Berbisnis tidak hanya sekadar menjual produk saja melainkan kamu juga harus memahami marketing funnel supaya kamu tahu customer journey dari pembelian produkmu. Jadi, kamu nggak kesulitan memasarkan produk.
Maka dari itu, penting bagi kamu mempelajari funnel marketing, mulai dari pengertian, manfaat, tahapan, hingga strategi pemasarannya. Tanpa berlama-lama, yuk langsung kita simak aja!
Apa Itu Marketing Funnel?
Sebelum kita bahas lebih dalam mengenai funnel marketing, kamu wajib tahu dulu arti marketing funnel itu sendiri.
Marketing funnel adalah konsep pemasaran yang sudah ada sejak lama dan mempunyai tujuan untuk memudahkan pengkategorian pencapaian utama dalam proses shopping journey, mulai dari kesadaran, pertimbangan, keputusan pembelian, hingga loyalitas.
Atau pengertian marketing funnel yang sederhana adalah sebuah proses pemasaran yang terdiri dari beberapa tahapan atau dikenal dengan stage.
Karena namanya funnel, pastinya berbentuk corong, dimana semakin ke dalam, maka semakin kecil sehingga biasanya lebih ke arah pembelian dan kesetiaan pelanggan terhadap brand.
Hal tersebut dinamakan tahapan marketing funnel yang akan dibahas setelah ini.
Baca juga: 9 Cara Memasarkan Produk di Toko Online, Anti Ribet!
Tahapan Dalam Marketing Funnel
Pada tahapan marketing funnel sendiri terdiri dari berbagai bagian atau diibaratkan seperti corong yang terbagi menjadi 3 bagian, diantaranya Top of Funnel, Middle of Funnel, dan Bottom of Funnel. Untuk penjelasan lebih lengkapnya mengenai stage marketing funnel berikut ini.
- Top of Funnel (TOFU) adalah terletak pada bagian atas funnel yang terdiri dari tahapan awareness.
- Middle of Funnel adalah bagian yan berada ditengah funnel dan terdiri dari tahapan consideration dan conversion.
- Terakhir, Bottom of Funnel adalah tahapan yang ada dibagian bawah dan tahapan activation, loyalty, dan advocacy
1. Awareness
Di awal tahapan marketing funnel ini, umumnya orang baru mengetahui produk maupun brand kamu kamu miliki. Bisa dibilang sebagai bentuk untuk memperkenalkan produk ke masyarakat luas sebelum digunakan.
2. Consideration
Sehabis pelanggan tertarik, mereka akhirnya mempertimbangkan keinginan untuk membeli produk. Umumnya, berkaitan dengan harga dan nilai, dimana harga yang diberikan terjangkau dan memiliki nilai, suatu produk akan lebih mampu mendapatkan pembeli dibandingkan yang sebaliknya.
3. Conversion
Stage funnel marketing berikutnya kita telah membuat tingkat kepercayaan calon pembeli terhadap produk sudah bulat sehingga calon pembeli langsung membayarkan produk kita.
Baca juga: Viral Marketing: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membuatnya
4. Activation
Kondisi pelanggan: pelanggan sudah benar-benar melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan.
Pelanggan membutuhkan: proses pembelian yang mudah dan cepat serta menyenangkan.
5. Loyalty
Tidak hanya sampai disitu, pelanggan yang pernah membeli produk pastinya harus kamu jaga juga supaya mereka mau kembali membeli produkmu. Pastikan kualitas produk yang dimiliki konsisten dan bisa berikan penawaran menarik untuk pembelian berikutnya (repurchase).
6. Advocacy
Disinilah kondisi saat pelanggan sudah percaya dengan produk ataupun brand. Mereka secara sukarela merekomendasikannya kepada orang lain sampai ikut membeli produknya juga. Tawaran program yang menarik ke pelanggan loyalitas setelah mengajak orang lain ikut membeli.
Baca juga: Apa Itu Strategi Pemasaran 4P, Penerapan, Beserta Contoh
Strategi Dalam Marketing Funnel
Setiap tahapan dalam funnel marketing butuh strategi yang berbeda, karena mempunyai ciri khas di masing-masing stage. Berikut ini contoh strategi marketing funnel.
1. Awareness
Strategi funnel marketing ini bisa diterapkan ketika memasarkan produk menggunakan sosial media maupun memperkenalkannya secara offline memakai teknik WoM (Word of Mouth).
2. Consideration
Karena orang mulai mempertimbangkan antara produkmu dengan kompetitor, maka kamu dapat menjelaskan kelebihan serta manfaat dari produk melalui website, media sosial, email, dan sebagainya atau bisa lakukan interaksi persuasif yang bertujuan agar mereka yakin dan lebih tertarik.
3. Conversion
Strategi funnel marketing selanjutnya, kamu dapat melakukan campaign yang targetnya secara spesifik, seperti re-marketing atau demografis tertentu yang mengarah pada kebutuhan konsumen, dimana produkmu bisa menjadi solusi atas permasalahan mereka.
4. Activation
Berikutnya, strategi marketing activation kamu harus bisa memberikan pengalaman berbelanja pelanggan yang nyaman, salah satunya dengan membuat sistem pembelian.
Apabila kamu mempunyai website jualan online bisa sediakan payment gateaway yang beragam atau memberikan penawaran paylater dan subscription.
5. Loyalty
Untuk menarik pembeli sebelumnya agar mereka mau berbelanja di tokomu, kamu bisa bikin program loyalitas yang dapat menguntungkan pelanggan sehingga mereka ingin terus memakai produkmu.
Contoh strategi funnel marketing, yaitu kasih voucher diskon setiap pembelian atau diskon khusus untuk pelanggan setia.
6. Advocacy
Terakhir, brand kamu bisa berikan semacam apresiasi bagi pelanggan setia. Misalnya ketika mereka memberikan review terkait produk atau membentuk program khusus affiliate.
Yap, itu penjelasan mengenai marketing funnel semoga informasi yang diberikan bisa bermanfaat ya kawan-kawan sehingga kamu bisa menerapkan pada bisnismu.