Pasti kamu pernah deh mengalami yang namanya stok tidak terjual di dalam gudang tapi kamu tahu nggak sih kejadian ini disebut juga dengan dead stock.
Setiap pebisnis, baik yang berjualan secara online maupun offline tentu nggak mau mengalami masalah ini apalagi barang yang dijual lumayan banyak.
Nah, supaya nggak terjadi dead stock lagi, kamu harus tahu dulu faktor penyebab dan cara mengatasi dead stock.
Pas banget kamu datang ke artikel ini, aku akan kasih tahu kamu tips mencegahnya. Yuk, langsung simak aja penjelasan lengkapnya.
Apa Itu Dead Stock?
Sebelum aku kasih tahu nih, gimana cara mencegah dead stock ada baiknya kamu pahami dulu penjelasan lengkapnya mengenai apa itu dead stock.
Tanpa berlama-lama, sini aku jelasin pengertian dari dead stock.
Jadi, dead stock adalah produk yang terdapat di gudang dan sudah nggak terjual lagi, disebut juga dengan stok mati.
Penyebab stok mati biasanya disebabkan peminatnya berkurang dan kamu memproduksi atau memesan barang tersebut berlebihan.
Selain itu, kalau kamu punya barang yang rusak, terjadi retur barang, produk musiman, atau produk yang mempunyai masa kadaluarsa.
Tentunya terjadi stok mati (dead stock) akan mempengaruhi pendapatan penjualan kamu, bahkan bisa aja kamu mengalami kerugian.
Makanya banyak pebisnis yang menghindari masalah ini supaya nggak ada lagi tuh kelebihan stok barang.
Baca juga: 6 Manfaat Utama Inventory Management System Pada Bisnis
Penyebab Terjadinya Deadstock
Pastinya ada berbagai macam penyebab terjadinya stok mati di suatu bisnis, salah satunya yaitu kelebihan stok saat memesan barang.
Contohnya gini, kamu menjual baju koko black panther dimana di saat itu pakaian tersebut merupakan baju musiman dan kamu memiliki stok banyak.
Kenyataannya tren baju koko itu hanya bertahan satu bulan dan peminatnya semakin lama semakin turun.
Nah, itu gambaran salah satu faktor yang bisa membuat stok mati di gudang. Tapi selain itu, masih ada nih beberapa penyebab lainnya, diantaranya.
1. Perkiraan Stok Barang yang Tidak Akurat
Penyebab pertama yang bisa buat stok mati di gudang dikarenakan perkiraan stok barang yang kurang akurat sehingga membuat pemesanan barang berlebih.
Sebab, kamu nggak bisa memprediksi kedepannya peminat dari barang yang dijual.
Apalagi dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar bisnis kamu sehingga menyebabkan perkiraan stok di gudang tidak akurat.
Ada baiknya kamu mencatat setiap barang yang masuk dan keluar dari gudang agar nggak terjadi lagi nih kesalahan pemesanan barang nantinya.
2. Minat Pembeli Berkurang
Faktor penyebab terjadinya stok mati berikutnya dapat disebabkan oleh kurangnya minat membeli barang sehingga berakhir dengan adanya dead stock.
Minat pembeli turun bisa menyebabkan permintaan pasar yang tiba-tiba menurun dan nggak bisa diprediksi, karena keduanya saling berpengaruh satu sama lain.
Nah untuk mencegah dead stock kamu dapat mempertahankan manajemen inventory yang efisien, tujuannya mengurangi pemesanan barang berlebih.
Supaya lebih mudah urus stok barang kamu dapat menggunakan sistem manajemen inventory.
3. Jumlah SKU Produk yang Banyak
Memiliki banyak barang yang dijual pastinya bukan menjadi cara terbaik untuk memperluas penjualan kamu nih.
Dengan punya jumlah produk yang besar, tentu kamu memerlukan SKU produk yang banyak juga untuk menandai setiap barang.
Maka dari itu, akan banyak pula stok barang yang mesti kamu kelola dan biasanya akan menguras waktu dan tenaga kamu.
