Sumber Gambar: macrovector
Di balik setiap bisnis, terdapat sebuah strategi dan sistem yang dijalankan. Salah satu fondasi pentingnya adalah manajemen persediaan. Tanpa pengelolaan stok yang tepat, akan terjadi hal-hal seperti risiko overstock, kekurangan barang, atau kerugian akibat barang kadaluarsa.
Bagi pelaku bisnis, memahami metode pencatatan persediaan merupakan strategi penting yang memengaruhi arus kas, laporan keuangan, dan efisiensi operasional. Dalam dunia industri, ada metode yang paling umum digunakan.
- FEFO (First Expired First Out) yaitu Barang yang memiliki masa kedaluwarsa paling dekat harus keluar lebih dulu.
- FIFO (First In First Out) yaitu Barang yang pertama masuk adalah barang yang pertama keluar.
- LIFO (Last In First Out) yaitu Barang yang terakhir masuk akan keluar lebih dulu.
Apa itu FEFO?
FEFO (First Expired, First Out) adalah strategi pengelolaan persediaan yang fokus pada tanggal kedaluwarsa barang.
Prinsipnya sederhana, barang dengan masa kedaluwarsa paling dekat harus diprioritaskan keluar gudang lebih dulu. Dengan begitu, Anda bisa meminimalkan risiko kerugian akibat produk yang tidak sempat terjual.
Metode ini biasanya digunakan oleh bisnis yang bergerak di sektor FMCG (Fast Moving Consumer Goods), Farmasi & Kesehatan, Produk-produk segar yang sangat bergantung pada kualitas.
Contoh Konsep FEFO
Misalnya pada pabrik minuman kemasan atau produsen susu. Produk-produk ini memiliki umur simpan yang terbatas.
Dengan metode FEFO, kemasan yang tanggal kedaluwarsanya paling dekat akan segera dikirim ke pasar terlebih dahulu.
Hal ini memastikan konsumen mendapatkan produk dengan kualitas terbaik, sekaligus meminimalkan risiko retur dari distributor akibat barang yang sudah kedaluwarsa.
Apa itu FIFO?
FIFO (First In, First Out) adalah metode pengelolaan persediaan yang mengutamakan penggunaan atau penjualan stok berdasarkan urutan kedatangannya. Prinsipnya sederhananya, barang yang masuk lebih dulu, harus keluar lebih dulu.
Metode ini sering dianalogikan dengan antrean di kasir, siapa datang lebih dulu, dilayani lebih dulu. Bayangkan Anda mengelola sebuah toko pakaian. Setiap minggu Anda menerima kiriman pakaian baru dari distributor.
Dengan metode FIFO, pakaian yang datang pada pengiriman pertama akan dipajang dan dijual lebih dulu sebelum memajang pakaian lain yang baru tiba minggu ini.
Pendekatan ini penting untuk menghindari penumpukan barang lama dan juga untuk menjaga kualitas produk, terutama jika barang memiliki umur simpan terbatas atau rawan penurunan kualitas karena terlalu lama disimpan.
Misalnya, produk kain yang bisa berubah warna seiring waktu dan apabila disimpan terlalu lama akan berjamur jika tempatnya lembap.
Dengan cara ini, perusahaan dapat menghindari kerugian akibat barang rusak, kadaluarsa, atau usang sebelum sempat digunakan atau dijual.
Contoh Konsep FIFO?
Bayangkan sebuah toko bunga. Setiap hari, pemilik toko menerima kiriman bunga segar dari pemasok. Bunga yang datang lebih awal harus segera dipajang dan dijual terlebih dahulu.
Jika bunga yang baru datang justru diprioritaskan, maka stok lama akan kehilangan kesegarannya, bunga mulai layu dan rontok sehingga nilai jualnya di mata pelanggan pun menjadi turun.
Apa itu LIFO?
LIFO (Last In, First Out) adalah metode manajemen persediaan yang prinsipnya berkebalikan dengan FIFO. Dalam pendekatan ini, barang yang paling terakhir masuk ke gudang justru menjadi yang pertama keluar untuk diproses atau dijual.
Logikanya, metode ini digunakan ketika stok yang baru masuk dianggap lebih relevan, lebih sesuai permintaan pasar, atau lebih cepat dibutuhkan dibandingkan stok lama.
Meskipun terdengar tidak lazim dibandingkan FIFO, LIFO punya keunggulannya sendiri terutama dalam situasi tertentu.
Ambil contoh pada bisnis material konstruksi seperti pasir, batu split, atau semen. Terkadang material yang baru masuk digunakan lebih dulu karena kondisinya lebih sesuai dengan kebutuhan proyek saat itu, misalnya semen dengan formula terbaru atau batu yang baru dipecah sehingga kualitasnya lebih optimal. Dengan cara ini, pekerjaan bisa berjalan lancar tanpa harus menunggu stok lama habis.
