Seperti yang kamu tahu, kurva permintaan merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang tidak dapat dipisahkan. Sebelum lebih lanjut membahas mengenai fungsi kurva permintaan, kamu mesti tahu konsep dari permintaan itu sendiri dan apa itu permintaan.
Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang diminta konsumen diikuti faktor-faktor yang diasumsikan. Atau bisa diartikan permintaan sebagai jumlah barang dan jasa yang diminta oleh konsumen pada berbagai tingkat harga dan situasi tertentu.
Jenis permintaan sendiri dibagi menjadi 2 yaitu permintaan absolut dan permintaan efektif. Permintaan absolut adalah permintaan barang dan jasa umum disertai atau tanpa disertai kemampuan membeli.
Sedangkan permintaan efektif adalah permintaan barang dan jasa yang disertai kemampuan membeli.
Kurva Permintaan
Kurva permintaan adalah penggambaran dari pernyataan yang menggambarkan hubungan antara harga dan komoditas yang diinginkan oleh konsumen. Nantinya akan berupa gambar sehingga kamu lebih mudah memahaminya.
Pada kurva ini mempunyai kemiringan negatif, artinya kurva ini menurun dari kiri atas ke kanan bawah dan menunjukkan harga barang dengan permintaan berbanding terbalik. Contoh cara membuat kurva permintaan seperti gambar dibawah ini.
Pergeseran kurva permintaan dapat disebabkan oleh dua faktor utama yaitu faktor ceteris paribus (barang itu sendiri) disesuaikan dengan pendapatan pembeli dan perubahan harga barang pendukung.
Apabila pendapatan meningkat maka kurva bergeser sejajar ke kanan dan bila turun kurva permintaan sejajar ke kiri. Perhatikan gambar pergeseran kurva permintaan di bawah ini.
Baca juga : Memahami Apa Itu Kurva Permintaan dan Penawaran dalam Bisnis
Konsep Permintaan
Dalam dunia bisnis, memahami konsep permintaan (demand) itu penting banget. Soalnya, dari sinilah kamu bisa tahu seberapa besar minat pasar terhadap produk yang kamu jual.
Secara sederhana, permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dibeli konsumen pada berbagai tingkat harga dalam periode tertentu.
Ketika harga turun, biasanya permintaan naik dan sebaliknya, kalau harga naik, jumlah pembelian cenderung menurun. Inilah yang kemudian digambarkan dalam kurva permintaan.
Konsep ini nggak cuma teori ekonomi di buku pelajaran. Di dunia nyata, permintaan membantu kamu membaca arah pasar: kapan produk sedang laku keras, kapan harus menurunkan harga, dan kapan sebaiknya menahan stok agar nggak numpuk.
Dengan memahami hubungan antara harga, daya beli, dan perilaku konsumen, kamu bisa menyusun strategi penjualan dan pengelolaan stok yang lebih cerdas.
Fungsi Kurva Permintaan Pada Usaha
Dalam menjalankan usaha, kamu tidak hanya berfokus kepada modal atau relasi tetapi kamu harus tahu grafik permintaan karena memiliki pengaruh juga terhadap bisnis kamu.
Tujuan seorang pebisnis memahami kurva permintaan adalah supaya kamu bisa mengetahui pasar dari produk kamu.
Dengan begitu produk kamu bisa mendapatkan perhatian dari konsumen.
Selain itu, kurva permintaan dan penawaran kamu gunakan untuk melihat perkembangan pasar.
Semakin banyak konsumen tertarik dengan suatu produk maka tingkat permintaan terhadap produk tersebut semakin tinggi.
Ada 2 analogi dalam bisnis terkait grafik permintaan.
Pertama, semakin banyak penawaran dari konsumen membuat penjualan meningkat, tetapi tidak diiringi dengan kualitas produk sehingga harga menjadi turun. banyak kompetitor yang menjual barang serupa, bisa terjadi perang harga karena yang menang adalah yang mampu memberikan harga terendah.
Kedua, semakin tinggi permintaan konsumen maka penjualan meningkat, tapi harus dibarengi dengan kualitas produk yang baik dan kompetitor tidak mempengaruhi harga produk karena loyalitas konsumen.
Baca juga : Memahami Kurva Penawaran dan Analoginya Dalam Bisnis
Hubungan Kurva Permintaan dengan Stok Barang
Kalau permintaan naik, stok harus siap. Tapi kalau permintaan turun, stok berlebih justru bisa jadi beban biaya.