Padahal belum tentu semua barang diminati oleh pelanggan dan habis terjual dalam jangka waktu yang ditentukan.
Cara Mengatasi Dead Stock Pada Bisnis
Setiap masalah yang terjadi dalam pengelolaan stok barang, pasti ada tips untuk mengatasi kendala tersebut tidak terkecuali masalah stok mati.
Karena kamu udah tahu faktor yang membuat stok barang mati di gudang, sekarang kamu mesti pahami cara mencegah dead stock pada bisnis.
Yuk, langsung simak aja nih tipsnya berikut ini.
1. Pantau Setiap Pergerakan Barang
Cara mencegah dead stock kamu harus selalu mengawasi setiap pergerakan barang yang masuk dan keluar di dalam gudang.
Jangan lupa, lakukan pencatatan stok yang akurat ya dan selalu melakukan quality control sebelum barang kamu masuk gudang.
Tujuannya supaya barang yang masuk ke gudang, kondisi barangnya baik dan nggak terjadi kerusakan produk.
Sehingga produk yang diberikan ke pelanggan kualitas barangnya masih bagus.
2. Lakukan Sinkronisasi Stok di Semua Channel Penjualan
Hal paling penting untuk mengatasi stok mati khususnya kamu yang jualan online seperti di marketplace, social commerce, hingga website.
Dengan melakukan sinkronisasi stok di setiap channel penjualan dan menyesuaikannya sama jumlah stok barang fisik.
Jadi, nggak bakalan deh tuh kejadian dead stock atau overselling apalagi kondisi stok produk menjadi unsur penting yang mesti selalu dimonitor.
Udah gitu, biasanya nih banyak seller yang langsung membeli atau memproduksi barang dalam jumlah yang banyak.
Terkadang seller bukannya menambah produk yang best seller, malah menimbun barang yang peminatnya nggak banyak.
Jadi, pastiin ya perencanaan stok barang nggak asal-asalan dan kamu juga bisa melakukan forecasting penjualan.
3. Berikan Promosi dan Tawarkan Produk Bundling
Tips mengatasi kejadian ini, strateginya kamu bisa menawarkan promosi kayak diskon atau kasih dalam bentuk produk bundling.
Caranya kamu dapat menggabungkan antara dead stock dengan barang yang banyak terjual sehingga kamu bisa menjual barang sekaligus.
Selain cara itu, kamu juga bisa nih ikutan flash sale di marketplace dan memberikan harga jual yang rendah.
Tentunya cara tersebut dapat menarik minat pelanggan untuk membeli produkmu. Penjualan meningkat setidaknya stok mati di gudang habis.
4. Gunakan Software Manajemen Inventory
Tips terakhir, cara mengatasi dead stock pada bisnis yaitu penggunaan aplikasi manajemen inventory.
Pasti kamu bertanya-tanya nih kenapa sih harus pakai sistem inventory untuk mencegah dead stock?
Jawabannya yang pasti software ini akan membantu kamu dalam melacak, mengawasi, dan mengontrol setiap pergerakan barang.
Misalnya aja, kamu bisa tahu produk mana aja yang penjualannya paling banyak atau sedikit sampai jumlah stok barang di berbagai channel penjualan.
Bahkan ada yang menyediakan fitur sinkronisasi stok (sync stock) jadi kamu nggak perlu khawatir kejadian overselling deh.
Nah, salah satu platform yang bisa membantu kamu adalah Jubelio Omnichannel.
Pakai Jubelio, kamu nggak cuma bisa mengelola stok barang aja nih tapi kamu bisa memproses pesanan, urus manajemen gudang, sampai sistem POS cuma dari satu dashboard.
Terlebih lagi, Jubelio udah terintegrasi ke semua channel penjualan online dan offline seperti marketplace, social commerce, website, dan toko offline.
Pastinya sekarang bakalan mudah banget nih kelola bisnis, penasaran nggak sih semudah apa urus jualan pakai Jubelio? Langsung klik tombol di bawah ini ya.