Selain itu, LIFO juga kerap menjadi strategi dalam mengantisipasi fluktuasi harga bahan baku. Jika harga pasar cenderung naik, menjual stok yang baru masuk (dengan harga beli terbaru) bisa membantu menyesuaikan harga jual agar margin tetap terjaga, meski stok lama masih tersimpan di gudang
Contoh Konsep LIFO?
Salah satu contoh penerapan metode LIFO dapat ditemukan pada bisnis peralatan elektronik seperti toko gadget atau teknologi.
Misalnya, sebuah toko baru saja menerima stok terbaru smartphone dengan spesifikasi dan fitur terkini. Karena tren teknologi bergerak sangat cepat dan konsumen cenderung mengincar model terbaru, stok yang baru datang ini akan langsung dijual lebih dulu, bahkan sebelum stok lama di gudang habis.
Pendekatan ini membantu bisnis tetap relevan dengan permintaan pasar. Produk baru biasanya memiliki nilai jual lebih tinggi, margin lebih baik, dan potensi penjualan lebih cepat dibandingkan model lama.
Sementara itu, stok lama masih bisa dijual di kemudian hari, misalnya saat ada promo clearance atau diskon besar-besaran.
Manfaat Metode FEFO, FIFO, dan LIFO
Setiap metode manajemen persediaan FIFO, FEFO, maupun LIFO memiliki keunggulan masing-masing yang bisa membantu bisnis menjaga kualitas produk, mengoptimalkan alur penjualan, dan meminimalkan potensi kerugian.
Pemilihan metode yang tepat akan sangat bergantung pada karakteristik produk, strategi bisnis, dan perilaku konsumen.
1. Manfaat FIFO (First In First Out)
FIFO sangat cocok untuk bisnis yang ingin menjaga agar stok lama tidak menumpuk di gudang. Dengan sistem ini:
- Persediaan lama segera keluar sehingga mengurangi risiko penurunan kualitas.
- Rotasi barang lebih cepat membuat arus kas tetap lancar.
Cocok untuk produk dengan umur simpan terbatas atau yang mudah terpengaruh dengan kondisi penyimpanan, misalnya bahan bangunan yang bisa berubah kualitas jika terlalu lama disimpan.
2. Manfaat FEFO (First Expired First Out)
FEFO berfokus pada tanggal kedaluwarsa sebagai prioritas utama. Dengan sistem ini:
- Risiko menjual produk kadaluarsa dapat ditekan, sehingga menjaga reputasi dan kepercayaan konsumen.
- Kualitas produk tetap optimal ketika sampai di tangan pembeli.
Cocok untuk bisnis seperti industri kosmetik dimana formula produk bisa berubah atau menurun efektivitasnya setelah melewati masa berlaku.
3. Manfaat LIFO (Last In First Out)
LIFO mengutamakan stok terbaru untuk dijual lebih dulu. Keunggulannya:
- Memungkinkan bisnis memanfaatkan momentum tren pasar dan menjual produk dengan harga terbaik.
- Mengurangi risiko penurunan nilai pada barang yang mengikuti tren musiman atau teknologi yang cepat berubah.
Biasa dipakai oleh bisnis seperti toko gadget atau fashion musiman dimana model baru cenderung memiliki daya tarik lebih tinggi dibandingkan stok lama.
Dengan memahami manfaat masing-masing metode, bisnis dapat menyesuaikan strategi manajemen stok yang paling relevan untuk mengoptimalkan keuntungan, menjaga kualitas, maupun meningkatkan kepuasan pelanggan.
Permudah Pengelolaan Stok & Persediaan Barang Bisnis Anda Secara Otomatis dengan Software Jubelio Omnichannel
Hal yang paling sering dialami oleh pebisnis adalah kesulitan dalam menyimpan, pengambilan, pengemasan dan pengiriman barang. Apalagi jika Anda memiliki produk yang sangat banyak. Tanpa bantuan otomatisasi, Anda akan banyak menjumpai stok hilang, stok rusak dan overstock.
Nah untuk bisa mengatur semua proses persediaan, pesanan, hingga pengiriman, Jubelio Omnichannel menyediakan sistem yang dapat membantu Anda untuk mengelola semuanya.
Jadi, Anda sebagai pebisnis hanya tinggal fokus berjualan saja. Penasaran dengan Jubelio Omnichannel? atau Anda bisa konsultasi gratis dengan mengikuti Demo secara GRATIS di bawah ini!
