dan Persaingan Bisnis
Persaingan yang terjadi di sektor retail mendorong setiap bisnis untuk memiliki inovasi produk dan layanan, sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan cara yang lebih baik.
Dengan begitu, pihak ritel dapat bersaing dalam segi harga, kualitas, dan layanan, yang pada akhirnya menguntungkan konsumen melalui penawaran yang lebih baik dan harga yang lebih kompetitif.
Baca juga: 5 Software Retail Management Terbaik di Indonesia
Contoh Retail
Ada berbagai contoh retail berdasarkan jenis ritel yang sebelumnya sudah kita bahas. Mari kita bahas setiap contoh dari masing-masing bisnis ritel.
- Contoh Supermarket antara lain Carrefour, Giant, Farmers Market
- Contoh Bisnis Department Store, seperti Matahari, Sogo, dan Metro.
- Contoh Bisnis Retail E-commerce, yaitu Shopee, Amazon, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, dan lainnya.
Adanya bisnis retail menjadi salah satu aspek penting yang dapat mempengaruhi cara seseorang dalam membeli dan menggunakan barang sehari-hari.
Nah, sekarang kamu udah paham mengenai apa itu retail, berbagai jenis retail, serta peranannya dalam ekonomi.