Inilah kenapa kurva permintaan punya kaitan langsung dengan stok barang. Kurva ini menggambarkan bagaimana perubahan harga atau minat beli pelanggan bisa memengaruhi seberapa banyak barang yang perlu kamu siapkan di gudang.
Contoh kurva permintaan adalah ketika tren produk fashion baru muncul dan permintaan meningkat, stok harus ditambah agar tidak kehabisan barang. Tapi begitu tren menurun, stok lama bisa berubah jadi dead stock (stok mati) yang bikin modal terjebak.
Dengan membaca pola permintaan ini, kamu bisa:
- Mengatur kapan waktu terbaik untuk restock.
- Menentukan jumlah pembelian dari supplier.
- Mencegah kelebihan stok dan penyimpanan yang tidak efisien.
Jadi, memahami kurva permintaan bukan cuma penting untuk teori ekonomi, tapi juga untuk menjaga arus kas dan efisiensi gudang.
Faktor yang Mempengaruhi Pergeseran Kurva Permintaan
1. Tingkat Pendapatan Konsumen
Tingkat pendapatan menjadi faktor pertama yang mempengaruhi permintaan konsumen terhadap barang dan jasa.
Bila pendapatan konsumen meningkat maka orang akan melakukan pembelian lebih banyak dan begitu sebaliknya jika pendapatan konsumen menurun maka orang akan membeli barang semakin sedikit.
2. Harga Barang Lain
Faktor selanjutnya dilihat dari harga barang lainnya, dengan meningkatnya harga barang substitusi (barang pengganti) maka permintaan barang akan meningkat dan sebaliknya jika harga substitusi menurun maka permintaan barang tersebut juga menurun.
3. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk juga menjadi faktor yang mempengaruhi permintaan, karena jika penduduk disuatu wilayah banyak maka tingkat permintaan terhadap barang dan jasa juga meningkat.
4. Intensitas Kebutuhan
Faktor selanjutnya dipengaruhi oleh tingkat kebutuhan masyarakat. Jadi, semakin penting barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan seseorang maka jumlah permintaannya akan semakin meningkat.
Misalnya, saat musim hujan permintaan terhadap payung dan jas hujan meningkat dibandingkan saat tidak musim hujan.
5. Selera
Permintaan meningkat juga dapat disebabkan oleh faktor selera karena jika ada peningkatan selera terhadap suatu jenis barang atau jasa maka permintaan akan meningkat terhadap barang atau jasa tersebut dibandingkan dengan barang dan jasa lainnya.
Berdasarkan penjelasan mengenai kurva permintaan ternyata berkaitan pula dengan stok barang. Kemungkinan masih banyak pebisnis yang melakukan pencatatan stok barang secara manual.
Kalau kamu melakukan pencatatan stok barang kamu tidak perlu melakukan pencatatan secara manual karena dapat memakan waktu.
Tapi sekarang kamu enggak perlu susah payah untuk melakukan pencatatan menggunakan pencatatan stok barang secara manual karena sekarang sudah ada aplikasi pencatatan stok barang.
Solusi Digital: Gunakan Aplikasi Pencatatan Stok Barang Jubelio
Masalahnya, banyak bisnis masih mencatat stok secara manual pakai spreadsheet atau buku catatan yang rentan salah hitung dan bikin data nggak real-time.
Padahal, kalau data stok nggak akurat, kamu bisa salah ambil keputusan: barang sudah laku tapi stok belum di-update, atau malah stok kosong padahal masih banyak permintaan.
Nah, solusinya sederhana: pakai sistem otomatis seperti Jubelio Akunting.
Dengan Jubelio, kamu bisa:
- Melacak stok barang secara otomatis dan real-time, tanpa ribet mencatat manual.
- Sinkronisasi stok antar marketplace dan toko offline, biar semua data selalu konsisten.
- Dapat laporan keuangan dan inventori lengkap, jadi kamu bisa lihat mana produk dengan permintaan tinggi atau rendah.
- Integrasi penuh dengan sistem penjualan dan gudang (WMS), membuat operasional jadi lebih efisien.
Dengan sistem seperti Jubelio, kamu bisa menghubungkan analisis permintaan dari pasar langsung ke strategi stok.
Artinya: kamu tahu kapan harus tambah stok, kapan harus diskon, dan kapan cukup menahan pembelian, semuanya berbasis data, bukan feeling.
