Membuat jurnal umum adalah hal penting dalam akuntansi dan laporan keuangan kalo kamu ingin membangun sebuah bisnis.
Tujuannya adalah untuk melihat apakah bisnis yang kamu jalani tersebut dapat berkembang atau tidak. Misalnya saja, kamu tidak menggunakan pencatatan keuangan pada usaha kamu.
Lalu, dalam satu tahun ternyata kamu mengalami kerugian. Masalahnya, kamu tidak tahu dari mana pengeluaran terbesar, apakah karena gaji pegawai, sewa tempat atau lainnya.
Nah, dari situ terlihat bahwa kamu tidak bisa mengelola keuangan usaha kamu dengan baik terlebih jika tidak ada pencatatan jurnal umum.
Maka dari itu, sangat diperlukan untuk melakukan pencatatan laporan keuangan salah satunya adalah jurnal umum. Sekarang kita akan membahas mengenai pengertian, fungsi, bentuk dan cara membuat jurnal umum.
Pengertian Jurnal Umum
Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat semua bukti data transaksi keuangan yang ada dari semua transaksi keuangan pada bisnis kamu dalam periode tertentu.
Pencatatan ini mempunyai tujuan untuk mengidentifikasi, melakukan penilaian, sampai memudahkan kamu dalam proses pemindahan transaksi yang berdampak pada sebuah akun sesuai dengan transaksi.
Baca juga : Apa itu Jurnal Penyesuaian dan Bagaimana Cara Membuatnya?
Fungsi Jurnal Umum
Terdapat 5 fungsi dari jurnal umum adalah, diantaranya :
- Fungsi Historis, dimana fungsi ini menyangkut pencatatan transaksi yang dilakukan berdasarkan tanggal terjadinya transaksi tersebut. Semua transaksi dilakukan secara sistematis dan kronologis.
- Fungsi Analisis, pencatatan merupakan hasil analisis transaksi yang berkaitan dengan akun yang berpengaruh. Analisis ini berkaitan dengan penggolongan nama akun, lalu debit dan kredit serta jumlahnya.
- Fungsi Pencatatan, jurnal digunakan untuk mencatat semua transaksi pada bisnis kamu. Tujuannya agar dalam membuat laporan keuangan bisa dilakukan secara lengkap dan detail.
- Fungsi Instruksi, pencatatan pada jurnal umum bukan hanya sekedar dokumen transaksi pada bisnis kamu melainkan bersifat instruksi. Maka dari itu, jurnal berfungsi untuk memberikan perintah dalam proses penginputan data ke dalam buku besar.
- Fungsi Informatif, jurnal berfungsi untuk memberikan penjelasan terkait semua bukti pencatatan transaksi yang sudah terjadi.
Baca juga: Pengertian Laporan Laba Rugi, Komponen, dan Cara Membuatnya
Cara Membuat Jurnal Umum
Sebelum kamu membuat pencatatannya, pada jurnal umum ada beberapa kategori, diantaranya:
- Tanggal: Tanggal terjadinya transaksi.
- Kode pembantu Untuk membantu mencatat detail transaksi.
- Uraian: Mencatat uraian atau keterangan transaksi debet maupun kredit.
- No. akun: Nomor akun di debet.
- Nama akun: Nama akun kategori debet sesuai nomor akun.
- Debet: Mencatat jumlah transaksi kategori yang ada di debet.
- No. akun: Nomor akun di kredit.
- Nama akun: Nama akun kategori kredit sesuai nomor akun.
- Kredit: Mencatat jumlah transaksi kategori yang ada di kredit.
Sebagai contoh jurnal umum, kamu bisa lihat dari gambar di bawah ini ya.
1. Memahami Persamaan Akuntansi
Sebelum kamu membuat jurnal umum, kamu harus paham mengenai persamaan akuntansi. Kenapa? Agar kamu tahu proses bagaimana cara mencatat transaksi dalam jurnal serta penempatan kredit dan debit pada akun tertentu.
Persamaan dasar akuntansi: Aset = Utang + Modal
Kemudian diperluas: Aset = Utang + Modal + (Pendapatan – Beban)
Maksud dari pemahaman persamaan dasar akuntansi, karena berkaitan dengan kelompok-kelompok akun yang masuk didalamnya.
2. Identifikasi Semua Bukti Transaksi
Selanjutnya, kamu harus mengumpulkan bukti transaksi misalnya invoice, faktur, nota, dan lainnya.
Berikutnya kamu lakukan identifikasi terhadap transaksi tersebut, tapi yang harus kamu identifikasi adalah transaksi yang berakibat berubahnya posisi keuangan yang dapat dicatat pada jurnal.
Biasanya dalam satu transaksi minimal bisa 2 akun yang berpengaruh.
Baca juga: 13+ Rekomendasi Aplikasi Pembukuan Terbaik untuk Bisnis!
3. Melakukan Pencatatan Jurnal Umum
Langkah berikutnya baru kamu bisa melakukan pencatatan jurnal umum setelah semua data transaksi sudah diidentifikasi.
Nah, dalam pencatatan jurnal umum menggunakan sistem pencatatan double-entry adalah setiap transaksi yang sudah dicatat memiliki dampak pada posisi debit dan kredit yang seimbang atau jumlah yang sama.
Untuk melakukan pencatatan jurnal keuangan, kamu tidak perlu melakukannya secara manual lagi. Karena sekarang sudah tersedia software atau aplikasi akuntansi Jubelio.
Dengan platform Jubelio, kamu lebih mudah melakukan pencatatan jurnal dan membuat laporan keuangan karena semuanya dikelola secara otomatis dan sudah terintegrasi dengan marketplace, semuanya bisa kamu kelola hanya dalam satu sistem dashboard aja.
Jadi kamu ga perlu lama-lama untuk input data secara berulang deh karena sudah otomatis. Kalo kamu mau tahu lebih lengkap tentang aplikasi akuntansi Jubelio tinggal klik tombol tanya Jubelio di bawah ini.